“BLIND SPOT”.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
Advertisements

Sistem Indera SiswaNF.com.
Struktur telinga bagian dalam. Pembagian daerah telinga.
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
Unit 4 Sistem Indra Learning More Biology 3.
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Biology / Natural Science / 11st grade 46 Senior High School Jakarta
fiSIOLOGi DAN FISIKA pendengaran 2 LEONARDO W. PERMANA, DR., MARS
Kompentesi Dasar Materi Simulasi Next.
Listen to know how we hear
Telinga dan sistem keseimbangan
SMA NEGERI 1 BATANGAN, PATI
PANCA INDERA.
PEMBENTUKAN MATA DAN BAGIAN WAJAH Win darmanto
Blok 1.3 Fakultas Kedokteran
TELINGA disusun oleh: Dr. HR. Koentjoro Soeleman
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
SISTEM RESPIRASI drh. Handayu Untari.
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
INDERA Ratna Damayanti.
PANCA INDRA PADA MANUSIA
Sistem pengindera Bagaimana kerja sistem sistem pengindera?
SISTEM SENSORIS II.
SISTEM INDERA MANUSIA Kelompok 7: Tutut Widiyanti
DI SUSUN OLEH :  sAMODRA KHARISMA AJI S (F )  gUSTIN FEBRIANA (F )  pENY AYU WINDASARI (F )  dwi PRASTIYANINGSIH (F )
Proses Transmisi Impuls
FISIOLOGI PENDENGARAN
FISIOLOGI HEWAN Penerimaan Informasi dan Sensasi yang Timbul (Reseptor, Indera Mekanis dan Indera Optis)
SI122 – Interaksi Manusia dan Komputer
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
Psikologi Faal Unita Werdi Rahajeng -
ORGANON AUDITUS P E N D G A R.
Assalamualaikum wr. wb Kelompok 2: M. Ichsanudin ( )
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
ANATOMI SISTEM SARAF BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng
Oleh: NURUL HIDAYAH,S.Kep.Ns
Bag. Keperawatan Medikal Bedah STIKes Dharma Husada Bandung
HISTOLOGI PADA ORGAN PENYUSUN SISTEM RESPIRASI
BIO AKUSTIK WLCOME TO BIO AKUSTIK KULIAH PEMBUKAAN POINT OF LEARNING: DESKRIPTION SOUND SENDING PROCESS ANATOMIC IN PROCES OF SENDING SOUND EFFECT.
PENDENGARAN, INDRA TUBUH DAN INDRA KIMIAWI
BIOLOGI - XI IPA SISTEM INDERA MANUSIA.
PHONORESEPTOR & STATORESEPTOR
ANATOMI FISIOLOGI PENDENGARAN
FAAL PENDENGARAN.
Nerve Cells and Nerve Impulses
GENERAL SENSES I NJOMAN WIDAJADNJA.
JARINGAN HEWAN Apa itu Jaringan ?
INDERA PENDENGARAN.
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
GENERAL SENSE I NJOMAN WIDAJADNJA.
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
ANATOMI SISTEM PANCA INDERA
Pertemuan Ketiga Manusia
Indera Penciuman Kelompok Disusun oleh Dwi Riska Putri
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Naufal Muntaaza Waliy H CI-BI 2 SMAN 1 SUMEDANG
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
INDERA PENDENGARAN Kelompok 2 : DIAN MONITA HENDRA ANDRIANTO ANNE NURHAYATI TOTOK YAKOBUS SHINTA PRATIWI INE.
VISION Aziz & Arif.
THE OTHER SENSORY SYSTEMS
PANCA INDERA LIA AULIA FACHRIAL.
HISTOLOGI TELINGA.
1 JARINGAN SARAF Kelompok 4 Ines Gusti Pebri Gressha Vionalle Ademi Hidayati Hariska Andriani Fitria Sasmita Yezi Gita Rahayu Lisa Sya’baniar Rahma Erlis.
CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Part 2.
GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
Reseptor Khusus. Merupakan unit sensoris yang berfungsi menyampaikan informasi dunia luar ke susunan saraf pusat.
Oleh: Irmagian Paleon, MD. Sistem saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi Divisi aferen Divisi eferen Sistem saraf Somatis Sistem saraf Otonom Sistem.
Transcript presentasi:

“BLIND SPOT”

