SNSE Sebagai Model Analisis Dampak Analisis Pengganda Pengganda Neraca (Accounting Multiplier) Dekomposisi Pengganda Neraca Pengganda Harga Tetap (Fixed Price Dekomposisi Pengganda Harga Tetap Elastisitas Tenaga Kerja dan Elastisitas Kapital
Tabel 1 Kerangka Dasar SNSE Pengeluaran Neraca Eksogen Penerimaan Neraca Endogen Neraca Eksogen Total Faktor Produksi Institusi Sektor Produksi Neraca Lainnya Penerimaan T13 X1 Y1 T21 T22 X2 Y2 T32 T33 X3 Y3 Z1 Z2 Z3 R Y4 Y'1 Y'2 Y'3 Y'4
Di dalam Tabel SNSE di atas terdapat beberapa matriks Matriks T merupakan matriks transaksi antarblok dalam neraca endogen Matriks X menunjukkan pendapatan neraca endogen dari neraca eksogen Matriks Z memperlihatkan pengeluaran neraca endogen untuk neraca eksogen, disebut juga Leakages Matriks Y merupakan pendapatan total dari neraca endogen Matriks Y’ merupakan pengeluaran total dari neraca endogen Sel R merupakan transaksi antareksogen
Dari Tabel SNSE, distribusi pendapatan neraca endogen dapat dirinci menjadi: Jumlah pendapatan faktor produksi Y1 = T13 + X1 Jumlah pendapatan institusi Y2 = T21+T22+X2 Jumlah pendapatan kegiatan produksi Y3 = T32+T33+X3 Sedangkan distribusi pengeluaran neraca endogen dapat dirinci menjadi: Jumlah pengeluaran faktor produksi Y1 = T21+Z1 Jumlah pengeluaran institusi Y2 = T22+T32+Z2 Jumlah pengeluaran kegiatan produksi Y3 = T13+T33+Z3
Matriks T sebagai matriks transaksi antarblok di dalam neraca endogen dapat ditulis sebagai berikut:
T13 memperlihatkan penerimaan faktor produksi dari kegiatan produksi Jika dibaca menurut baris, matriks T menunjukkan penerimaan salah satu blok dari blok yang lain Baris 1 T13 memperlihatkan penerimaan faktor produksi dari kegiatan produksi Baris 2 T21 menggambarkan penerimaan institusi dari faktor produksi T22 menunjukkan penerimaan institusi dari institusi itu sendiri Baris 3 T32 memperlihatkan penerimaan kegiatan produksi dari institusi T33 menggambarkan penerimaan kegiatan produksi dari kegiatan produksi itu sendiri
T21 menggambarkan pengeluaran faktor produksi untuk institusi Kolom 2 Apabila dibaca menurut kolom, matriks T menunjukkan pengeluaran salah satu blok untuk blok yang lain. Kolom1 T21 menggambarkan pengeluaran faktor produksi untuk institusi Kolom 2 T22 merefleksikan pengeluaran institusi untuk institusi itu sendiri T32 menunjukkan pengeluaran institusi untuk kegiatan produksi Kolom 3 T13 memperlihatkan pengeluaran kegiatan produksi untuk faktor produksi T33 menunjukkan pengeluaran kegiatan produksi untuk kegiatan produksi itu sendiri
Kegiatan Produksi T33 T32 T13 Institusi Faktor Produksi T21 T22 Gambar 1. Transaksi Antarblok dalam SNSE
Model Pengganda Neraca Matriks transaksi T menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan moneter Apabila setiap sel dalam matriks T dibagi dengan jumlah kolomnya, maka akan didapatkan sebuah matriks baru yang menunjukkan besarnya kecenderungan pengeluaran rata-rata (average expenditure propensities) yang dinyatakan dalam proporsi (perbandingan) Matriks di atas disebut matriks A yang unsur-unsurnya adalah Aij yang merupakan hasil pembagian nilai Tij dengan jumlah kolom ke j
A berisi koefisien-koefisien yang menunjukkan pengaruh langsung dari perubahan yang terjadi pada sebuah sektor terhadap sektor yang lain
Ma merupakan pengganda yang memperlihatkan pengaruh perubahan pada neraca endogen akibat adanya perubahan pada neraca eksogen Persamaan Y=Ma X menjelaskan pendapatan neraca endogen (neraca faktor produksi, neraca institusi dan neraca sektor produksi) akan berubah sebesar Ma unit akibat adanya perubahan neraca eksogen sebesar satu unit
