MEDIA KOMUNIKASI Pertemuan 9 & 10 Mata kuliah: O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA Tahun : 2008 / 2009.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Advertisements

Teknik Penulisan Berita pada Jurnalisme Online
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
MEDIA RELATIONS DALAM KEHUMASAN
Pertemuan 13 Strategi Promosi
Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc
MK Manajemen Industri Media Cetak Oleh Usman Yatim
Media Relations Sumber :
Disusun oleh: Desy Herma Fauza, SE., MM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc
Media Relation Media Massa.
PAKEM Unik A W.
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Fungsi Media Massa Bagi Organisasi
Faktor-faktor dalam komunikasi
KOMUNIKASI ORGANISASI berkaitan dengan KOMUNIKASI PUBLIK Pertemuan 13 Mata kuliah: O0282 / KOMUNIKASI ORGANISASI Tahun : 2008 / 2009.
Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP
Mata kuliah : O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA
Bimbingan Teknis Peningkatan Kemampuan Penulisan Berita Kampus Bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Di Lingkungan Kopertis Wilayah IV Tahun 2014, 3 Desember.
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
WAWANCARA.
KOMUNIKASI MASSA KARAKTERISTIK ISI PESAN
MANAJEMEN PENERBITAN PERS CETAK
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Konflik TIM MANAJEMEN.
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
SURVEY TENTANG PENULISAN DAN UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF
LAMARAN KERJA DAN WAWANCARA KERJA
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN MELALUI LESSON STUDY Sulthon taqdir Alfirdaus, S.Pd.
LANDASAN ETIKA DAN PROFESIONALISME JURNALIS Pertemuan 3 & 4 Mata kuliah: O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA Tahun : 2008 / 2009.
PRAKTEK WAWANCARA Pertemuan 25 & 26
TEKNIK WAWANCARA Pertemuan 15 & 16
RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN
Pengertian Microteaching
POKOK BAHASAN Pertemuan 10
Mata Kuliah : Jurnalistik 1
Pertemuan 11 Wawancara Kerja.
TEKNIK WAWANCARA BAGI JURNALIS INVESTIGASI Pertemuan 23 & 24
Ertemuan 11 Wawancara Kerja.
HUBUNGAN PUBLIC RELATIONS DAN MARKETING
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Prinsip, Strategi, Tata Cara dan Media Advokasi
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
Pengantar Ilmu Komunikasi
RISET DAN PERSIAPAN WAWANCARA Pertemuan 11 & 12
Tugas 1 Buat Biografi Anda dan masukkan ke dalam Blogger (ditulis dengan konsep penulisan Jurnalisme)
KUHP, UU Pers, Kode Etik Pers
KEGIATAN PUBLIC RELATIONS/ HUMAS
TEKNIK WAWANCARA BAGI MEDIA AUDIO VISUAL Pertemuan 21 & 22
Pengantar Ilmu Komunikasi
Manajemen PR EVALUASI HASIL.
Mata kuliah : O Public Relations Management
NARASUMBER WAWANCARA Pertemuan 13 & 14
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN DALAM MENULIS
Kuliah 6 Editorial dan Penyuntingan Berita
DIMENSI-DIMENSI ETIKA ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 9
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
PUBLIC RELATIONS, MEDIA DAN RELASI-RELASI MEDIA Pertemuan 10
MEDIA PEMBELAJARAN SMK JURUSAN PENJUALAN
DI ANTARA HAL MENDASAR : HARUS DIHINDARI & HARUS DIPAHAMI OLEH PRO
- kekerasan - pelanggaran
TEKNIK WAWANCARA Pertemuan 15 & 16
MODUL 8 MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS
Surat Pembaca Pertemuan 15
KOMUNIKASI MASSA KARAKTERISTIK ISI PESAN
Aktivitas media relation
Jurnalistik dan Pers Selain komunikasi, istilah jurnalistik juga memiliki kaitan erat dengan istilah pers. Bahkan, jurnalistik sering diidentikkan dengan.
Medium Jurnalistik A.Hakikat Media Massa Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dri sumber (komunikator) kepada khalayak.
Transcript presentasi:

MEDIA KOMUNIKASI Pertemuan 9 & 10 Mata kuliah: O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA Tahun : 2008 / 2009

Bina Nusantara University 3 Learning Objectives Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan pengertian bahwa pengelolaan media komunikasi harus secara baik, termasuk perolehan iklan dan sirkulasinya, disamping berita yang diliput jurnalis selalu hangat dan baru.