ANATOMY OF THE RETINA Image downloaded from: http://webvision.med.utah.edu/book/part-i-foundations/simple-anatomy-of-the-retina/

Image downloaded from: http://webvision. med. utah

KARAKTERISTIK SEL BATANG “Rods” Sensitif terhadap cahaya redup  melihat dalam kondisi gelap Menyerap semua cahaya yang tampak dgn berbagai panjang gelombang Sinaps yang terhubung dengan sel ganglion tunggal  > 1 Menghasilkan gambar kabur dan tidak jelas

KARAKTERISTIK SEL KERUCUT “Cones” Sensitivitas rendah memerlukan pencahayaan kuat untuk aktivasi Berpigmen  pandangan thd wana jelas Setiap sinaps dari sel ini terhubung dengan satu sel ganglion Gambaran  ditunjukkan secara jelas & memiliki resolusi yang tinggi: Blue Green Red

Image downloaded from: http://hamwaves.com/antennas/diel-rod.html

OTOT PENGGERAK BOLA MATA Muscle Primary Function Medial rectus moves eye towards nose Lateral rectus moves eye away from nose Superior rectus raises eye Inferior rectus lowers eye Superior oblique rotates eye Inferior oblique

Extrinsic Eye Muscles Marieb, E.N. (2004)

Marieb, E.N. (2004)

Cranial Nerves & Muscle Actions Marieb, E.N. (2004)

http://www.tedmontgomery.com/the_eye/index.html

STEREOSCOPIC VISION Image downloaded from: http://www.vision3d.com/stereo.html

VISUAL PATHWAYS TO THE BRAIN Image downloaded from: http://www.owlnet.rice.edu/~psyc351/imagelist.htm

VISIBLE COLOR SPECTRUM

Anatomy & Physiology of The Ear

Anatomy of the Ear

FUNGSI TELINGA LUAR: BEKERJA UNTUK MEMBAWA SUARA DALAM MEKANISME KERJA PENDENGARAN Pinna Ear canal Ear drum TELINGA TENGAH: TRANSMISI SUARA YANG MASUK DARI M. TYMPHANI KE COCHLEA Maleus Incus Stapes TELINGA DALAM: MENERIMA TRANSMISI SUARA DARI TELINGA TENGAH & MERUBAH SUARA MENJADI SINYAL YANG DAPAT DITRANSMISIKAN MLL SARAF AUDITORIUS (O/ SEL2 RAMBUT) MENUJU KE OTAK Semicircular canal  ORGAN KESEIMBANGAN Cochlea – Sel2 rambut

PROCESS OF HEARING

TELINGA LUAR Marieb, E.N. (2004)

External auditory canal TELINGA LUAR External auditory canal PIPA PENDEK TERDAPAT KELENJAR SERUMEN & KELENJAR KERINGAT Tympanic membrane (eardrum) MEMBRAN TIPIS MEMBATASI TELINGA LUAR DAN DALAM

The Ossicles Marieb, E.N. (2004)

TELINGA DALAM Marieb, E.N. (2004)

TELINGA DALAM Marieb, E.N. (2004)

The Cochlea Marieb, E.N. (2004)

Organ of Corti

f f Marieb, E.N. (2004)

Marieb, E.N. (2004)

The Cochlea The cochlear branch of nerve VIII runs from the organ of Corti to the brain Marieb, E.N. (2004)

RESONANSI PADA COCHLEA The cochlear is shown as if it were uncoiled and laid out straight ^ Marieb, E.N. (2004)

Each stereocilia has a gated K+ channel at its tip Each stereocilia has a gated K+ channel at its tip. Vibrations of the cochlea cause each hair to bend, this pulls open the K + channel of the adjacent hair. The inflow of K + depolarizes the hair cell. Hairs Marieb, E.N. (2004)

The Cochlea Tulang cochlea berjalan spiral & merupakan tempat keluarnya lamina spiralis Dari lamina spiralis menjulur ke dinding luar koklea  membran basilaris Pada tempat perlekatan membran basilaris ke dinding luar koklea terdapat penebalan periosteum yang dikenal sebagai ligamentum spiralis Di samping itu juga terdapat membran vestibularis (Reissner) yang membentang sepanjang koklea dari lamina spiralis ke dinding luar

