Oleh : Sulastin Savitri /11.6914/4SE2 Analisis Pengaruh Foreign Direct Investment, Korupsi, Keterbukaan Ekonomi, dan Kebebasan Politik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN Tahun 2001-2013 Oleh : Sulastin Savitri /11.6914/4SE2
LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi biasa digunakan sebagai indikator atas keberhasilan suatu negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya terhadap barang dan jasa. Rendahnya nilai investasi langsung, tingginya angka inflasi, defisitnya neraca perdagangan, buruknya kualitas penyelenggaraan tata pemerintah (korupsi), dan rendahnya kebebasan politik juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi setiap negara tersebut
Alasan Penelitian : Kenapa ASEAN? Beberapa negara ASEAN yang merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup berfluktuatif dari tahun 2001 sampai dengan 2013 Alasan menggunakan variabel Investasi Data dari world Development Indicator dalam world bank mencatat bahwa nilai investasi asing langsung negara ASEAN mengalami peningkatan khususnya Indonesia yang meningkat dari 21,2 miliar US dollar menjadi 23,3 Miliar US dollar pada tahun 2013. Hal ini mengindikasikan investasi di Indonesia cukup meyakinkan.
Alasan menggunakan Variabel Indeks Korupsi Karena bersih tidaknya suatu negara dari korupsi itu merupakan salah satu faktor negara tersebut berkembang atau tidak. Data Corruption Perception Index (CPI) atau indeks persepsi korupsi pada tahun 2013 dalam transparency International Organization menunjukkan bahwa lima dari sepuluh negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar berada di atas peringkat 100 dari 174 negara yang masuk dalam riset TI. Hal ini mencerminkan kualitas pemerintah sebagian negara ASEAN masih buruk.
Alasan menggunakan variabel keterbukaan ekonomi Menurut Arifin dan Kuniarti (2005), derajat keterbukaan ekonomi adalah total perdagangan (ekspor + impor) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Semakin terbuka negara tersebut terhadap perdagangan semakin besar devisa (sumber pembiayaan) dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Padahal semakin kecil nilai indeks kebebasan politik maka negara tersebut semakin bebas politiknya. Suatu negara yang memiliki kebebasan politik (political liberties) yang baik dapat memicu efisiensi para pelaku ekonomi sehingga output yang dihasilkan akan meningkat.
RUMUSAN MASALAH Bagaimana perkembangan FDI, korupsi, keterbukaan ekonomi, kebebasan politik, dan pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN tahun 2001 sampai dengan 2013? Bagaimana pengaruh FDI, korupsi, keterbukaan ekonomi, kebebasan politik, terhadap pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN tahun 2001 sampai dengan 2013 ?
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui perkembangan FDI, korupsi, keterbukaan ekonomi, kebebasan politik, dan pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN tahun 2001 sampai dengan 2013. Untuk mengetahui pengaruh FDI, korupsi, keterbukaan ekonomi, kebebasan politik terhadap pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN tahun 2001 sampai dengan 2013.
KAJIAN PUSTAKA 1. PERTUMBUHAN EKONOMI Menurut Kuznets dalam Todaro dan Smith (2003), pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan oleh adanya peningkatan investasi, kestabilan harga, rendahnya angka korupsi dan kebebabasan berpolitik.
2. KORUPSI Menurut Haryanto (2013), korupsi secara umum didefinisikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi. Kepentingan pribadi di sini adalah menerima uang atau aset berharga, dan peningkatan kekuasaan atau status. Kecil besarnya korupsi di suatu negra dapat diukur dengan indeks persepsi korupsi atau Corruption Perception Index(CPI) yang dikeluarkan oleh badan transparency. 3. Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi Asing Langsung FDI merupakan investasi riil dalam bentuk pendirian perusahaan, pembangunan pabrik, pembelian barang modal, tanah, bahan baku, dan persediaan yang investor terlibat langsung dalam manajemen perusahaan dan mengontrol penanaman modal tersebut
4. Keterbukaan Ekonomi Menurut Arifin dan Kuniarti (2005) derajat keterbukaan ekonomi adalah total perdagangan (ekspor + impor) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Derajat keterbukaan ekonomi yang merupakan rasio perdagangan terhadap PDB ini sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Adam Smith (dikutip dari Appleyard, Field Jr dan Cobb (2006) menjelaskan bahwa perdagangan terbuka antar negara akan membawa keuntungan bagi kedua negara tersebut jika salah satu negara tidak memaksakan untuk memperoleh surplus perdagangan yang dapat menciptakan defisit neraca perdagangan bagi mitra dagangnya.