Bina Nusantara University 4 Aspek yang harus dimiliki Media 1.Para jurnalis harus dapat menyajikan berita yang dapat mempersatu masyarakat, bukan mengadu domba dan memecah belah. 2.Para jurnalis diharapkan dapat memberikan kepada publik, apa yang masyarakat inginkan dan butuhkan, bukan menyajikan apa yang diinginkan oleh para jurnalis sendiri. 3.Para jurnalis agar menghindari pemberitaan yang dapat mngurani semangat masyarakat atau optimisme masyarakat kedepan. Berdasarkan ketiga aspek tersebut diatas maka teknik wawancara harus difokuskan pada pemberitaan tersebut.

Bina Nusantara University 5 Kebebasan dan Mutu Jurnalisme Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) menyatakan bahwa setelah dahulu 32 tahun masa orde baru tanpa kebebasan pers, hingga saat ini mutu jurnalisme dalam teknik wawancara media masih rendah. Jauh lebih rendah dibandingkan Filipina atau Thailand. Prinsip dasar jurnalisme, baik teknis dan normatif masih sering diabaikan. Kedua hal ini merupakan masalah besar bagi masa depan jurnalis Indonesia.

Bina Nusantara University 6 Manajemen Redaksional Media Sebagaimana perusahaan jasa lainnya, media biasanya dikelola secara fungsional, dan ini akan menimbulkan spesialisasi. Oleh karena jurnalis dalam suatu media juga ada yang spesialis meliput berita politik & hukum, berita olah-raga, berita international atau wawancara tokoh. Spesialisasi akan menimbulkan benefits besar bagi jurnalis dari segi ketrampilannya, sebaliknya bagi perusahaan dari segi ketepatan waktu maka oplag yang dijual semakin banyak karena konsumen merasa senang mendapat berita yang hangat dari lebih baru dibandingkan media lain. Demikian juga terjadi pada media elektronik, pemirsa lebih suka karena berita nya akurat.

Bina Nusantara University 7 Rentang Manajemen (1/2) Seorang redaktur senior sebaiknya membawahi tidak lebih dari 8 orang jurnalis junior. Sebelum berangkar meliput: tugas-tugas kelompok jurnalis junior harus dibagi, dan mereka mendapatkan briefing untuk diarahkan bagaimana teknik wawancara yang baik sesuai dengan kondisi lapangan. Setelah pulang tugas, sebelum menulis liputan sebagai berita jurnalis junior harus melaporkan kepada redaktur senior yang membawahinya untuk mendapat bimbingan dalam menuliskan berita. Bagi organisasi media yang besar, redaktur senior dibantu oleh para supervisor dengan tujuan hasil penulisan berita profesional dan mengena sasaran bagi segmentasi konsumen tertentu.

Bina Nusantara University 8 Rentang Manajemen (2/2) Hasil liputan jurnalis junior yang akan ditayangkan pada media elektronik, juga harus diperiksa oleh redaktur seniornya; dengan tujuan agar tidak disiarkan berita yang salah atau harus dipotong (cut) beberapa gambar yang tidak relevan untuk dilihat pemirsa. Birokrasi izin cetak atau tayang berita dari para senior, akan menghambat berita sampai dibaca atau dilihat oleh konsumen. Hal ini membuat rating terhadap media tersebut berkurang.

Bina Nusantara University 9 Teknologi dan Tenaga Kerja Dalam struktur organisasi suatu media, harus ada general manajer Penelitian dan Pengembangan yang membawahi Manajer Pendidikan dan Pelatihan. Redaktur Operasional harus memberikan kesempatan Pelatihan Ulang bagi jurnalis junior. Masa transisi sebelum jenjang karir dalam organisasi meningkat yang dikaitkan dengan dengan pelatihan tidak selamanya lancar. Bagi sumberdaya manusia yang tidak memahami budaya organisasi akan tidak memahami betapa pentingnya suatu teknologi dipelajari agar dapat dipakai untuk membantu pekerjaan lebih optimal.

