BODY TYPES THEORIES Teori-teori tipe fisik
A. Ernst Kretchmer Kretschmer mengidentifikasi empat tipe fisik : 1.Asthenic : kurus, bertubuh ramping, berbahu kecil. 2.Athletic : menengah tinggi, kuat , berotot, bertulang kasar. 3.Pyknic : tinggi sedang, figure yang tegap, leher besar, wajah luas, dan 4.beberapa tipe campuran, tidak terklasifikasi B. Ernest A. Hooten Ernest Hooten, adalah seorang Antropologi fisik, membangun kembali perhatian terhadap kriminalitas,
yang secara biologis ditentukan dengan publikasinya tentang suatu studi besar yang membandingkan penghuni-penghuni penjara di Amerika dengan suatu control group dari non-kriminal. Hooten memulai dengan kritik tajam terhadap penelitian goring dari segi metode, dia menyatakan bahwa para penjahat berbeda secara inferior dibanding anggota masyarakat lainnya dalam hampir semua ukuran tubuh/ fisik mereka. Hooten, menyerukan pemisahan (penyingkiran) terhadap apa yang disebut sebagai “criminal Stock” atau keturunan kriminal, dan merekomendasikan untuk mensterilkan atau membersihkan mereka.
C. William H. Sheldon William H. Sheldon memformulasikan sendiri kelompok somatotypes: 1.The endomorph (memiliki tubuh gemuk) 2.The mesomorph (berotot dan bertubuh atletis), 3.The ectomorph (tinggi, kurus, fisik yang rapuh) setiap tipe tadi mempunyai tempramen yang berbeda. menurut sheldon : “ Solid flesh and bone of the individual” (dasar untuk melakukan kajian) merupakan “basis for the study” (dasar untuk melakukan kajian) yang memberikan suatu frame of reference.
Menurut sheldon, orang yang didominasi sifat bawaan mesomorph (secara fisik kuat, agresif, dan atletis) cendrung lebih dari orang lainnya untuk terlibat dalam perilaku ilegal. Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck Temuan William Sheldon, mendapat dukungan dari Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck yang melakukan studi komparatif antara pria delinquent didapati memiliki wajah yang lebih sempit (kecil), dada yang lebih besar pinggang yang lebih besar dan luas, lengan bawah dan lengan atas yang lebih besar dibandingkan non-delinquent. Disfungsi otak dan Learning Disabilities ada bukti yang semakin berkembang bahwa disfungsi otak dan cacat nuerologis secra umum ditemukan pada mereka yang menggunakan kekerasan secara berlebihan dibandingkan orang lain pada umunya. Delinquent cendrung memiliki problem neurologis dibanding non delinquent.
terdapat bukti bagus bahwa deliquency berhubungan dengan Learning Disabilities, yaitu kerusakan pada fungsi sensori dan motorik yang membawa penampilan menyimpang diruang kelas, dan yang merupakan hasil dari beberapa kondisi fisik abnormal. Macam learning disabilities antara lain: Dyslexia: gagal menguasai skill berbahasa setaraf dengan kemampuan intelektual. Aphasia: suatu problem komunikasi verbal atau masalah dalam memahami pembicaraan orang lain. Hyperactive, satu studi menemukan bahwa anak-anak hyperactive enam kali kemungkinan ditangkap ketika mereka dewasa dibandingkan mereka yang tidak mengalami kalainan itu.
Kriminalitas dan Faktor Genetika Ada bebarapa faktor genetika dengan kriminalitas, antara lain : Twin Studies (studi tentang orang kembar)para peneliti telah membandingakan antara identical twins dan fraternal twins. Identical atau monozygotic twins dihasilkan dari satu telur yang dibuahi yang membelah menjadi dua emberio. Kembar seperti ini membagi sama gen-gen mereka. Sementara, fraternal atau dizygotic twins dihasilkan dari dua telur terpisah, keduanya dibuahi pada saat bersamaan. Mereka membagi sekitar setangah dari gen-gen mereka.
Adoption Studies satu jalan untuk memisahkan pengaruh dan sifat-sifat yang diwariskan dengan pengaruh dari kondisi lingkungan adalah dengan melakukan studi terhadap anak-anak sejak lahir denan orang tuanya dan ditempatkan pada keluarga angkat. satu studi tentang adopsi ini pernah dilakukan terhadap 14.427 anak yang diadopsi di Denmark, penelitian ini ditemukan data-data: Dari anak-anak yang orang tua angkat dan orang tua aslinya tidak tersangkut kejahatan, 13,5% terbukti melakukan kejahatan. Dari anak-anak yang memiliki orang tua angkat kriminal tapi orang tua aslinya tidak, 14,7% terbukti melakukan kejahatan.
c. dari anak-anak yang orang tua angkatnya tidak kriminal tapi memiliki orang tua asli kriminal, 20% terbukti melakukan kejahatan, dan d. dari anak-anak yang orang tua angkat dan orang tua aslinya kriminil, 24,5% terbukti melakukan kejahatan. Temuan diatas mendukung klaim bahwa kriminalitas dari orang tua asli (orang tua biologis ) memiliki pengaruh besar terhadap anak dibanding kriminalitas dari orang tua angkat. 3. The XYY Syndrome kromosom merupakan struktur dasar yang mengandung gen kita, suatu materi biologis yang membuat masing-masing kita berbeda. setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom yang diwariskan, satu pasang kromosom menentukan gender (jenis kelamin). Seorang perempuan mendapat satu X kromosom dari ayah dan ibunya : seorang laki-laki mendapatkan satu kromosom dari ibunya dan satu Y kromosom dari ayahnya. satu tipe abnormalitas tersebut adalah “the XYY chromosome male” atau laki-laki dengan XYY kromosom.
THANK’S