The Cochlea Kedua membran membagi saluran koklea tulang menjadi tiga bagian yaitu Ruangan atas (skala vestibuli) Ruangan tengah (skala media/duktus koklearis) Ruang bawah (skala timpani) Antara skala vestibuli dengan duktus koklearis dipisahkan oleh membran vestibularis (Reissner) Antara duktus koklearis dengan skala timpani dipisahkan oleh membran basilaris

The Cochlea Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan modiolus terdapat ganglion spiralis yang sebagian diliputi tulang  berkas-berkas serat saraf yang menembus tulang lamina spiralis  mencapai organ Corti Periosteum di atas lamina spiralis menebal dan menonjol ke dalam duktus koklearis sebagai limbus spiralis Membran basilaris yang merupakan landasan organ Corti dibentuk oleh serat-serat kolagen Membran vestibularis merupakan suatu lembaran jaringan ikat tipis yang diliputi oleh epitel selapis gepeng pada bagian yang menghadap skala vestibuli.

Properties of Normal Hearing Adequate stimulus (SOUND)  Conduction of stimulus to sensory organs of hearing Frequency – the number of waves that pass a given point in a given time Pitch – perception of different frequencies (20–20,000 Hz) Sensory transduction of stimulus at organs of hearing Neural transmission of the signal Central auditory processing of the signal at the brain

Auditory Pathways Marieb, E.N. (2004)

MEKANISME KESEIMBANGAN & ORIENTASI VESTIBULAR APPARATUS: RESEPTOR KESEIMBANGAN DI SEMICIRCULAR CANALS & VESTIBULA MENJAGA KESEIMBANGAN & ORIENTASI Semicircular canal  dynamic & STATIC equilibrium - rotation

The Vestibule Marieb, E.N. (2004)

The Vestibule The central egg-shaped cavity of the bony labyrinth Suspended in its perilymph are two sacs: the saccule and utricle The saccule extends into the cochlea The utricle extends into the semicircular canals These sacs: House equilibrium receptors called maculae Respond to gravity and changes in the position of the head – tilting the head

Anatomy of Maculae in the Vestibule Maculae are the sensory receptors for static equilibrium Contain supporting cells and hair cells Each hair cell has stereocilia and kinocilium embedded in the otolithic membrane Otolithic membrane – jellylike mass studded with tiny CaCO3 stones called otoliths (ear stones) Utricular hairs respond to horizontal movement Saccular hairs respond to vertical movement

Anatomy of Maculae Marieb, E.N. (2004)

Effect of Gravity on Utricular Receptor Cells Otolithic movement in the direction of the kinocilia: Depolarizes vestibular nerve fibers Increases the number of action potentials generated Movement in the opposite direction: Hyperpolarizes vestibular nerve fibers Reduces the rate of impulse propagation From this information, the brain is informed of the changing position of the head

(Otoconia) Vestibule - Sensitive to Tilting of Head Movements

Static Equilibrium Vestibule - Sensitive to Tilting of Head Movements 3 The saccule and utricle house equilibrium receptor regions called the maculae  containing hair cells. Marieb, E.N. (2004)

Vestibule - Sensitive to Tilting of Head Movements Marieb, E.N. (2004)

The Semicircular Canals Marieb, E.N. (2004)

Crista Ampullaris & Keseimbangan Dinamis Reseptor keseimbangan dinamis Letak: di ampulla dari masing-masing semicircular canal Berespons thdp gerakan kepala Terdapat sel-sel rambut Setiap crista memiliki sel-sel rambut yang memanjang  menjadi massa seperti gel disebut cupula Dendrit serat saraf vestibular mengelilingi dasar sel-sel rambut

Semicircular Canals Respond to Rotational Movements The ampulla houses equilibrium receptors in a region called the crista ampullaris Semicircular Canals Respond to Rotational Movements Dynamic Equilibrium Marieb, E.N. (2004)

Semicircular Canals Respond to Rotational Movements Marieb, E.N. (2004)

Semicircular Canals Respond to Rotational Movements Marieb, E.N. (2004)

Mekanisme Reseptor Crista Ampullaris Crista Ampullaris berespons thd perubahan kecepatan gerakan berputar dari kepala Perubahan sel-sel rambut pada crista dapat menyebabkan: Depolarisasi  impuls cepat mencapai otak pada tingkat yang lebih cepat Hyperpolarizations  impuls mencapai otak lebih lambat Hasilnya adalah bahwa otak diinformasikan gerakan rotasi kepala