Bina Nusantara University 10 Teknologi dan Pendidikan Jurnalis MultiProfesional: setelah lulus dari fakultas Fisip jurusan jurnalistik, Tono (jurnalis muda) melanjutkan mempelajari kursus komputer bagaimana mengolah data dan angka menjadi lebih cepat dan melatih logic-nya untuk dapat mendesain tulisannya dengan baik. Kebetulan dia hobi meliput bidang Politika. Ketika Tono mewawancarai seorang pejabat pemerintah tentang keberhasilan salah satu programnya, tentu Tono akan mendapat tanggapan yang baik dan panjang-lebar baik secara internal maupun eksternal dari medianya. Tetapi momennya menjadi lain, ketika Tono mencoba mengungkap praktek korupsi yang diduga dilakukan oleh pejabat bersangkutan, tentu si pejabat akan bersikat defensif bahkan tertutup diri untuk diungkapkan masalah nya.

Bina Nusantara University 11 Keistimewaan Media Radio Komunitas Radio komunitas tidak selalu mempunyai jurnalis yang stand-by meliput berita di lapangan. Reporter radio dapat melaporkan secara langsung peristiwa serupa, bahkan mengajak pendengar untuk berinteraksi memberikan tanggapan terhadap peristiwa aktual yang sedang dilaporkannya. Berita radio yang tersaji secara langsung menjadi primadona karena aktualitas dan objektivitasnya menjamin tanpa rekayasa ulang dari redaktur atau reporter lapangan.

Bina Nusantara University 12 Frustasi Frustasi dalam dunia kerja jurnalistik, sering kali terjadi karena hasil liputan tidak sesuai dengan standar yang diberikan oleh redaktur senior-nya untuk dapat ditulis sebagai berita dan dimuat atau ditayangkan. Misalnya untuk meliput dan sudah banyak waktu diluar jam kerja yang digunakan oleh jurnalis untuk mencapai target wawancara yang terkait. Frustasi dapat juga terjadi akibat dari motivasi (dorongan) yang terhambat yang mencegah jurnalis mencapai tujuan yang diinginkan, misalnya karir tidak sesuai dengan cita-cita-nya. Frustasi dalam media komunikasi dapat diatasi dengan konseling. Jadi para jurnalis yang sudah bekerja maksimal di lapangan, sebaiknya media komunikasi menyediakan tempat bagi jurnalis untuk konseling masalahnya.

Bina Nusantara University 13 Stress Jurnalistik Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses pikiran dan kondisi fisik seorang jurnalis karena bekerjanya selalu wawancara di lapangan. Stress yang terlalu berat dapat mengancam kemampuan jurnalis untuk meliput berita. Seorang jurnalis dapat saja mudah marah, tidak dapat relax, tidak menunjukkan sikap kooperatif terhadap rekan kerjanya bahkan dapat menggunakan obat penenang secara berlebihan. Jika gangguan ini berlangsung lama dapat membahayakan jiwa. Oleh karena itu bagi media komunikasi sebaiknya diatur jadwal cuti dan event rekreasi bagi para jurnalis, agar hasil kerja mereka optimal.

Bina Nusantara University 14 Kompensasi Jurnalis Tidak jarang kompensasi para jurnalis kurang diperhatikan oleh pemilik media, sehingga jurnalis tidak dapat bertahan bekerja pada perusahaan tersebut. Jalan pintas yang sering diambil oleh para jurnalis adalah mereka meliput berita dengan menerima “uang” dari pihak ketiga atau lebih baik tidak menjadi jurnalis karena mereka tidak dapat menghidupi keluarganya. Para jurnalis senior dapat memikirkan kreasi pekerjaan, tetapi bagi jurnalis junior hal ini menyebabkan tekanan yang cukup berat karena mereka harus kompetitif dalam menyelesaikan teknis pekerjaan pada waktu yang ditentukan. Tidak jarang mereka yang menjadi “wartawan ampelop”.

Bina Nusantara University 15 Closing Setelah memahami pengertian media komunikasi sebagai suatu perusahaan, mahasiswa juga dapat menarik benang merah antara perusahaan sebagai usaha biasa terhadap media komunikasi sebagai usaha jasa, maka pengelolaan yang positif dan permasalahannya kurang lebih sama. The End