UPAYA ANTISIPASI MUNCULNYA GERAKAN SPARATISME DI INDONESIA PANCASILA Mr. Mujiyana Eni Widianti PBI/07
Latar Belakang Pada masa kejayaannya, nasionalisme tampak begitu kuat mengakar dalam berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Namun, munculnya berbagai konflik sosial pada era 1990-an, tampaknya menjadi sebuah titik balik perjalanan nasionalisme di Indonesia.
nasionalisme Indonesia seakan-akan runtuh begitu saja nasionalisme Indonesia seakan-akan runtuh begitu saja. Rasa kebanggaan sebagai sebuah kesatuan bangsa Indonesia tampaknya menghilang, tergerus oleh gelombang semangat kesukuan dan kedaerahan yang tengah menggelora di sejumlah wilayah. Munculnya berbagai konflik bernuansa suku, agama, dan ras (SARA) diKalimantan, Maluku, dan Poso, hingga gerakan pemberontakan lokal radikal di Timor Timur, Aceh dan Maluku Selatan serta Papua menjadi bukti nyata rasa kebangsaan yang memudar sekaligus sebagai ancaman tehadap eksistensi Indonesia sebagai kesatuan entitas dalam sebuah negara. Mungkinkah nasionalisme Indonesia Indonesia telah berakhir?
Rumusan Masalah Permasalahan yang akan kita bahas adalah : Separatisme Munculnya gerakan separatisme di Indonesia Solusi dalam mengatasi separatisme di Indonesia Kesimpulan
Teori dan Pembahasan SEPARATISME Separatis atau lebih dikenal dengan gerakan separatisme merupakan suatu gerkan yang bertujuan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain .
gerakan ini muncul dari berbagai aspek kehidupan dalam kehidupan manusia,seperti: 1. Ketidakpuasaan akan kinerja pemerintahan 2. kondisi politik,ekonomi,sosial,budaya dalam pemikiran sejumlah kelompok tidak wajar, maka cendrung mereka ingin bebas dan keluar dari aturan dan memilih membrontak dari kebijakan yang ada dan ingin merdeka dengan caranya sendiri. 3. pemahaman terhadap perbedaan keyakinan dan ini cendrung mengarah pada paham separatisme.
Munculnya gerakan separatisme di Indonesia konsep pembangunan nasionalisme lebih didefinisikan sebagai kemajuan ekonomi dalam sebuah stabilitas politik yang tinggi.Daerah menjadi kehilangan kesejahteraan ekonomi dan politiknya sebgaimana yang dijanjikan oleh pusat. Kehidupan bernegara menjadi sangat tiranik. Negara cenderung memprioritaskan bangsa,dengan mengarahkan konsepsi nasionalisme sesuai dengan kebutuhan rezim penguasa. Dengan kondisi seperti ini, berbagai etnis masyarakat di daerah tidak lagi merasakan manfaat menjadi bagian dari Indonesia.
Inilah yang memperkuat kembali semangat kesukuan dan kedaerahan yang berakibat pada krisis identitas nasional dan krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan Indonesia. Ketidak puasan terhadap pemerintah pusat menimbulkan gejolak sosial di berbagai daerah. Konflik sosial hingga upaya disintegrasi nasional merebah ke sejumlah daerah. Euforia reformasi memicu perubahan sosial yang begitu cepat. Pemerintah seolah kehilangan legitimasi di sejumlah daerah.
Puncaknya adalah lepasnyaTimor Timur Puncaknya adalah lepasnyaTimor Timur. Lalu disusul dengan wacana pemberontakan yang digulirkan oleh Republik Maluku Selatan (RMS), Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Papua Merdeka (OPM), konflik Referendum Ngayogyakarta Hardiningrat, serta Papua Barat. Ketidakmampuan pemerintah pusat untuk mengelolah konflik mengarah kepada arogansi intelektual dalam mendefinisikan apa yang terjadi di daerah.
Solusi dalam mengatasi separatisme di Indonesia Dengan kondisi di mana kesejahteraan tidak merata dan juga munculnya sentimenetnis, merupakan sebuah medium subur bagi tumbuhnya wacana gerakan separatis di Indonesia. Oleh karena itu, pemberantasan separatisme yang hanya mengandalkan kekerasan militer maupun diplomasi omong kosong, tidak akan membuahkan hasil. Yang bisa dilakukan adalah meminimalisir munculnya gerakan separatisme dan juga meminimalisir faktor-faktor pemicunya
. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh antara lain: Peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah secara adil.dalam sejarahnya Reorientasi pembangunan kebangsaan dan nasionalisme Tanggap terhadap segala gejolak dan permasalahan yang terjadi di daerah dan segera mengatasi sebelum ada intervensi pihak luar dan membuat konflik semakin besar serta ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah semakin parah
Kesimpulan Banyak pandangan bahwa separatisme merupakan upaya murni anti-nasionalisme alias pemberontakan, sehingga harus dibasmi sedemikian rupa. Namun, dalam menyikapi munculnya gerakan separatis ini, seharusnya tidak dipandang secara hitam putih seperti itu. Bisa jadi, gerakan gerakan separatis tersebut benar-benar merupakan upaya untuk menuntut kesejahteraan mereka yang terabaikan. Karenanya, dalam menyikapi hal ini, diperlukan tindakan yang arif dan bijaksana.Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan ditribusi dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dan juga melakukan rekontruksi terhadap pemahaman dan pembangunan nasionalisme Indonesia.
Saran Dalam mengatasi separatisme, adapun langkah-langkah yang harus ditempuh antaralain : Peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah secara adil Reorientasi pembangunan kebangsaan dan nasionalisme Tanggap terhadap segala gejolak dan permasalahan yang terjadi di daerah
Daftar Referensi Azra, Azyumardi (2002) Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekontruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.Brubaker, Roger (1996) politik.kompasiana.com/2011/05/25/gerakan-separatis-dalam-konteks-nasionalisme http://id.wikipedia.org/wiki/Separatisme http://alsaindonesia.org/site/gerakan-separatis-sebagai-bentuk-perbuatan-makar-yang-mengancam-keutuhan-negara/ http://hanumisme.wordpress.com/2009/05/21/memahami-separatisme-di-indonesia/ http://papuatoday.wordpress.com/2010/02/12/pencegahan-dan-penanggulangan-separatisme/