Matriks Pengganda Neraca
Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Transaksi Neraca-Neraca SNSE 2000
Dampak Pertumbuhan Permintaan Komoditas Domestik Terhadap Transaksi Neraca-Neraca SNSE 2000
Dampak Pertumbuhan Pendapatan Rumah tangga Terhadap Transaksi Neraca-Neraca SNSE 2000
Apabila terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen yang digambarkan dengan meningkatnya output sektor ekonomi sebesar 1 persen, menyebabkan pertumbuhan output seluruh sektor akan meningkat menjadi 2,83 persen Pertumbuhan output tersebut memerlukan keterlibatan faktor produksi baru, sehingga pertumbuhan balas jasa faktor produksi mengalami peningkatan 0,67 persen untuk faktor produksi tenaga kerja dan 0,76 persen untuk faktor produksi bukan tenaga kerja. Peningkatan penerimaan faktor produksi tersebut pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan institusi, yaitu sebesar 0,94 persen untuk rumah tangga dan 0,44 persen untuk perusahaan Peningkatan pendapatan institusi tersebut pada akhirnya akan digunakan untuk mengkonsumsi barang dan jasa, sehingga permintaan untuk komoditas domestik meningkat sebesar 2 persen dan permintaan komoditas impor sebesar 0,45 persen.
Dekomposisi Pengganda Neraca Dilakukan untuk melihat proses pengaruh/dampak secara bertahap dari perubahan neraca endogen yang diakibatkan oleh perubahan neraca eksogen Sebenarnya pengaruh perubahan suatu neraca terhadap neraca lainnya dalam pengganda neraca tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui beberapa tahapan
Untuk tujuan penguraian tersebut, Pyatt and Round (1988) melakukan dekomposisi terhadap pengganda neraca yang hasilnya adalah: Ma = Ma3Ma2Ma1 Persamaan di atas menunjukkan bahwa sebenarnya pengaruh global dari suatu neraca terhadap neraca lain tidak berlangsung begitu saja melalui Ma, melainkan terjadi dengan tiga tahapan, yaitu Ma1, Ma2 dan Ma3 Pengganda neraca (Ma) dapat diuraikan menjadi pengganda transfer (Ma1), pengganda open loop (Ma2) dan pengganda closed loop (Ma3)
Dengan asumsi kebalikan (inverse) matriks (I-A22)-1 dan (I-A33)-1 ada (exist), maka kedua matriks tersebut dapat ditulis sebagai: (I-Aii)-1= I+Aii2+Aii3+….. Berarti (I-Aii)-1 mempunyai nilai yang selalu lebih besar dari 1 karena semua elemen Aii bernilai positif. Oleh karena itu Ma1 ada, maka: Y = (I-A*)-1 Ma1X Dengan asumsi matriks kebalikan (I-A*)-1 ada dan dapat ditulis sebagai: (I-A*)-1 = I+A*+A*2+A*3+….. = (I+ A*+A*2)(I+A*3+A*6+……) = (I+ A*+A*2)(I-A*3)-1
Sehingga: Y= Ma3.Ma2.Ma1X dimana Ma2 = (I+ A*+A*2) Ma3 = (I-A*3)-1
Matrik Ma didekomposisi menjadi: Ma = Ma3.Ma2.Ma1 Dapat dibuat menjadi Ma = I + (Ma1-I) + (Ma2-I) Ma1+(Ma3-I)Ma2Ma1 = I + Ta + Oa + Ca Matrik I, merupakan dampak awal injeksi neraca eksogen terhadap neraca endogen Ta disebut sebagai pengganda transfer, menunjukkan dampak yang terjadi di dalam set neraca dimana injeksi awal diberikan Oa disebut sebagai pengganda lompatan terbuka (open loop multiplier) menggambarkan dampak yang terjadi terhadap neraca yang lain sebagai akibat adanya injeksi awal yang diberikan kepada suatu neraca tertentu
Ca disebut pengganda lompatan tertutup (closed loop multiplier) menunjukkan dampak yang terjadi terhadap neraca awal yang diinjeksi sebagai akibat perubahan pada neraca yang dipengaruhi dan berulang lagi kepada neraca lainnya sedemikian sehingga dampaknya menjadi kecil sekali dan dapat diabaikan.
