1 PSIKOLOGI LINGKUNGAN KULIAH KE-9 Kepadatan dan Kesesakan Arundati Shinta Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
2 KESESAKAN dan KEPADATAN Apa kepadatan itu? = Keterbatasan dalam hal ruang subjektif, nyata. * Kepadatan subjektif = tamu yang diundang banyak, * Kepadatan nyata = banyak tamu di ruangan kecil. Apa kesesakan itu? = Respon terhadap kepadatan subjektif. Apakah kepadatan = kesesakan? Dalam situasi apa saja? Kesesakan yang berkonotasi positif = pasar malam yang sepi pengunjung Kesesakan yang berkonotasi negatif = persaingan mendapatkan tempat yang dipersepsikan berharga.
3 KESESAKAN dan KEPADATAN Mengapa penelitian ttg kepadatan pada hewan bukan pada manusia? 1). Ada masalah etika ketika meneliti ttg kepadatan penduduk dlm jangka waktu lama 2). Reproduksi hewan lebih cepat drpd manusia sehingga dampak kepadatan lebih cepat diketahui. 3). Lebih mudah mengobservasi perilaku hewan tanpa mereka merasa terganggu. Ini berbeda dg manusia, yg bila diobservasi maka perilakunya menajdi berbeda..
4 KESESAKAN dan KEPADATAN Mengapa penelitian ttg kepadatan pada hewan bukan pada manusia? Hewan Dampak kepadatan > persediaan makanan: * migrasi * agresif * bunuh diri sendiri * bodoh, * fertilitas turun * menyendiri * kanibal * nafsu makan turun * stress * jumlah sperma sedikit. * hubungan kelamin yang tidak lazim, * buat tempat tinggal yang tidak rapi * tidak mampu belajar / kerjakan tugas.
5 KESESAKAN dan KEPADATAN Manusia Dampak kepadatan > persediaan makanan: * agresifitas, * penyakit fisik = panu, scabies, kudis * withdrawl, * prososial turun, * melihat sisi negatif (depresi), * prestasi kerja turun, * murung. Bagaimana dg: asrama, pesantren, pesta yg prasmanan dg tamu terlalu banyak, konsumsi haji dg prasmanan?
6 Penelitian ttg kepdatan pd hewan * Kepadatan menyebb kerusakan otak behavioral sink (perilaku yang aneh). * Percob. Pavlov = banyak tikus dalam tempat sempit & ada persediaan makan. Ternyata mereka tidak mau makan. * Dubos, Tikus Norwegia akan berduyun2 pergi ke laut ketika jumlah mereka semakin banyak. Mereka mati tenggelam– ini karena kerusakan otak. * Calhoun, 1967 – tikus dengan 4 ruangan. Pd mulanya, tikus jantan membuat banyak harem, tidak ada perkelahian. Mereka bereproduksi cepat, dan menjadi stress (tidak mau makan). Untuk kurangi stress maka makanan diganti dari makanan keras (butuh waktu lama untuk makan) menjadi makanan lunak (butuh waktu sedikit untuk makan). Dampak = tingkat stress menurun.
7 STRESS LINGKUNGAN Tekanan / rangsang dari lingkungan Rendah = < ambang batas toleransi homeostatis. Contoh: org2 yg berada di tempat sepi sering mencari kawan, sehingga tidak kesepian. Tinggi = > ambang batas toleransi Stress
8 Satu rumah = 26 orang, spt kaleng sarden
9 STRESS LINGKUNGAN Cara atasi stress thd lingkungan (coping behavior): Melarikan diri pindah Homeostatis usaha-usaha mengembalikan ke situasi semula / lebih baik (contoh perubahan perilaku/persepsi dan contoh perbaikan lingkungan) Bila gagal gangguan jiwa Contoh lokasi: Jakarta dan daerah perkotaan. Jumlah pasien rumah sakit jiwa tinggi.
10 PENELITIAN TTG STRESS LINGKUNGAN Laki-laki lbh stress pd tempat yg ramai Permpuan lbih stress pd tempat yg sepi. Karena: *) laki-laki lebih butuh personal space yg lebih luas drpd perempuan. *) laki-laki lebih kompetitif daripada perempuan, sehingga laki-laki memandang kepadatan sebgai ancaman.
11 PENELITIAN TTG STRESS LINGKUNGAN Laki-laki lbh stress pd tempat yg ramai Permpuan lbih stress pd tempat yg sepi. Karena: *) laki-laki lebih butuh personal space yg lebih luas drpd perempuan. *) laki-laki lebih kompetitif daripada perempuan, sehingga laki-laki memandang kepadatan sebgai ancaman. *) perempun lbih bisa berbagi stress dg teman drpd laki-laki
12 Dampak kepadatan pada manusia *) Fisik – membuat sakit, tekanan darah naik, dalam air kencing terdeteksi epinephrine yg berarti stressnya tinggi. *) Psikhis – * enggan bekerjasama, * merasa tidak puas dg teman sekamar, * kermahan berkurang (lebih tampak pd laki-laki drpd permpuan) * menarik diri (melengos, menunduk). * ingatan ttg nama menurun * perilaku altruisme menurun terutama di kota. * agresivitas naik, krn kepadatan = sumber2 sulit diperoleh (percob, anak laki-laki banyak jumlahnya, mainan sedikit) * rasa takut semakin tinggi thd kriminalitas.
13 Referensi: Fisher, J. D., Bell, P. A. & Baum, A. (1984). Environmental psychology. 2 nd ed. New York: Holt, Rinehart and Winston. Chapt. 7. Crowding, Holahan, C. J. (1982). Environmental psychology. New York: Random House. Chapt. 7, Coping with crowding,