Paskalis Lukimon (Ners)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“DIET PENYAKIT HATI DAN KANDUNG EMPEDU”
Advertisements

Bab 7 Gizi Buruk.
MASALAH GIZI BURUK KURANG ENERGI PROTEIN
KESEHATAN TENTANG DIARE.
SISTEM PENCERNAAN.
Memberikan asuhan sayang ibu
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DGN. H I P E R B I L L I R U B I N.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMA MIKSEDEMA
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
Derajat 1 inequality drought war Derajat 2 kemiskinan dan gangguan sosial Derajat 3 kurang makan infeksi neglet Derajat 4 anoreksia Derajat 5 malnutrisi.
TYPOID PADA ANAK.
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
OM SWASTIASTU.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
PATOFISIOLOGI DAN TERMINOLOGI MEDIK
Kekurangan Vitamin A Indri Nur Arfiyanti
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
DIABETES MELLITUS.
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
Gizi Pada Ibu Hamil dan Komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
Prinsip perawatan pasien medik
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
GIZI PADA BALITA Disusun oleh :....
PROTEIN Oleh : Kelompok 3 Chreistin Maylinda Tumbol Muhammad Fahmi
MARASMUS MATERI KULIAH.
Ns. Paskalis Lukimon, S.Kep
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
PATOFISIOLOGI DAN TERMINOLOGI MEDIK DEFICIENCY & MALNUTRITION
TYPOID PADA ANAK.
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
Sindrom Nefrotik Sindrom nefrotik merupakan sindrom klinis yang menunjukkan ciri khas dengan proteinuria berat dan hipoalbuminemia atau hipoproteinemia.
MASALAH DAN PROGRAM KEP
KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK PRA SEKOLAH
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir
DEFINISI : HIPERBILLIRUBINEMIA
DEMAM.
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
Diare Kelompok 1.
TUMBUH KEMBANG JADWAL MAKAN DAN MENU PADA ANAK USIA TAHUN
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK
GIZI BURUK.
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
MALNUTRISI.
KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK PRA SEKOLAH OLEH : RITA ASRIYANTI, SST.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
GIZI PADA MASA LAKTASI / MENYUSUI
GIZI BURUK PADA BALITA Ruang Flamboyan 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang 2017.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Transcript presentasi:

Paskalis Lukimon (Ners) askep anak MALNUTRISI Paskalis Lukimon (Ners)

Definisi Malnutrisi energi – protein (MEP) adl tidak adekuatnya intake protein dan kalori yg dibutuhkan oleh tubuh. Kwashiorkor adl suatu penyakit yg disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas dan kuantitasnya Marasmus adl suatu penyakit yg disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein.

E T I O L O G I Kekurangan kalori Kekurangan protein

PATOFISIOLOGI Kwashiorkor Kekurangan protein dalam makanan  asam amino essensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel  makin berkurangnya asam amino dalam serum menyebabkan berkurangnya produksi albumin hati. Kulit akan tampak bersisik dan kering  depigmentasi. Anak mengalami ggn pd mata  kekurangan vitamin A. Kekurangan mineral : besi, kalsium dan seng. Edema  hipoproteinemia yg mana cairan akan berpindah dari intra vaskuler kompartemen ke rongga interstitial  ascites. Ggn gastrointestinal seperti adanya perlemakan pd hati dan atropi pd sel acini pankreas.

PATOFISIOLOGI Marasmus Pada marasmus ditandai dgn atropi jaringan, terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti orang tua. Pada metabolisme lemak kurang terganggu dari pd kwashiorkor, kekurangan vitamin biasanya minimal atau tidak ada. Pada marasmus tdk ditemukan edema akibat dari hipoalbuminemia dan atau retensi sodium. Pemenuhan kebutuhan dlm tbh masih dpt dipenuhi dgn adanya cadangan protein sebagai sumber energi.

KOMPLIKASI Kwashiokor : diare, infeksi, anemia, ggn tumbuh kembang, hipokalemi dan hipernatremi Marasmus : infeksi, tuberkulosis, parasitosis, desentri, malnutrisi kronik, ggn tumbuh kembang.

MANIFESTASI KLINIS Kwashiorkor Muka sembab Letargi Edema Jaringan otot mengecil Jaringan subkutan tipis dan lembut Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung Kulit kering dan besisik Alopecia Anoreksia Gagal dalam tumbuh kembang Tampak anemia

MANIFESTASI KLINIS Marasmus Badan kurus kering Tampak seperti orang tua Lethargi Iritabel Kulit berkeriput Ubun – ubun cekung pada bayi Jaringan subkutan hilang Turgor kulit jelek Malaise ,Apatis Kelaparan

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan fisik Pemeriksaan laboratorium : albumin, creatinine, dan netrogen. Elektrolit, Hb, Ht, transferin.

Penatalaksanaan Terapeutik Diit tinggi kalori, protein, mineral, dan vitamin Pemberian terapi cairan dan elektrolit Penanganan diare bila ada; cairan, antidiare dan antibiotik.

Pengkajian Keperawatan Riwayat status sosial - ekonomi Kaji riwayat pola makan Pengkajian antropometri Kaji manifestasi klinis Monitor hasil laboratorium Timbang berat badan Kaji tanda – tanda vital

DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak adekuatnya intake nutrisi. Kurangnya volume cairan dan konstipasi b.d kurangnya intake cairan. Ggn integritas kulit b.d tidak adanya kandungan makanan yang cukup. Resiko infeksi b.d ggn respon imun sekunder dari malnutrisi Kurangnya pengetahuan b.d tidak tahu memberikan intake nutrisi yg adekuat pada anak

Intervensi Keperawatan NDX 1. Kaji antropometri Kaji pola makan Berikan intake makanan tinggi; kalori, protein, mineral dan vitamin Frekwensi makan dapat ditingkatkan setiap 3 – 4 jam dan selingi dgn malanan kecil yg tinggi kallori dan protein Timbang berat badan setiap hari Tingkatkan pemberian ASI dgn pemasukan intake nutrisi yg adekuat pd orang tua.

NDX 2. Berikan cairan yg adekuat sesuai dgn kondisi Berikan cairan per oral Berikan cairan atau nutrisi perparenteral, pantau kepatenan infus Ukur intake dan output; 2 – 3 ml/kg/jam Auskultasi bising usus Kaji tanda – tanda dehidrasi Pantau adanya overload cairan

NDX 3. Kaji keutuhan kulit setiap pergantian dinas Berikan suplemen vitamin Berikan alas matras yang lembut Berikan cream kulit Ganti segera pakaian yang lembab dan basah Lakukan kebersihan kulit Hindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit

NDX 4. Kaji tanda – tanda infeksi, ukur suhu tubuh setiap 4 jam Gunakan standart pencegahan universal; kebersihan, mencuci tangan yang benar bila akan kontak dengan anak, menghindari dari anak yang infeksi Berikan imunisasi bagi anak yang belum imunisasi

NDX 5. Ajarkan orang tua dlm pemenuhan kebutuhan nutrisi Jelaskan pentingnya intake nutrisi yg adekuat Jelaskan kondisi yg terkait dgn malutrisi Anjurkan ibu utk mengkomsumsi nutrisi yg adekuat utk meningkatkan produksi ASI Libatkan keluarga dlm perawatan anak utk pemenuhan kebutuhan sehari - hari

terima kasih dan semoga bermanfaat