Sembelit Jangan Dianggap Remeh

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ketuban Pecah Terlalu Dini
Advertisements

Breaking News !!! Di Amerika, setiap orang yang menderita kanker kolon, orang meninggal dunia Di Malaysia, setiap orang yang.
Yetti Wira Citerawati Sy
DASAR DIETETIK untuk pasieN
Idealkah Berat Badan Si Kecil? Kapankah si kecil dikatakan terlalu gemuk atau terlalu kurus? Minimnya pengetahuan ibu tentang berat badan, justru akan.
JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
KARBOHIDRAT.
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
KEMBUNG Kembung (bloating) merupakan segala pembesaran atau peningkatan diameter area abdominal yang tidak normal. Kondisi ini menimbulkan sensasi kembung,
Kelainan Sistem Pencernaan
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
KESEHATAN TENTANG DIARE.
.. SUSPEK TYPOID ...
DIARE (MENCRET).
Hidup Sehat Dengan Makanan Organik
13 Masalah Pada Wanita Hamil Wanita hamil kerap mengalami permasalahan yang membuat mereka menderita bahkan hampir putus asa. Berikut ini beberapa beberapa.
Ova Oktavina( ) Satrio Adhitioso( ) Osmalina Nur R( ) Betty Purnamasari( ) Cancer Education Slides KANKER DAN KANKER KOLON.
DETOX YOUR BODY.
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
Nyeri Abdomen KASUS.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Diabetes Mellitus.
Dispepsia.
MENYIAPKAN DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DIET
Jenis-jenis Diet: Diet Makrobiotik, Diet Zona, dan Food Combining
Mau Jantung Sehat? Jangan Lupa Serat!
Tips Mencegah Timbulnya Gangguan Pencernaan
CANCER.
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
PEMANFAATAN MIKROBA BAKTERI Lactobacillus sp PADA BIDANG KESEHATAN
Obesitas Ganggu Kecerdasan
Jenis-jenis Diet: Atkins Diet dan South Beach Diet
Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi
Asuhan Keperawatan pada Pasien Konstipasi
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
Manfaat Air bagi Tubuh Kita
Diabetes, Tak Hanya Soal Kadar Gula
Hidup Teratur untuk Mencegah Kanker Hati
Terapi Jus & Diet (7.10): Jenis-jenis Penyakit dan Resep Terapinya
OBAT SISTIM PENCERNAAN PENCAHAR/kONSTIPASI
KONDISI GASTROINTESTINAL SELAMA KEHAMILAN OLEH : SHELLA JANNATIYAH
Stop gemukan & diabetes dari sekarang
Stop gemukan & diabetes dari sekarang
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
Disusun oleh: 1. nurofik 2. riko andriyansah
Nama Kelompok: Analailatul Khoirun nisak Indrianayunita sari
PERSENTASI PENYAKIT MAAG
SEHATKAN DAN SEGARKAN HARIMU
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
Stop gemukan & diabetes dari sekarang
SEHATKAN DAN SEGARKAN HARIMU
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) 1. GANGGUAN PENCERNAAN KERUSAKAN ORGAN Mengonsumsi makanan gorengan dan berlemak Minum minuman bersoda Jarang.
Penggunaan Jamu Untuk Terapi Penyakit Saluran Cerna
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
Materi Dasar Tentang TB
PENGOBATAN KONSTIPASI MENGGUNAKAN OBAT TRADISIONAL Helena A. Nggose ( ) Hendriana Nule( ) Jeliati K. Mudji( ) Krisdayanti R. H.
KELOMPOK 6 Nofa Risma Azis Tri Puspita Yuliana
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

