PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA Oleh Erwin Setyo Kriswanto erwin_sk@uny.ac.id PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Tunagrahita Anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental intelektual jauh dibawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial.
Ciri–Ciri Fisik dan Penampilan Anak Tunagrahita Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia Perkembangan bicara/bahasa terlambat Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong) Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali) Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)
Klasifikasi Tunagrahita 1.Berdasarkan Kapasitas Intelektual (skor IQ) Tubagrahita ringan IQ 50-70 Tunagrahita sedang IQ 35-50 Tunagrahita berat IQ 20-35 Sangat berat memiliki IQ dibawah 20 2. Berdasarkan kemampuan akademik Tunagrahita mampudidik Tunagrahita mampulatih Tungrahita perlurawat
Klasifikasi kemampuan anak tunagrahita, dalam kemandiriannya dimasyarakat Tunagrahita ringan dalam penyesuaian social maupun bergaul, mampu menyesuaikan diri pada lingkungan social yang lebih luas dan mampu melakukan pekerjaan setingkat semi terampil. Tunagrahita sedang mampu melakukan keterampilan megurus diri sendiri(self-helf); mampu mengadakan adaptasi social dilingkungan terdekat; dan mampu mengerjakan pekerjaan rutin yang perlu pengawasan atau bekerja di tempat kerja terlindung (sheltered work-shop) Tungrahita berat dan sangat berat, mereka sepanjang hidupnya selalu tergantung batuan dan perawatan orang
Faktor-faktor Penyebab Ketunagrahitaan Faktor keturunan Penyebab kelainan yang berkaitan dengan berbagai factor keturunan, meliputi hal-hal berikut. Kelainan kromosom Kelainan gen
Gangguan metabolisme dan gizi Metabolisme dan gizi merupakan factor yang sangat penting dalam perkembangan individual terutama perkembangan sel-sel otak. Kegagal;an metabolism dan kegagalan pemenuhan kebutuhan gizi dapat mengakibatkan terjadinya gangguan fisik dan mental pada individu.
Infeksi dan keracunan Keadaan ini disebabkan oleh terjangkitnya penyakit-penyakit selama janin masih berada dalam kandungan. Trauma dan zat radioaktif Terjadinya trauma terutama pada otak ketika bai dilahirkan atau terkena radiasi zat radioaktif saat hamil dapat mengakibtakan ketunagrahitaan.
Masalah pada kelahiran bayi yang menderita kerusakan otak, kejang, dan nafas pendek. Kerusakan juga dapat disebabkan oleh trauma mekanis terutama pada kelahiran yang sulit. Factor lingkungan kurangnya rangsangan intelektual yang memadai mengakibatkan timbulnya hambatan dalam perkembangan inteligensia sehingga anak dapat berkembang menjadi anak retardasi mental
Kesulitan anak tunagrahita kesulitan dalam akademik yaitu : berhitung, penundaan bahasa, mengalami hambatan dalam ingatan, kurang dapat mengontrol lingkungan dan kesulitan – kesulitan secara umum. Besar – kecilnya derajat retardasi yang memepengaruhinya tingkat intelektualnya, yang berarti anak tuna grahita tidak akan mencapai kematangan intelektual seperti teman sebayannya. Sering menjadi sasasran kenakalan dan kejahilan anak atau orang normal lainnya, akibat dari ketidakmampuan mereka dalam memahami norma – norma sosial dan menyesuaikan diri didalamnya.
Karakteristik Anak Tunagrahita A. Segi intelektualnya. 1. Anak tunagrahita mampu mengetahui atau menyadari situasi, benda-benda dan orang di sekitarnya, namun mereka tidak mampu memahami keberadaan dirinya. Hal tersebut disebabkan oleh faktor bahasa yang manjadi hambatan, dikarenakan mereka pada umunya sulit untuk mengatakan atau menyampaikan kata yang sesuai dengan keadaan yang diinginkannya.
2.Mereka berkesulitan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, tidak mampu membuat suatu rencana bagi dirinya, dan anak tersebut pun sulit untuk memilih alternatif pilihan yang berbeda. c. 3.Mereka sulit sekali untuk menuliskan simbol-angka, sehingga secara umum mereka memiliki kesulitan dalam bidang membaca, menulis dan berhitung. 4.Kemampuan belajar anak tunagrahita terbatas. Mereka mengalami kesulitan yang berarti dalam pengetahuan yang bersifat konsep dan dalam menempatkan dirinya dengan keadaan situasi lingkungannya.
B. Segi tingkah laku (perilaku adaptif). 1 B. Segi tingkah laku (perilaku adaptif). 1.Perkembangan anak tunagrahita lamban. Sulit mempelajari sikap tertentu, bahkan sulit melakukan pekerjaan yang ditugaskan walaupun tugas tersebut bagi orang normal sangat sederhana. 2. Faktor kognitif merupakan hal yang sulit bagi anak tersebut, khususnya yang berkenaan dengan perhatian dengan atau konsentrasi, ingatan, berbicara dengan bahasa yang benar, dan dalam kemampuan akademiknya. 3.Anak tunagrahita seringkali merasakan ketidakmampuan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang diberikan padanya, karena seringnya melakukan kesalahan-kesalahan pada saat melakukannya.
Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran yang baik? Pembelajaran harus menarik dan menyenangkan sehingga akan terjadi proses akomodasi kognitif anak. Jangan hanya memberikan perintah dan larangan. Tetapi berikanlah penghargaan bila anak dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Ketrampilan Dasar Komunikasi Tunagrahita berat tidak mampu berkomunikasi Tunagrahita sedang mampu berkomunikasi secara sederhana yang mempunyai kemampuan komunikasi baik hanya sebagian Tunagrahita ringan mampu berkomunikasi layaknya anak-anak normal
Penjas bagi Tunagrahita Kemampuan motorik pada anak tunagrahita adalah gerak khusus yangmenggunakan motorik halus (fine-motor) dan gerak menyeluruh denganmenggunakan otot-otot besar (grossmotor), sehingga intervensi pembelajaran dapat dilakukan melalui pola gerak dalam permainan sederhana bersifat terapeutik.Delpie (2006:64)
Terapi permainan untuk Tunagrahita yang difokuskan pada kemampuan gerak fisik sebaiknya dipilih jenis permainan yang aktif. Aktivitas fisik menitikberatkan pada kebugaran jasmani dan gerak Contoh permainan yang bisa di pakai adalah menirukan gerak binatang, adu punggung, bola gelinding, gerak-gerak lucu, menari, dll.