Modul 9 : Perencanaan & Perancangan Tata Letak Fasilitas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Advertisements

Perancangan Sistem Produksi
PROSEDUR TATA LETAK FASILITAS
PT. VERSHI DINOVIA (PRODUK KOPI)
TIPE TATA LETAK.
MODEL TRANSPORTASI.


MENGHITUNG LUAS LANTAI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
RANTAI SUPLAI.
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
PERENCANAAN TATA LETAK
Perencanaan dan Perancangan Tata Letak Fasilitas
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSi
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
Pertemuan 4. Aspek Teknis Proyek.
METODE TRANSPORTASI Komoditas tunggal
Perancangan Tata Letak

Faktor produksi By : Widya Pratiwi..
Tata Letak Fasilitas/Pabrik
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
Tata Letak Yang Baik 1. Aliran Bahan Pola aliran terencana

Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
LAYOUT PABRIK DAN MATERIAL HANDLING
STIE DEWANTARA ASPEK TEKNIS / OPERASI Studi Kelayakan Bisnis, Sesi 3.
Penentuan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Eko Hartanto
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Perancangan Pabrik Sri Kumalaningsih.
MODEL TRANSPORTASI.
Perancangan Tata letak Fasilitas
LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
MODEL TRANSPORTASI.
MODEL TRANSPORTASI.
introducing Kunjungan Industri
Fakultas Teknologi Industri
bersaing terutama di dalam rangka penguasaan wilayah pemasaran.
MODEL TRANSPORTASI.
FUNGSI PRODUKSI YUYUN ISBANAH.
MODEL TRANSPORTASI.
PERENCANAAN FASILITAS
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
ORGANISASI DAN PERSONIL
BAB 8 MANAJEMEN OPERASIONAL
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
STRATEGI LOKASI Manajemen Operasional, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas islam Malang (unisma) oleh: Fauziah, SE., MM.
Review materi sebelum UTS Perancangan Tata Letak Pabrik
ANALISA ALIRAN BAHAN Ir. Sritomo Wignjosoebroto, MSc
STRATEGI TATA LETAK Desi Harsanti Pinuji.
Perancangan Tata Letak
Jenis data penentuan lokasi pabrik : Data kualitatif, seperti kualitas sarana transportasi, iklim dan kebijakan pemerintah. Data kuantitatif, seperti.
Cara menentukan lay out
PT. VERSHI DINOVIA (PRODUK KOPI)
03 PENGHANTAR TEKNIK INDUSTRI Perancangan tata Letak Pabrik
PERANCANGAN FASILITAS
Perancangan Tata Letak
1. Penentuan Lokasi Pabrik
PERENCANAAN PROSES PRODUKSI SERTA POLA ALIRAN BAHAN
MODEL TRANSPORTASI.
LANGKAH ATAU PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
MANAJEMEN OPERASIONAL KELOMPOK 7 o IKA HESTI (B ) o PUTRI SHOLIKHATI (B ) o PRATIWI DEVI N (B ) o LULUK FAUZANI (B ) o.
Transcript presentasi:

Modul 9 : Perencanaan & Perancangan Tata Letak Fasilitas Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrik Memahami teknik dan mampu melakukan perancangan tata letak fasilitas produksi Memahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan bahan (material handling). Memahami macam/type tata letak fasilitas produksi.

Perencenaan & Perancangan Tata Letak Fasilitas Perencanaan Fasilitas : - Perancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan dibangun/didirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas- fasilitas/pabrik yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan. Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas : - Perancangan lokasi pabrik - Perancangan fasilitas produksi Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas : Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampu memberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendah serta harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikan keuntungan yang maksimal.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik : 1. Market location 5. Climate 2. Raw material location 6. Labor & wage salary 3. Transportation 7. Law & taxation 4. Power 8. Water & waste Model-model Analisa Lokasi Fasilitas Cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis dan mengambil keputusan untuk memilih lokasi pabrik/ perusahaan.