Sembelit Jangan Dianggap Remeh Sembelit alias sulit buang air besar kerap dipandang enteng dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, sembelit yang dibiarkan berlarut-larut berpengaruh buruk bagi kesehatan, termasuk mengakibatkan kanker. Kebiasaan buang air besar juga bisa menjadi pertanda hadirnya penyakit lain. "Orang kerap abai meski berkali-kali hanya satu kali buang air besar dalam seminggu,” ujar Dadang Makmun, Sekretaris Jenderal Perkumpulan Gastroenterologi, dalam jumpa pers mengenai Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi 2010 akhir pekan lalu. Bahkan, pernah terdapat kasus seseorang yang tidak buang air besar selama satu bulan. Persoalan sembelit sebetulnya cukup umum atau ada di sejumlah negara. Di negara maju, seperti Amerika, gangguan ”ke belakang” akan menguras kantong. Kunjungan ke rumah sakit akibat konstipasi terhitung 2,5 juta orang setahun. Dari jumlah itu dan 100.000 orang terpaksa dirawat di rumah sakit. Di negeri itu, total pengeluaran untuk laksatif (obat pencahar) mencapai 800 juta dollar AS. ”Di Indonesia belum ada data nasional gangguan sembelit,” ujar Dadang. Dia mencontohkan, dari 2.397 pasien di RSUPN Cipto Mangunkusumo yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi tahun 1998–2005, 9 persen dengan konstipasi. ”Diduga, jumlah penderita konstipasi di Indonesia cukup besar,” ujarnya. Sebesar 36,4 persen menderita wasir dan sekitar 8 persen di antaranya menderita tumor ganas atau kanker usus besar. Terkadang ditemukan pula polip. Semakin lama kotoran di dalam perut, kontak dengan dinding usus bertambah sehingga rawan menyebabkan perubahan atau mutasi sel pada dinding usus. Konstipasi didefinisikan sebagai frekuensi buang air besar kurang dari normal dengan waktu lama, kesulitan, dan disertai rasa sakit saat mengeluarkan tinja. Faktor yang mendasari konstipasi, antara lain, adalah kurang gerak, kurang minum, kurang serat, sering menunda buang air besar, kebiasaan menggunakan obat pencahar, efek samping obat-obatan tertentu, dan depresi. Gangguan lebih berat, seperti usus terbelit, usus tersumbat, dan kanker usus besar, juga bisa menjadi penyebab. Proses buang air besar dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang mengantarkan tinja ke rektum (poros usus) untuk dikeluarkan. Tinja masuk dan meregangkan pipa poros usus diikuti relaksasi otot lingkar dubur dan kontraksi otot dasar panggul. Poros usus akan mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi otot-otot dinding perut. Dilihat dari waktu Ari Fahrial Syam dari Divisi Gastroenterologi RSUPN Cipto Mangunkusumo menegaskan, konstipasi dilihat dari waktu dan bentuk kotoran. Waktu transit makanan di dalam usus berkisar 12–72 jam. Frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu sudah termasuk konstipasi. Konstipasi dapat pula ditengarai dari bentuk kotoran, antara lain bergumpal-gumpal kecil atau terlalu cair. Apalagi, seseorang harus menunggu lama atau harus mengejan untuk mengeluarkan tinja. Dua jenis konstipasi Konstipasi dibagi menjadi konstipasi primer dan sekunder. Konstipasi primer merupakan konstipasi fungsional yakni tidak ditemukan kelainan organik maupun biokimiawi di dalam tubuh setelah pemeriksaan saksama. Adapun konstipasi sekunder merupakan konstipasi yang disebabkan penyakit lain, seperti kencing manis, hipotiroid, dan kanker usus besar. Jika usia seseorang berkisar 20–40 tahun, mengalami konstipasi sekunder, dan terdapat kelainan dalam pemeriksaan colok dubur, dokter akan memeriksa lebih lanjut. ”Untuk kasus demikian, penanganan tidak sekadar menghilangkan gejala konstipasinya, tetapi juga penyakit penyebabnya,” ujar Ari. Dia mengatakan, penanganan konstipasi dimulai dengan perubahan gaya hidup selama 2–4 minggu. Rekomendasi yang diberikan, antara lain, adalah menambah masukan serat. Konsumsi serat masih menjadi masalah di Indonesia. Jumlah serat yang disarankan 25 gram. Namun, berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan, konsumsi serat masyarakat Indonesia di sejumlah kota masih 12,5 gram atau separuh dari rekomendasi. Serat yang disarankan ialah yang diperoleh dengan diet berimbang sayur dan buah 50–60 persen, protein 30 persen, dan lemak 20–30 persen. Konsumsi air disarankan memadai, yakni 30–60 cc per jam dan olahraga yang cukup. Serat bersifat menahan air sehingga bermanfaat untuk melembabkan, melunakkan, dan memberikan berat pada feses. Penggunaan obat pencahar diperbolehkan dan sedapat mungkin tidak dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Obat laksatif bekerja dengan cara membuat kotoran menggumpal atau merangsang usus bergerak. Ari mengatakan, dalam konsensus terakhir, dua obat pencahar, yakni anthraquinone dan tegaserod sudah ditarik karena ada efek samping. Obat anthraquinone merusak dinding usus dan tegaserod berefek ke jantung. Belakangan, bakteri probiotik menjadi salah satu alternatif menangani konstipasi. Probiotik merupakan bakteri hidup yang ditambahkan pada makanan dan mempunyai efek menguntungkan dengan meningkatkan kesehatan flora usus. Tingkat efektivitas tergantung galur (strain) bakteri tersebut. Beberapa jenis probiotik, antara lain Bifidobacterium animalis lactis, Bifidobacterium bifidus, Bifidobacterium brevis, Bifidobacterium infantis, Lactobacillus acidophilus, dan Lactobacillus rhamnosus. Makanan yang difortifikasi dengan probiotik, antara lain, adalah produk susu seperti yogurt. Jadi jelas sudah, kita tidak boleh main-main dengan konstipasi. Jika berbagai cara penanggulangan konstipasi primer tidak berhasil, diperlukan pembedahan usus. Namun, agar tidak dipusingkan dengan konstipasi tentu lebih baik mencegahnya sedari dini dan menjaga kondisi pencernaan baik-baik. Seorang dokter ternama, Sir Arthur Hurst (1879–1944), terkenal dengan kata-katanya, ”Tidak ada organ di seluruh tubuh kita yang sangat disalahpahami, dijadikan kambing hitam, dan diperlakukan secara semena-semena seperti halnya usus besar”. Kasus sembelit sepertinya membuktikan ungkapan itu.