AKU LEMAH, ENGKAU SEMPURNA II KORINTUS 12:1-10
KORINTUS Korintus menjadi salah satu pusat perdagangan dan perniagaan terbesar di dunia. Korintus adalah kota yang letak geografisnya sangat strategis. Semua lalu lintas dari Atena dan bagian selatan Yunani ke Sparta dan Peloponesos harus melewati Korintus karena Korintus berada pada lajur kecil daratan yang menghubungkan keduanya.
- Tidak hanya lalu lintas dari bagian utara ke bagian selatan Yunani saja yang terpaksa harus melewati Korintus. Lebih dari itu, sebagian besar lalu lintas di Laut Tengah dari Timur ke Barat memilih melewati Korintus. Korintus adalah sebuah kota yang kaya dan padat penduduknya. Korintus dijadikan sebagai tempat pertandingan Isthmian, pertandingan yang berada di urutan kedua setelah Olimpiade.
- Korintus memiliki reputasi makmur di bidang perdagangan tetapi juga pusat bagi kehidupan yang jahat. Di kota ini, orang hidup bermabuk-mabukan dan penyelewengan susila yang tidak terkendali. - Di Kuil besar Afrodite dipekerjakan seribu orang perempuan yang membaktikan diri mereka sebagai pelacur. Di malam hari, mereka turun dari Akropolis dan menjajakan
diri mereka di jalan-jalan Korintus diri mereka di jalan-jalan Korintus. - Kota ini menjadi tambah buruk dengan adanya aneka macam perilaku yang buruk yang dibawa oleh para pedagang dan pelaut dari berbagai belahan bumi. - Dengan kata lain, Korintus tidak hanya identik dengan lambang kemakmuran, kemewahan, kemabukan dan penyelewengan susila, melainkan juga kemerosotan moral (I Kor 6;9-10).
- Korintus adalah ibukota dari Akhaya (provinsi Roma) - Korintus adalah ibukota dari Akhaya (provinsi Roma). Penduduk kota ini sangat beragam yang terdiri dari orang Yahudi, orang Fenisia, orang Frigia dan orang Yunani dengan keadaan mereka sebagai filsuf, pedagang, pelaut, prajurit, narapidana dan budak.
PAULUS DI KORINTUS Paulus tinggal di Korintus selama 18 bulan, lebih lama dibandingkan di kota lain manapun kecuali di Efesus (Kis 18:1-17). Saat Paulus tiba di Korintus, ia tinggal bersama Akwila dan Priskila. Dia berkotbah di sinagoge dengan keberhasilan yang luar biasa. Dengan kedatangan Timotius dan Silas dari Makedonia, dia memperkuat upaya pemberitaan Firman, namun orang Yahudi
sangat memusuhinya, sehingga dia harus meninggalkan sinagoge sangat memusuhinya, sehingga dia harus meninggalkan sinagoge. Ketika ia di sinagoge, ia menobatkan kepala sinagoge yang bernama Krispus.
PANDANGAN TENTANG DURI - Pandangan Calvin tentang duri dimengerti sebagai cobaan-cobaan rohani: cobaan untuk meragukan dan mengingkari tanggung jawab kehidupan rasuli dan menyakiti hati nurani ketika cobaan itu telah dikalahkan. - Pandangan Luther tentang duri dapat juga dimengerti perlawanan dan penganiayaan yang harus dihadapi, peperangan terus menerus dengan mereka yang mencoba
membatalkan pekerjaannya. Pandangan kaum Katolik, duri dimengerti sebagai cobaan-cobaan jasmani seperti seks. Menurut pandangan Protestan, duri adalah penampilan jasmani Paulus (2 Kor 10:10). Menurut sebuah tafsiran, sebelumnya ia menderita cacat jasmani yang membuat penampilannya tampak lucu dan menjadi
penghalang bagi pekerjaannya penghalang bagi pekerjaannya. - Ada juga penafsir yang mengatakan bahwa duri itu adalah penyakit ayan. Penyakit ini menyakitkan dan selalu kambuh. Namun diantara serangan-serangannya Paulus tetap dapat menjalankan kegiatannya. Pada dunia kuno, penyakit tersebut dikaitkan dengan pekerjaan iblis.
Teori lain mengatakan bahwa Paulus menderita penyakit sakit kepala yang berat dan sangat menyusahkan. Hal ini juga yang dipercayai oleh Tertulianus dan Yerome. Bahkan ada teori yang mengatakan bahwa Paulus menderita kesulitan melihat setelah kemuliaan yang dialami di jalan ke Damsyik, dimana ia pernah mengalami kebutaan selama 3 hari (Kis 9:9).
- Ada juga tafsiran yang mengatakan bahwa Paulus menderita serangan kronis dari penyakit yang jahat yang mewabah di pantai timur Mediterania. Orang yang menderita penyakit ini merasakan rasa pusing yang hebat sehingga diibaratkan. seperti duri dalam daging
- Dari semua tafsiran dan teori yang ada, yang paling mendekati dengan surat Paulus adalah mengenai kebutaannya. Hal ini terlihat dalam surat Galatia 4:15 yang berkata mengenai orang Galatia yang akan mencungkil mata mereka dan memberikannya kepada Paulus. Pada bagian akhir surat Galatia, ia menulis, “Lihatlah bagaimana besarnya huruf-huruf
yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri. ” (Gal 6:11) yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri.” (Gal 6:11). Dengan kata lain, huruf yang besar menggambarkan seseorang yang susah melihat.
Paulus berdoa agar penyakit ini disingkirkan dari dirinya, tetapi Allah menjawab doa tersebut dimana Ia tidak menyingkirkan penyakit tersebut tetapi memberi Paulus kekuatan untuk menanggungnya. Kepada Paulus datanglah janji dan pemenuhan semua anugerah kecukupan yaitu:
Anugerah kecukupan dalam hal kelelahan jasmani Anugerah kecukupan dalam hal kelelahan jasmani. Anugerah tersebut memampukan dia melanjutkan pekerjaannya. Paulus tidak merasa capai ketika berkotbah, menulis dan melakukan pekerjaan yang lain. Anugerah kecukupan dalam hal penderitaan jasmani. Anugerah ini memampukan dia untuk menghadapi penderitaan.
- Penderitaan bagi Paulus memberikan faedah karena membawanya kembali bersandar kepada Allah dan mengajar dia untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah. Hasilnya ialah Paulus memiliki keyakinan yang teguh kepada Allah. Keyakinan ini bukanlah teori atau spekulasi melainkan kenyataan dan pengalaman.
c. Anugerah kecukupan untuk perlawanan c. Anugerah kecukupan untuk perlawanan. Dalam seluruh kehiidupannya, Paulus selalu menghadapi perlawanan dan ia tidak menyerah, tidak mundur dan putus asa karena adanya anugerah kecukupan. d. Anugerah kecukupan untuk menghadapi fitnah. Anugerah ini membuat Paulus sangat peduli tidak tentang apa yang orang lain pikirkan mengenai dirinya tetapi apa yang Allah ketahui tentang dirinya.
KESIMPULAN Di dalam diri setiap orang pasti ada kelemahan yang membuat dia tidak dapat menyombongkan diri dihadapan Tuhan tetapi justru merasa tidak layak dan tidak mampu sehingga sungguh-sungguh membutuhkan Dia dan mengandalkan-Nya. Kelemahan apapun yang ada dalam diri kita, tidak menjadi alasan buat kita untuk tidak melayani Tuhan, karena di dalam kelemahan
kita, kuasa Tuhan menjadi sempurna dan kita menjadi dikuatkan dalam segala hal.