[SAP 13] Mengantisipasi hal yang tak bisa diprediksi, secara kreatif The Case of the black swan

Definisi A BLACK SWAN is a highly improbable event with three principal characteristics: 1.It is unpredictable; 2.it carries a massive impact; and, 3.after the fact, we concoct an explanation that makes it appear less random, and more predictable, than it was.

Cikal bakal teori angsa hitam A black swan, a member of the species Cygnus atratus, which remained undocumented in the West until the eighteenth century.black swan A black swan was finally observed in western Australia in 1697, and the fallacy that black swans didn’t exist was proven wrong.

Dikutip dari pengantar buku Black Swan (2007) Sebelum benua Australia ditemukan, banyak orang percaya bahwa semua angsa berwarna putih (hal ini ditegaskan lewat bukti2 empiris yang nyaris tak terbantahkan) Kemudian, ditemukan angsa hitam, sebuah fenomena yang menarik dan mengejutkan bagi para ahli burung. Namun, itu belum semuanya. Penemuan angsa hitam menjadi ilustrasi akan dua hal: (1) terbatasnya pembelajaran yg dpt kita peroleh dari pengamatan atau pengalaman. (2) rapuhnya pondasi pengetahuan kita. Mengapa dikatakan “rapuh”? Karena satu pengamatan tunggal terbukti dapat membuat sebuah teori besar (yg didasarkan pada pengamatan jutaan angsa berwarna putih selama ribuan tahun) menjadi tidak valid.

The Black Swan event: sebuah ilustrasi kasus + problem cara berpikir induksi The parable of the Thanksgiving turkey. Bayangkan seekor kalkun terlahir di sebuah peternakan. Setiap harinya, kalkun tersebut diberi makan dan dibuatkan rumah untuk berlindung dari terik matahari dan terpaan hujan, juga salju. Selama 1000 hari, si kalkun merasa amat senang menjalani hidup yg seperti ini. Pada hari ke-1001, si kalkun bangun dan berharap hal yang sama (diberi makan, minum, dst). Namun, sayangnya, hari yg ke-1001 tersebut ternyata adalah hari Thanksgiving, dan si kalkun mendapati dirinya sudah diboyong si pemilik peternakan ke meja pemotongan. Pesan yang bisa ditarik dari ilustrasi ini: Si kalkun menggunakan cara bernalar induktif sehingga ia berkesimpulan bahwa jika setiap hari hidupnya senang (selama 1000 hari ia mendapati hal seperti itu) maka hari berikutnya pasti senang juga. Kesimpulannya keliru. Hari Thanksgiving adalah Black Swan event bagi si kalkun dan white swan event bagi si pemilik peternakan.

Apa implikasi dari teori Black Swan terhadap cara berpikir kita? Memprediksi masa depan menjadi hal yang amat sulit dilakukan, bahkan berbahaya, mengingat landasan prediksi tersebut adalah pengalaman dan pengamatan kita yang serba terbatas. Konsekuensinya: lebih mudah melakukan retrospeksi daripada prediksi. Membaca surat kabar malah menurunkan pengetahuan kita tentang dunia. Logika “Angsa Hitam” membuat hal yang tidak kita ketahui jauh lebih relevan daripada hal yang kita ketahui.

Langkah dewa mabuk?* Pikiran manusia pada dasarnya sudah tersetel untuk mengidentifikasi sebab yang pasti di balik terjadinya sebuah peristiwa. Dengan kata lain, pikiran manusia sulit mengidentifikasi apalagi menerima pengaruh dari faktor2 penyebab yang acak atau yang tidak terkait. Langkah pertama yang dianjurkan Leonard Mlodinow dalam bukunya The Drunkard’s Walk: How Randomness Rules Our Lives (2008) untuk memahami poin di atas adalah menyadari bahwa sukses ataupun kegagalan bukan terlahir dari kepandaian atau kecakapan yang hebat, juga bukan karena ketidakmampuan yang parah, melainkan justru karena adanya situasi-situasi serba kebetulan (fortuitous circumstances). Pelbagai proses yang acak adalah sesuatu yang mendasar di alam dan juga bisa ditemukan di mana-mana dalam hidup kita, hanya saja belum banyak orang yang memahami atau memikirkan hal ini secara sungguh2.

Mediokristan dan Extrimistan*): dua jenis ide,peristiwa dan tren. MediocristanExtrimistan Definition: “situation/circumstance” where normal things happen, things that are expected, whose probabilities of occurring are easy to compute, and whose impact is not terribly huge Definition: situation/circumstance where nothing can be predicted accurately and events that seemed unlikely or impossible occur frequently and have a huge impact. Subject to gravityThere are no physical constraints to what the number can be Total is not determined by a single instance or observation Total will be determined by a small number of extreme events Tyranny of the collectiveTyranny of the accidental Events are distributed according to the “bell curve” (kurva distribusi normal dalam statistik) The distribution is either Mandelbrotian “gray” Swans or totally intracable Black Swans

Contoh2 peristiwa Black Swan di abad XX & XXI Positive Black Swan event: 1) Penemuan PC dan internet 2) Muncul dan suksesnya “facebook” karya Mark Zuckerberg 3) Shuji Nakamura dan kisah ditemukannya the blue leds (the blue laser diode) 4) Naiknya Barack Obama sebagai Presiden USA berkulit hitam pertama. Negative Black Swan event: 1) Krisis finansial 2007 – ) Peristiwa 11 September 2001 (tragedi WTC) 3) Berbagai peristiwa perang besar seperti Perang Dunia I, II dan rezim totaliter NAZI di bawah Hitler.

Bagaimana cara mengantisipasi “Black Swan event”? 10 prinsip yang dianjurkan Taleb untuk membantu masyarakat agar “lebih siap” (more robust) mengantisipasi peristiwa Angsa Hitam : 1. What is fragile should break early while it is still small. Nothing should ever become Too Big to Fail. 2. No socialisation of losses and privatisation of gains. 3. People who were driving a school bus blindfolded (and crashed it) should never be given a new bus. 4. Do not let someone making an “incentive” bonus manage a nuclear plant – or your financial risks. 5. Counter-balance complexity with simplicity. 6. Do not give children sticks of dynamite, even if they come with a warning. 7. Only Ponzi schemes should depend on confidence. Governments should never need to “restore confidence”. 8. Do not give an addict more drugs if he has withdrawal pains. 9. Citizens should not depend on financial assets or fallible “expert” advice for their retirement. 10. Make an omelette with the broken eggs.