Oleh : Sulastin Savitri / /4SE2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Advertisements

BAB 2. DATA MAKROEKONOMI Data Statistik maroekonomi digunakan : - ahli ekonomi untuk mempelajari keadaan ekonomi, - pengambil keputusan untuk memonitor.
NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT)
PENGARUH KINERJA KEUANGAN
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
OVERVIEW Manfaat diversifikasi internasional.
Oleh : Tanti Novianti, MSi
Memahami Lingkungan Bisnis
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO modul ke 1
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
PENGANTAR ILMU EKONOMI
SYAIFUL MAQROBI, Kausalitas Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode
Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar
ARUS DANA INTERNASIONAL
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Teori Makro Ekonomi Perekonomian Terbuka
Transformasi Struktural Perekonomian Indenesia
BAGIAN VI Perekonomian Dunia
& Globalisasi Pendidikan Pancasila.
Neraca Pembayaran.
Perdagangan Internasional
ARUS DANA INTERNASIONAL
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Oleh: Ricky W. Griffin Ronald J. Ebert
GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Konsep Dasar Ekonomi Makro
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Tugas Ekonomi Pendapatan Nasional dan Inflasi
EKONOMI INTERNASIONAL
Analisa Fundamental.
Pertemuan 2 Pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi
INVESTASI DI INDONESIA
FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI)
KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)
CARAMENGATASI MASALAH EKONOMI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Makro Ekonomi Perekonomian Terbuka
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
BAB XIII. ANALISIS EKONOMI
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Chapter 2: Arus Dana International
KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN AMERIKA DI BIDANG EKONOMI
EKONOMI INTERNASIONAL
PERIODE PENANAMAN MODAL ASING LANGSUNG DI INDONESIA
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
BAB VI NERACA PEMBAYARAN.
Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
BAB XIII. ANALISIS EKONOMI
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
PERTEMUAN 12.
PENDAHULUAN.
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
BAGIAN VI Perekonomian Dunia
SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
Oleh : Setiawan Wakil Ketua DPD KNPI Kota Palangka Raya
Analisis Kebijakan Penggunaan Mata Uang Tunggal di ASEAN
PROPOSAL SKRIPSI RIMLAS KRISUSANTO SILABAN
INDUSTRI PARIWISATA DAN EKONOMI
Proposal Skripsi “Analisis Pengaruh Keterbukaan Ekonomi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Sumatera Utara” Oleh: Rohani M Siburian NIM: Dosen.
NERACA PEMBAYARAN Pengertian : Adalah suatu catatan sistematis mengenai hubungan ekonomi atau transaksi antara penduduk suatu negara dan negara lainnya,
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
Bab 1 Overview dan Review
Dosen : Deskoni, S.Pd., M.Pd Yuliana FH, S.Pd., M.Pd KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sriwijaya.
Transcript presentasi:

Oleh : Sulastin Savitri /11.6914/4SE2 Analisis Pengaruh Foreign Direct Investment, Korupsi, Keterbukaan Ekonomi, dan Kebebasan Politik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN Tahun 2001-2013 Oleh : Sulastin Savitri /11.6914/4SE2

LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi biasa digunakan sebagai indikator atas keberhasilan suatu negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya terhadap barang dan jasa. Rendahnya nilai investasi langsung, tingginya angka inflasi, defisitnya neraca perdagangan, buruknya kualitas penyelenggaraan tata pemerintah (korupsi), dan rendahnya kebebasan politik juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi setiap negara tersebut

Alasan Penelitian : Kenapa ASEAN? Beberapa negara ASEAN yang merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup berfluktuatif dari tahun 2001 sampai dengan 2013 Alasan menggunakan variabel Investasi Data dari world Development Indicator dalam world bank mencatat bahwa nilai investasi asing langsung negara ASEAN mengalami peningkatan khususnya Indonesia yang meningkat dari 21,2 miliar US dollar menjadi 23,3 Miliar US dollar pada tahun 2013. Hal ini mengindikasikan investasi di Indonesia cukup meyakinkan.

Alasan menggunakan Variabel Indeks Korupsi Karena bersih tidaknya suatu negara dari korupsi itu merupakan salah satu faktor negara tersebut berkembang atau tidak. Data Corruption Perception Index (CPI) atau indeks persepsi korupsi pada tahun 2013 dalam transparency International Organization menunjukkan bahwa lima dari sepuluh negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar berada di atas peringkat 100 dari 174 negara yang masuk dalam riset TI. Hal ini mencerminkan kualitas pemerintah sebagian negara ASEAN masih buruk.

Alasan menggunakan variabel keterbukaan ekonomi Menurut Arifin dan Kuniarti (2005), derajat keterbukaan ekonomi adalah total perdagangan (ekspor + impor) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Semakin terbuka negara tersebut terhadap perdagangan semakin besar devisa (sumber pembiayaan) dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Padahal semakin kecil nilai indeks kebebasan politik maka negara tersebut semakin bebas politiknya. Suatu negara yang memiliki kebebasan politik (political liberties) yang baik dapat memicu efisiensi para pelaku ekonomi sehingga output yang dihasilkan akan meningkat.

RUMUSAN MASALAH Bagaimana perkembangan FDI, korupsi, keterbukaan ekonomi, kebebasan politik, dan pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN tahun 2001 sampai dengan 2013? Bagaimana pengaruh FDI, korupsi, keterbukaan ekonomi, kebebasan politik, terhadap pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN tahun 2001 sampai dengan 2013 ?

TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui perkembangan FDI, korupsi, keterbukaan ekonomi, kebebasan politik, dan pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN tahun 2001 sampai dengan 2013. Untuk mengetahui pengaruh FDI, korupsi, keterbukaan ekonomi, kebebasan politik terhadap pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN tahun 2001 sampai dengan 2013.

KAJIAN PUSTAKA 1. PERTUMBUHAN EKONOMI Menurut Kuznets dalam Todaro dan Smith (2003), pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan oleh adanya peningkatan investasi, kestabilan harga, rendahnya angka korupsi dan kebebabasan berpolitik.

2. KORUPSI Menurut Haryanto (2013), korupsi secara umum didefinisikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi. Kepentingan pribadi di sini adalah menerima uang atau aset berharga, dan peningkatan kekuasaan atau status. Kecil besarnya korupsi di suatu negra dapat diukur dengan indeks persepsi korupsi atau Corruption Perception Index(CPI) yang dikeluarkan oleh badan transparency. 3. Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi Asing Langsung FDI merupakan investasi riil dalam bentuk pendirian perusahaan, pembangunan pabrik, pembelian barang modal, tanah, bahan baku, dan persediaan yang investor terlibat langsung dalam manajemen perusahaan dan mengontrol penanaman modal tersebut

4. Keterbukaan Ekonomi Menurut Arifin dan Kuniarti (2005) derajat keterbukaan ekonomi adalah total perdagangan (ekspor + impor) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Derajat keterbukaan ekonomi yang merupakan rasio perdagangan terhadap PDB ini sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Adam Smith (dikutip dari Appleyard, Field Jr dan Cobb (2006) menjelaskan bahwa perdagangan terbuka antar negara akan membawa keuntungan bagi kedua negara tersebut jika salah satu negara tidak memaksakan untuk memperoleh surplus perdagangan yang dapat menciptakan defisit neraca perdagangan bagi mitra dagangnya.

5. Kebebasan Politik Berbeda dengan indeks persepsi korupsi, semakin kecil nilai political rights suatu negara semakin bebas negara tersebut dalam berpolitik. Dengan kata lain, indeks kebebasan politik ini memiliki nilai yang bertanda negatif terhadap pertumbuhan ekonomi (semakin rendah nilai kebebasan politik berarti negara tersebut semakin bebas politiknya sehingga memacu petinggi negara tersebut membuat kebijakan yang tepat dan meningkatkan perekonomian.

KERANGKA BERFIKIR Keterbukaan Ekonomi FDI Korupsi Kebebasan Politik Pertumbuhan Ekonomi

HIPOTESA PENELITIAN Variabel FDI, keterbukaan ekonomi, corruption perception index berpengaruh positif sedangkan variabel keterbukaan politik berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

METODOLOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian ini menggunakan data kuantitatif tahunan dengan periode tahun 2000-2013. Data dalam penelitian ini adalah data dari 9 negara ASEAN, antara lain Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft Excel dan Eviews 8. Sumber : World Bank mengenai data Pertumbuhan ekonomi (PE) , Foreign Direct Investment (FDI), Keterbukaan ekonomi Transparency International. Mengenai data indeks korupsi Freedom House mengenai data Keterbukaan ekonomi

Metode Analisis : Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif dengan analisis regresi data panel . DAFTAR PUSTAKA Smith, Adam. (1776). “An Inquiry into the Nature and Causes of The Wealth of Nations “. New York : Random House, Inc. Dikutip dari : Appleyard, Dennis R., Field Jr., Alfred J. dan Cobb, Steven L. (2006). “International Economics “, MacGrow Hill/Irwin, New York, 2006. Arifin, S., Winantyo, R., Kurniati, Y. (2007), Integrasi Keuangan dan Moneter di Asia Timur, Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Badun, Marijana. 2006. The Quality of Governance and Economic Growth in Croatia. Occasional Paper No. 29. Desiyanti, Armalia. (2013). “Pengaruh Keterbukaan Ekonomi, Peranan Pemerintah, Tata Kelola Pemerintahan dan Kebebasan Politik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus ASEAN 2000-2010)”. Skripsi. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Deviyantini. (2012). “Dampak Foreign Direct Investment dan Kinerja Ekspor-Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional : Studi Komparatif Negara Maju dan Negara Berkembang “. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Grossman, Gene M. dan Helpman, Elhman (1990). ”The New Growth Theory:Trade,Innovation And Growth”The American Economic Review, 80(2): 90-91.

Hady, H. (2004). “Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional “. Jakarta: Ghalia Indonesia. Haryanto, Rino Bagus.(2013). “Pengaruh Indeks Persepsi Korupsi, Pengeluaran Pemerintah dan Penerimaan Pajak terhadap Pertumbuhan Ekonomi ASEAN-5 Tahun 2002-2011 “. Jurnal Ilmiah Ekonomi, 1(1): 1-8. Laksono, Riandy.(2010). “Analisis Pengaruh Kebebasan Ekonomi dan Politik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Delapan Negara ASEAN Periode 1997- 2007”. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. XI(1) :1-26. Todaro, M. P. dan S. C. Smith. (2003). “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jilid 1. Edisi Kedelapan”. Jakarta: Erlangga. Yuniasih, Aisyah Fitri. (2011). “Analisis Pengaruh Foreign Direct Investment (FDI) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN Tahun 1980-2009 “. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

ありがとう ございます。。。