Sosiologi Sutinah Departemen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga
Bacaan a.l. : 1. J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto Sosiologi ; Teks Pengantar & terapan (2010) 2. Soeryono Soekanto Sosiologi ; Suatu Pengantar ( 2006) 3. Kamanto Sunarto Pengantar Sosiologi ( 2004 ) 4. Paul Horton & Chester L Hunt Sosiologi ; Jilid 1 dan 2 ( 1992 ) 5. James M. Henslin, Sosiologi: denganPendekatan Membumi, Jilid 1 dan 2 (edisi 6) (2006)
Lanjutan 3. William F. Ogburn dan Meyer F Nimkoff sosiologi mempelajari interaksi dan hasilnya yaitu organisasi sosial 4. J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammers sosiologi mempelajari struktur-struktur dan proses kemasyarakatan
Apakah SOSIOLOGI itu? : 1. Roucek and Warren ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok 2. Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses proses sosial, termasuk perubahan perubahan sosial
Sosiologi Memenuhi Syarat Sebagai Ilmu Pengetahuan, yaitu : 1. Pengetahuan hasil penginderaan 2. Tersusun secara sistematis unsur- unsurnya tersusun sbg suatu kesatuan 3. Menggunakan pemikiran (otak/ olah pikir/penalaran) 4. Hasilnya dapat dikontrol orang lain
Sosiologi Sbg Ilmu Yang Berdiri sendiri, dengan ciri-ciri utamanya : 1. Bersifat Empiris dan rasional Artinya sosiologi mendasarkan diri pada hasil observasi dan keadaan- keadaan yang nyata ada dalam masyarakat serta menggunakan pemikiran yang logis dan akal sehat dan tidak spekulatif.
Lanjutan 2. Bersifat Teoritis Artinya Sosiologi selalu berusaha menyusun abstraksi hasil observasi secara logis untuk menjelaskan hubungan antar gejala (sebab akibat) sehingga tersusun suatu teori 3. Bersifat Kumulatif Artinya teori sosiologi dibentuk atas dasar teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperhalus dan memperluas teori yang lama
Lanjutan 4. Berifat non ethis Artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya fakta sosial tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta sosial tersebut secara analitis, kritis dan obyektif
Sifat dan Hakekat Sosiologi 1. Sebagai ilmu sosial Yang membahas gejala gejala kemasyarakatan, dimana dalilnya bersifat relatif (bisa berubah) Berbeda dengan ilmu alam, kimia, fisika dan biologi yang rumusnya pasti dan tidak bisa berubah
2. Sebagai disiplin Kategoris Artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi ini, dan bukan yang seharusnya terjadi. Sosiologi dapat menetapkan masyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai tertentu TETAPI tidak dapat ditentukan bagaimana nilai-nilai tersebut seharusnya.
3. Sebagai Ilmu Pengetahuan Murni Artinya sosiologi bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu secara abstrak hanya untuk mempertinggi kualitasnya, dan tidak dimaksudkan untuk digunakan . Sosiologi bertujuan untuk menemukan fakta-fakta masyarakat yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam masy.
4. Sosiologi sebagai ilmu yang abstrak dan bukan konkret Artinya sosiologi memperhatikan bentuk dan pola-pola peristiwa yang terjadi dalam masyarakat , TETAPI bukan dalam wujud yang konkret.
5. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum Sosiologi melalui penelitiannya berusaha untuk mencari prinsip-prinsip ataupun hukum-hukum umum dari hasil interaksi antar manusia, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
6. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan yang Empiris dan Rasional Artinya Sosiologi mendasarkan diri pada hasil observasi/penelitian terhadap kenyataan dengan metode tertentu dan menggunakan akal sehat
Artinya sosiologi mempelajari gejala 7. Sosiologi Merupakan ilmu Pengetahuan Umum Artinya sosiologi mempelajari gejala umum yang muncul dari setiap interaksi yang terjadi antarmanusia. Sosiologi mempelajari faktor-faktor sosial dalam semua bidang kehidupan. Misalnya: keluarga, politik, hukum, agama, ekonomi, organisasi, gender, industri, pendidikan, dll.
Sejarah ringkas Sosiologi Tokoh yang dianggap sebagai bapak Sosiologi adalah Auguste Comte seorang ahli filsafat dari Perancis(1798-1853). Bukunya yang berjudul Positive Philosophy terbit tahun 1838. Dalam buku inilah istilah sosiologi pertama kali dikenalkan.
sosiologi statis dan dinamis. Comte membedakan sosiologi menjadi 2 yaitu sosiologi statis dan dinamis. Sosiologi Statis : Memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat. Studi ini merupakan semacam anatomi sosial yang mempelajari aksi reaksi timbal balik dari sistem sosial. Cita-cita dasar sosiologi statis adalah bahwa semua gejala sosial saling berkaitan.
Sosiologi Dinamis pembangunan. Merupakan teori tentang perkembangan dalam arti pembangunan. Sosiologi menggambarkan perkembangan manusia yang terjadi dari tingkat intelligensia rendah ke tingkat lebih tinggi. Comte yakin masyarakat akan berkembang menuju pada kesempurnaan, melalui: tahap teologis atau fiktif (manusia menafsirkan gejala secara teologis dengan kekuatan roh) tahap metafisik (tiap gejala memiliki kekuatan yang akhirnya akan terungkap tanpa verifikasi) dan tahap positive dinama ilmu pengetahuan memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat.
