# Sesi 14, Senin 19 Mei 2014
Post-modernisme berbicara realitas... Social theory in general and International Relations understood reality in essentialist, unitary and universalist terms. Reality is in a perpetual state of flux-of movement, change and instability (the flux of existence).
Cara kaum post-modernist memandang dunia
Tidak ada ilmu pengetahuan, melainkan diskursus... Diskursus adalah kandungan yang lebih luas atas praktek sosial, yang memberikan makna terhadap cara manusia memahami dirinya sendiri dan perilakunya. Diskursus menghasilkan kategori-kategori makna dimana realitas dapat dipahami dan dijelaskan. Misal: post-modernisme memandang teori realisme lahir dari situasi sosiolinguistik dimana teori realisme dan praktek-praktek realisme bertempat, terbangun, berkesinambungan, namun sebenarnya tidak menggambarkan realitas sebenarnya.
Metode post-modernist dalam studi HI Memeriksa proses geneologis suatu pemikiran atau pendapat kemudian membahasnya dalam metanarasi. Zehfuss, M ‘Forget September 11’, Third World Quarterly, 24 (3) Beberapa metode aplikasi: 1.Dekonstruksi; 2.Double-reading; 3.Hermeneutika.
Dekonstruksi General mode of radically unsettling what are taken to be stable concepts and conceptual oppositions.
Double Reading 1st reading: commentary or repetition of the dominant interptretation, a reading which demonstrates how a text achieve the stability-effect. 2nd reading: counter-memorializing reading unsettles it by applying pressure to those points of instability within a text. Ashley, R.K ‘Untying the Soveregn State: A Double reading of the Anarchy Problematique’, Millenium, 17 (2).