Contoh: - Terdapat kenaikan permintaan sektor padi dari perdagangan luar negeri (ekspor). Kenaikan permintaan ini disebut sebagai injeksi awal Kenaikan permintaan terhadap sektor padi menyebabkan kenaikan output sektor padi itu sendiri dan sektor-sektor produksi yang lain (transfer multiplier) Kenaikan permintaan terhadap sektor padi menyebabkan peningkatan permintaan terhadap jumlah tenaga kerja (open loop multiplier) Akibat kenaikan terhadap permintaan sektor padi maka output sektor padi akan meningkat. Untuk memenuhi kenaikan output sektor tersebut, maka diperlukan tambahan sejumlah tenaga kerja. Dengan demikian pendapatan tenaga kerja akan bertambah, yang berarti pendapatan rumah tangga juga akan meningkat. Dengan kenaikan pendapatan rumah tangga tersebut, maka konsumsi rumah tangga juga akan meningkat. Akhirnya, output sektor padi dan sektor-sektor lainnya juga ikut meningkat (close loop multiplier)
Dampak Pertumbuhan Pendapatan Rumah tangga Terhadap Transaksi-Transaksi Neraca SNSE 2000
Pengganda Harga Tetap (Fixed Price Multiplier) Asumsi bahwa elastisitas pengeluaran (pendapatan) dianggap sama dengan satu merupakan keterbatasan matrik Ma dalam menurunkan perubahan neraca endogen karena adanya perubahan neraca eksogen Asumsi ini dianggap kurang realistik Agar lebih realistik, maka diperlukan adanya alat untuk menduga kecenderungan pengeluaran marginal (marginal expenditure propensity), agar respon masing-masing neraca terhadap konsumsi akibat adanya kenaikan pendapatan dapat tercermin.
Hubungan antara elastisitas pengeluaran (pendapatan) dan kecenderungan pengeluaran marginal (MEPi) untuk suatu komoditi ke i adalah sebagai berikut: Matrik AEPi ditunjukkan oleh matrik Aij atau matrik kecenderungan pengeluaran rata-rata. Untuk mencari MEPi diasumsikan bahwa kecenderungan pengeluaran marginal pada neraca-neraca yang lain (selain neraca konsumsi rumah tangga) adalah sama dengan kecenderungan pengeluaran rata-rata
Asumsi ini menjelaskan bahwa pola kepemilikan faktor produksi dan pola transfer antar institusi dianggap tetap, artinya adanya perubahan neraca-neraca eksogen hanya berpengaruh terhadap pendapatan, dan tidak mempengaruhi pola kepemilikan faktor produksi dan pola transfer antar institusi. Perubahan neraca eksogen juga tidak menyebabkan perubahan terhadap koefisien input-output sektor produksi Neraca yang menunjukkan respon terhadap perubahan pendapatan adalah neraca pengeluaran rumah tangga Sehingga matrik MEP yang dinotasikan dengan Cn, mempunyai komponen-komponen sebagai berikut:
Matrik MEP yang dinotasikan sebagai Cn mempunyai komponen-komponen sebagai berikut: Dugaan elastisitas pengeluaran diperoleh dengan menggunakan metode Engel