Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Penjelasan Psikologis atas Kejahatan Pertemuan Ke X

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Penjelasan Psikologis atas Kejahatan Pertemuan Ke X"— Transcript presentasi:

1 Penjelasan Psikologis atas Kejahatan Pertemuan Ke X

2 Personality Characteristics (Sifat-sifat Kepribadian)
Empat alur penelitian psikologis yang berbeda telah menguji hubungan antara kepribadian dengan kejahatan. Pertama, melihat pada perbedaan-perbedaan antara struktur kepribadian dari penjahat dan bukan penjahat. Kedua, memprediksi tingkah laku. Ketiga, menguji tingkatan di mana dinamika-dinamika kepribadian normal beroprasi dalam diri penjahat. Keempat, mencoba menghitung perbedaan-perbedaan individual antara tipe-tipe dan kelompok –kelompok pelaku kejahatan.

3 B. Samuel Yochelson dan Stanton Dalam Bukunya “The Criminal Personality”, Yochelson (Seorang Psikiater), dan Samenow (Seorang Psikolog) menolak klaim para Psikoanalis bahwa kejahatan disebabkan oleh konflik internal. Tetapi yang sebenarnya para penjahat itu sama-sama memiliki pola fikir yang abnormal yang membawa mereka memutuskan untuk melakukan kejahatan.

4 Yochelson dan Samenow mengidentifikasi sebanyak 52 pola berpikir yang umumnya ada pada penjahat yang mereka teliti. Kedua nya berpendapat bahwa para penjahat adalah orang yang “marah”, yang merasa suatu sense superioritas, menyangka tidak bertanggung jawab atas tindakan yang mereka ambil, dan mempunyai harga diri yang sangat melambung.

5 C. Mental Disorder Psikiater Hervey Cleckey, memandang Psychopathy sebagai suatu penyakit serius meski si penderita tidak kelihatan sakit. Menurutnya, para psychopath terlihat mempunyai kesehatan mental yang sangat bagus, tetapi apa yang kita saksikan sebenarnya hanyalah satu “mask of sanity” atau topeng kewarasan. Para Psychopath tidak menghargai kebenaran, tidak tulus, tidak merasa malu, bersalah atau terhina.

6 D.Teori Psikoanalisa, Sigmund Freud ( ) Sigmund Freud, penemu dari Psychoanalysis, berpendapat bahwa kriminalitas mungkin hasil dari “an overactive conscience” yang menghasilkan perasaan bersalah yang berlebihan. Freud menyebutkan bahwa mereka yang mengalami perasaan bersalah yang tak tertahankan akan melakukan kejahatan dengan tujuan agar ditangkap dan dihukum. Begitu mereka dihukum maka perasaan bersalah mereka akan mereda.

7 E. Personality Traits/Inherited Criminality (Dugdale dan Goddard)
Menurut Dugdale, kriminalitas merupakan sifat bawaan yang diwariskan melalui gen-gen. Dudgale sendiri mempelajari kehidupan lebih dari seribu anggota satu keluarga yang disebutnya Jukes. Ketertarikannya pada keluarga itu dimulai saat dia menemukan enam orang yang saling berhubungan/berkaitan di satu penjara di New York.

8 Mengikuti satu cabang keluarga itu, keturunan dari Ada Jukes, yang dia sebut sebagai “Mother of Criminals”, Dugale mendapati di antara seribu anggota keluarga itu 280 orang fakir /miskin, 60 orang pencuri, 7 orang pembunuh, 40 orang penjahat lain, 40 orang penderita penyakit kelamin, dan 50 orang pelacur. Temuan Dudgale di atas mengindikasikan bahwa karena beberapa keluarga menghasilkan generasi-generasi kriminal, mereka pastilah telah mentransmisikan suatu sifat bawaan yang merosot/rendah sepanjang alur keturunan itu.

9 F. Moral Development Theory
Psikolog John Bowlby, dia mengajukan theory of attachment (Teori kasih sayang) yang terdiri atas tujuh hal penting, yaitu : Specifity (Kasih sayang itu sifatnya selektif); Duration (Kasih sayang yang berlangsung lama dan bertahan); Engagemengt of emotion, (melibatkan emosi); Ontogeny, (rangkaian perkerkembangan, anak membentuk kasih sayang pada satu figure utama);

10 5. Learning, (Kasih sayang hasil dari interaksi social yang mendasar);
Organization, (Kasih Sayang mengikuti suatu organisasi perkembangan); Biologycal Function, (perilaku kasih sayang memiliki fungsi biologis, yaitu survival). Menurut Bowlby, Orang yang sudah biasa menjadi penjahat umumnya memiliki ketidakmampuan membentuk ikatan-ikatan kasih sayang.

11 G. Social Learning Theory
Teori pembelajaran social ini berpendirian bahwa perilaku deliquent dipelajari melalui proses psikologis yang sama sebagai mana semua perilaku non-deliquent. Albert Bandura (Observational Learning) Tokoh Utama Social Learning theory ini brpendapat bahwa individu-individu mempelajari kekerasan dan agresi melalui behavioral medeling: anak belajar bagaimana bertingkah-laku secara ditransmisikan melalui contoh-contoh terutama datang dari keluarga, sub-budaya, dan media massa.


Download ppt "Penjelasan Psikologis atas Kejahatan Pertemuan Ke X"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google