5. Kebebasan Politik Berbeda dengan indeks persepsi korupsi, semakin kecil nilai political rights suatu negara semakin bebas negara tersebut dalam berpolitik. Dengan kata lain, indeks kebebasan politik ini memiliki nilai yang bertanda negatif terhadap pertumbuhan ekonomi (semakin rendah nilai kebebasan politik berarti negara tersebut semakin bebas politiknya sehingga memacu petinggi negara tersebut membuat kebijakan yang tepat dan meningkatkan perekonomian.
KERANGKA BERFIKIR Keterbukaan Ekonomi FDI Korupsi Kebebasan Politik Pertumbuhan Ekonomi
HIPOTESA PENELITIAN Variabel FDI, keterbukaan ekonomi, corruption perception index berpengaruh positif sedangkan variabel keterbukaan politik berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
METODOLOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian ini menggunakan data kuantitatif tahunan dengan periode tahun 2000-2013. Data dalam penelitian ini adalah data dari 9 negara ASEAN, antara lain Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft Excel dan Eviews 8. Sumber : World Bank mengenai data Pertumbuhan ekonomi (PE) , Foreign Direct Investment (FDI), Keterbukaan ekonomi Transparency International. Mengenai data indeks korupsi Freedom House mengenai data Keterbukaan ekonomi
Metode Analisis : Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif dengan analisis regresi data panel . DAFTAR PUSTAKA Smith, Adam. (1776). “An Inquiry into the Nature and Causes of The Wealth of Nations “. New York : Random House, Inc. Dikutip dari : Appleyard, Dennis R., Field Jr., Alfred J. dan Cobb, Steven L. (2006). “International Economics “, MacGrow Hill/Irwin, New York, 2006. Arifin, S., Winantyo, R., Kurniati, Y. (2007), Integrasi Keuangan dan Moneter di Asia Timur, Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Badun, Marijana. 2006. The Quality of Governance and Economic Growth in Croatia. Occasional Paper No. 29. Desiyanti, Armalia. (2013). “Pengaruh Keterbukaan Ekonomi, Peranan Pemerintah, Tata Kelola Pemerintahan dan Kebebasan Politik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus ASEAN 2000-2010)”. Skripsi. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Deviyantini. (2012). “Dampak Foreign Direct Investment dan Kinerja Ekspor-Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional : Studi Komparatif Negara Maju dan Negara Berkembang “. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Grossman, Gene M. dan Helpman, Elhman (1990). ”The New Growth Theory:Trade,Innovation And Growth”The American Economic Review, 80(2): 90-91.
Hady, H. (2004). “Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional “. Jakarta: Ghalia Indonesia. Haryanto, Rino Bagus.(2013). “Pengaruh Indeks Persepsi Korupsi, Pengeluaran Pemerintah dan Penerimaan Pajak terhadap Pertumbuhan Ekonomi ASEAN-5 Tahun 2002-2011 “. Jurnal Ilmiah Ekonomi, 1(1): 1-8. Laksono, Riandy.(2010). “Analisis Pengaruh Kebebasan Ekonomi dan Politik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Delapan Negara ASEAN Periode 1997- 2007”. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. XI(1) :1-26. Todaro, M. P. dan S. C. Smith. (2003). “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jilid 1. Edisi Kedelapan”. Jakarta: Erlangga. Yuniasih, Aisyah Fitri. (2011). “Analisis Pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN Tahun 1980-2009 “. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
ありがとう ございます。。。