Metode Pendekatan - Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi optimal) Metode Pendekatan - Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi optimal) . Metode Analisa Pusat Gravitasi “Gravity” - Analisis Kuantitatif (Faktor Obyektifitas) . Metode Analisis Transportasi Program Linier - Analisis Hibrid (Kombinasi Faktor Obyektif & Subyektif) . Metode “Brown-Gibson” Analisa Pusat Gravitasi : Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu : - Lokasi sumber bhn baku/material (input produksi). - Lokasi daerah pemasaran (output produksi).

Dalam metode ini diasumsikan bahwa : Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baik dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrik dianggap sama). Untuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah : - Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku. - Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan, daerah pemasaran ataupun daerah sumber bhn baku.

Fungsi Tujuan adalah :. m n Minimum f (X,Y) =   Wj Fungsi Tujuan adalah : m n Minimum f (X,Y) =   Wj . di I=1 j=1 Dimana : di = [ ( Xi –aj ) 2 + ( Yi – bj ) 2 ] 1/2 m = banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih n = banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn baku Wj = Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas suplay dari sumber bhn baku. ( Xi ; Yi ) = koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,…., m ( aj ; bj ) = koordinat lokasi daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., n

Soal Latihan : Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai berikut : Alternatif lokasi P (-10, 7) Alternatif lokasi Q (5, -30) Alternatif lokasi R (10, 0) Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhan masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :

Daerah Pemasaran :. Demand (ton) Pemasaran A (2, -15) Daerah Pemasaran : Demand (ton) Pemasaran A (2, -15) 5 Pemasaran B (-5, -10) 10 Pemasaran C (8, 8) 8 Pemasaran D (0, -7) 15 Pemasaran E (-15, 8) 20 Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi perusahaan perminyakan mana yang seharusnya dipilih ?

Metode Kuantitatif Transportasi Program Linier Aplikasi metode transportasi digunakan untuk menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi yang memberikan total biaya terkecil. Dalam menyelesaikan masalah trensportasi ada beberapa cara/metode yang dapat digunakan yaitu : cara/metode heuristics, vogel dan north west corner.

Contoh persoalan pemakaian metode transportasi untuk memilih lokasi yang baik. Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota Semarang dan Bandung yang mensuplai produk ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto dan Magelang. Berkaitan dengan permintaan produk yang terus meningkat perusahaan merencanakan untuk membangun sebuah pabrik baru lagi.

Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya atau kota Malang Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerah seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) : Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42 600 Surabaya 55 50 60 tak terbatas Malang 58 62 Demand 400 500 300 450 1650

Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di kota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik yang ada. Alternatif lokasi Surabaya Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42 600 Surabaya 55 50 60 400 Demand 500 300 450 1650

Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Surabaya Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 200 20 25 15 450 650 Bandung 40 45 100 30 300 42 600 Surabaya 55 50 400 60 Demand 500 1650

Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBY From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 200 18 Solo 20 -3 P Kerto 25 17 Magelang 450 15 Bandung 40 100 45 300 30 42 5 Surabaya 55 10 400 50 60 13 Minimized OBJ = 51.850

Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby. Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 100 20 25 15 450 650 Bandung 40 300 45 30 600 Surabaya 50 400 60 55 Demand 500 1650 55 60 30 50 40 18 40 45 18 45

Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBY From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 100 18 Solo 20 P Kerto 25 17 Magelang 450 15 Bandung 300 40 45 3 30 42 5 Surabaya 55 7 400 50 60 22 10 Minimized OBJ = 51.550

Alternatif lokasi Malang Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42 600 Malang 58 55 62 60 400 Demand 500 300 450 1650 58 40 18

Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 200 20 25 15 450 650 Bandung 40 45 100 30 300 42 600 Malang 58 55 400 62 60 Demand 500 1650 58 40 18 45

Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg. From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 200 18 Solo 20 -3 P Kerto 25 17 Magelang 450 15 Bandung 40 100 45 300 30 42 3 Malang 58 8 400 55 62 19 60 13 Minimized OBJ = 53.850

Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di Malang Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 100 20 25 15 450 650 Bandung 40 300 45 30 42 600 Malang 58 55 400 62 60 Demand 500 1650

Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi Mlg From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 100 18 Solo 20 P Kerto 25 17 Magelang 450 15 Bandung 300 40 45 3 30 42 5 Malang 58 400 55 62 19 60 10 Minimized OBJ = 53.550

Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangun pabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinya sebesar Rp 51.550,- dan jika dibangun pabrik di lokasi Malang biaya transportasinya sebesar Rp 53.550-, dengan demikian pendirian pabrik yang lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.