Setelah A.Comte, perkembangan sosiologi dapat dikelompokkan ke dalam mazhab a.l : Mazhab Geografi dan lingkungan Buckle dan Le Play masyarakat dapat berkembang bila ada tempat berpijak dan tempat hidup
2. Mazhab Organis dan Evolusioner Herbert Spencer, melakukan analogi antara masyarakat manusia dengan organisme manusia. W.G. Sumner, mengenai kebiasaan sosial yang timbul secara tidak sadar dalam masyarakat Emile Durkheim unsur baku dalam masy adalah solidaritas (mekanis: belum ada pembagian kerja; organis: ada pembagian kerja dan spesialisasi) F. Tonnies bgmn warga kelompok mengadakan hubungan dengan sesamanya dasar hubungan tsb menentukan bentuk kehidupan sosial tertentu (Gemeinschaft dan gesellschaft)
3. Mazhab Formal George Simmel untuk menjadi warga masyarakat perlu mengalami proses individualisasi dan sosialisasi tanpa menjadi warga masyarakat tidak mungkin akan mengalami proses interaksi antara individu dan kelompok Leopold von Wiese Sosiologi memusatkan perhatian pada hubungan antarmanusia tanpa mengaitkan dengan tujuan dan kaidah
4. Mazhab Psikologi Gabriel Tarde gejala sosial mempunyai sifat psikologis terdiri dari interaksi jiwa-jiwa individu (terdiri dari kepercayaan dan keinginan) Richard H Cooley individu dan masyarakat saling melengkapi, individu akan menemukan bentuknya di dalam masyarakat
5. Mazhab Ekonomi Karl Marx menggunakan sejarah dan filsafat untuk membangun teori tentang perubahan yang menunjukkan perkembangan masy menuju keadilan sosial. selama masy masih terbagi atas kelas-kelas maka kekayaan akan terhimpun pada kelas yang berkuasa Selama masih ada kelas yang berkuasa, maka tetap terjadi eksploitasi terhadap kelas yang lemah.
6. Mazhab Hukum Emile Durkheim menaruh perhatian pada hukum yang dihubungkan dengan jenis solidaritas Solidaritas mekanis terdapat kaidah hukum dengan sanksi represif (menekan/menindas berakibat penderitaan , menyangkut kemerdekaan, kehormatan dan masa depan warga masyarakat ( hukum pidana) Solidaritas organis terdapat kaidah hukum dengan sanksi restitutif (ganti rugi) tujuannya mengembalikan keadaan dalam situasi semula (hukum perdata, dagang, acara, administrasi)
Max Weber Semua bentuk organisasi sosial harus diteliti menurut perilaku warganya. Empat tipe ideal tindakan sosial: 1) Rasionalitas instrumental atau tindakan yang bertujuan, tingkah laku yang ditujukan untuk mendapatkan hasil yang efisien; 2) Rasionalitas yang berorientasi nilai atau tindakan yang berisikan nilai yang telah ditentukan, perbuatan untuk merealisasikan dan mencapai tujuan; 3) Tindakan tradisional atau tindakan tradisional menyangkut tingkah laku yang melaksanakan suatu aturan yang bersanksi; 4) Tindakan afektif atau tindakan yang didominasi perasaan dan emosional, yang menyangkut perasaan seseorang.
Max Weber Empat tipe ideal hukum: mempelajari pengaruh faktor politik, agama dan ekonomi terhadap perkembangan hukum Empat tipe ideal hukum: Hukum irasional dan materiil, pembentuk UU dan hakim mendasarkan keputusan pada nilai emosional tanpa menunjuk suatu kaidah Hukum irasional dan formal, berpedoman pada kaidah-kaidah di luar akal dan didasarkan pada wahyu atau ramalan Hukum rasional dan materiil, keputusan menunjuk pada kitab suci, kebijakan penguasa atau ideologi Hukum rasional dan formal, hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-konsep abstrak ilmu hukum
Obyek Sosiologi : Masyarakat sekelompok orang yang tinggal bersama dalam waktu yang lama dan menghasilkan kebudayaan. Karena itu ciri-ciri masyarakat adalah : 1. Pengelompokan (agregasi) orang 2. Tinggal bersama dalam waktu yang lama 3. Menghasilkan kebudayaan 4. Spesialisasi peran 5. Komunikasi
Mengapa kita perlu hidup bermasyarakat Hidup bermasyarakat sebagai modus Survival Karena itu tiga (3) kebutuhan manusia harus terpenuhi yaitu : 1. Kebutuhan Nutrisi 2. Kebutuhan Proteksi 3. Kebutuhan Reproduksi
Tipe Masyarakat : 1. Masyarakat Tipe Bio Sosial 2. Masyarakat Tipe Sosiokultural
Masyarakat Tipe Bio Sosial : Yaitu masyarakat yang dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, proteksi dan reproduksi bergerak secara refleks biologis. Dimana segala bakat dan kemampuan individu diperoleh lewat proses heriditas/ pewarisan bakat biologis Pluralisme fungsi individu pada masyarakat bio sosial seiring dengan polymorphisme phisik, misalnya : Fungsi pengaman, tubuhnya kekar Fungsi petelor, tubuhnya tambun Fungsi pekerja, tubuhnya ramping Hal ini nampak pada masyarakat serangga (semut, lebah dll).
Masyarakat Tipe Sosiokultural Dalam masyarakat ini segala kemampuan untuk memenuhi hajat hidup didasarkan proses pengalaman pengajaran/sosialisasi. Kemudian masa kanak2nya panjang dan pluralisme fungsi tidak seiring dengan polymophisme phisik, di antaranya pada masyarakat manusia.