Anatomy & Physiology of The Tongue

SENSORI PERASA >10.000  di lidah, regenerasi setiap 5-7 hari Terdapat pada papila  mukosa lidah Filiform (KECUALI) Fungiform Circumvallate

Taste Buds Marieb, E.N. (2004)

Marieb, E.N. (2004)

FISIOLOGI “RASA” BAHAN MAKANAN  DILARUTKAN DLM SALIVA M’STIMULASI RAMBUT2 GUSTATORI DEPOLARISASI MEMBRAN SEL RASA MELEPASKAN NEUROTRANSMITTER POTENSIAL AKSI

SEL GUSTATORI

TRANSDUKSI “RASA” STIMULASI DARI POTENSIAL AKSI  DIKONVERSIKAN MENJADI IMPULS SARAF OLEH: ASIN: Na+ influx ASAM: H+  membuka cation channels MANIS & PAHIT: Gustducin (the G protein)

Gustatory Pathway EPIGLOTIS & LOWER PHARYNX TONGUE

FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI “RASA” RASA: 80%  “PENCIUMAN” Thermoreceptors (suhu), mechanoreceptors (tekstur), nociceptors (pain receptors) dalam mulut

The function of the mouth & its associated structures: to form a receptacle for food to begin mechanical digestion through chewing (mastication) to swallow food to form words in speech to assist the respiratory system in the passage of air

Image downloaded from: www.doctorspiller.com

Produksi saliva harian pada orang yang sehat: 1-1,5 liter [Humphrey, S.P. & Williamson, R.T. (2001) dalam de Almeida, P.D.V, et al. (2008)] STIMULASI  PROD. >> FASE ISTIRAHAT  PROD. >>

SALIVA Fungsi saliva: sebagai pelumas melembabkan rongga mulut melindungi rongga mulut dari berbagai agen penyebab iritasi Mucin (protein dengan kandungan karbohidrat tinggi) berkontribusi dalam: proses pelumasan perlindungan terhadap dehidrasi pemeliharaan viskoelastisitas saliva kontrol kolonisasi bakteri dan jamur

SALIVA Stimulasi produksi saliva: FASE ISTIRAHAT, produksi saliva: kelenjar submandibular (65-70%) kelenjar parotid (20%) kelenjar sublingual (7-8%) kelenjar saliva minor (<10) STIMULASI: kelenjar parotid memproduksi saliva >50% dibandingkan kelenjar yang lain. Stimulasi produksi saliva: Mekanik Gustatory Penciuman Stimulus farmakologi

Anatomy & Physiology of The Nose

Marieb, E.N. (2004)

Sense of Smell ORGAN PENGHIDU: EPITELIUM OLFAKTORIUS YANG BERADA PADA SUPERIOR NASAL CONCHA SEL RESEPTOR OLFAKTORIUS: NEURON BIPOLAR SEL BASAL TERLETAK PADA EPITELLIUM GG. PENCIUMAN: Anosmias, etiologi: cedera kepala  merusak saraf olfaktorius, inflamasi rongga hidung & proses degenerasi Chemical olfactory sense loss  defisiensi Zinc

Sense of Smell Marieb, E.N. (2004)

Marieb, E.N. (2004)

FISIOLOGI “BAU” Olfactory receptors  berbagai rangsang bau  secara kimiawi akan berikatan dgn reseptor Proses inisiasi “G protein mechanism”  cyclic AMP (cAMP) sebagai second messenger Cyclic AMP bekerja pada membran plasma (Na+ and Ca2+ channels)  depolarisasi membran reseptor  potensial aksi

Olfactory Pathway DEPOLARISASI SEL RESEPTOR OLFAKTORIUS MITRAL CELLS (GLOMERULAR MITRAL CELLS) MEMPROSES STIMULUS “BAU” & MENGIRIMKAN IMPULS KORTEKS OLFAKTORIUS, HIPOTHALAMUS, AMYGDALA & SISTEM LIMBIK

Odorant binding protein Odorant chemical Na+ Inactive Active Na+ influx causes depolarization ATP Adenylate cyclase cAMP Depolarization of olfactory receptor cell membrane triggers action potentials in axon of receptor Cytoplasm

SINUS PARA NASAL

THANK YOU