Macam Tipe Tata Letak Fasilitas Tata Letak Produk (Product Lay Out = Aliran produk). Tata Letak Proses (Process Lay Out = Aliran proses). Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Lay Out). Tata Letak Kelompok Produk (Product Famili/Group Teknologi)

Tata Letak Produk : Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam satu departemen khusus. Diaplikasikan untuk industri skala besar dan proses produksinya berlangsung secara kontinyu. Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil, elektronik). Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk : Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produk standar. Produk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk jangka waktu relatif lama. Keseimbangan lintasan produksi lebih baik.

Satu mesin hanya digunakan unt satu macam proses kerja. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif sedikit. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakan secara mekanis.

Tata Letak Aliran Produk Bahan Baku Gudang Bahan Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 Gudang Produk Jadi Produk Jadi A Press B A 1 2 3 4 Penge- pakan Bubut Drill 1 2 4 1 2 3 Gerinda Penge- pakan Frais Bubut Tata Letak Aliran Produk

Keuntungan : MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun berdasarkan urutan operasi, shg jarak perpindahan bahan minimum. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat. Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi sudah seimbang. Output satu proses langsung dipergunakan sebagai input proses berikutnya. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yang minimal karena tidak diperlukan WIP Storege.

Kerugian : Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran produksi. Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akan merubah aliran produk dan lay out. Kelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang paling lambat. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose Machine). Tata Letak Proses : Denaturant dan penempatan mesin/fasilitas produksi yang semacam dalam satu departemen. Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerja yang sama diletakan dalam satu departemen. Diaplikasikan pada industri berskala kecil. Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.

Pertimbangan : Produk yang dibuat berbagai macam model/type dan tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta jangka waktu yang relatif singkat. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan gerak untuk menentukan metode dan waktu standar sulit dilakukan. Sulit mengatur line balanchng antar operator dan mesin. Memerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi. Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai macam produk (General Purpose). Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH.

Tata Letak Aliran Proses Bahan Baku Gudang Bahan Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 Gudang Produk Jadi Produk Jadi A B A Press Bubut Gerinda Drill 3 4 1 2 2 4 1 2 4 1 3 4 Penge- coran Frais Pengepakan Tata Letak Aliran Proses

Keuntungan : Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang digunakan mesin-mesin type umum (General Purpose). Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan memindahkan ke mesin lain. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan efisien. Kerugian : Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena waktu operasi sulit diseimbangkan. Karena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukan operator skill tinggi.

Tata Letak Posisi Tetap : Material dan komponen dari produk utama akan ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama. Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan produk-produk skala ukuran besar : Industri pesawat, kapal dll. Mesin-2 Mesin-2 Mesin-2 Tata Letak Fixed Position Produk Utama

Keuntungan : Karena posisi material dan komponen produk utama tetap, maka MH dapat dikurangi. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan dalam rancangan produk. Kerugian : Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operato pada saat proses operasi. Memerlukan operator dengan skill tinggi. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja dan WIP. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat.

Product Family (Group Tecnology) : Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat. Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay out dan procces lay out. Produk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan. Keuntungan : Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan diperoleh secara maksimal. Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga lintasan aliran lebih lancar. Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay out dan proses lay out. Umumnya menggunakan mesin-mesin general purpose sehingga investasinya juga lebih rendah.

Tata Letak Group Teknologi Bubut Bor Gerinda Perakitan Milling Finising B C Press Tata Letak Group Teknologi

Kerugian : Diperlukan TK dengan skill tinggi. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi terutama aliran kerja. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukan WIP Storage. Beberapa kerugian dari product dan procces lay out juga akan dijumpai. Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksi tipe special purpose sulit dilakukan.

terima kasih