Membaca Ekspresif Naskah Drama
Pengertian Apresiasi Etimologi: Bahasa Latin ”apreciatio" yang berarti mengindahkan atau menghargai Terminologi: Menurut Gove adalah mengandung makna pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang :
Apresiasi Drama Sebagai Karya Sastra Drama diapresiasikan sebagai karya sastra apabila kita membaca drama dengan memahami isi naskah drama.
Kemampuan seseorang dalam mengapresiasikan drama sebagai karya sastra Menyebutkan toloh-tokoh dalam naskah drama. Menyebutkan kejadian-kejadian dalam drama. Menyebutkan nilai moral yang terdapat dalam drama. Menyebutkan tema drama yang dibacanya. Menyebutkan amanat drama yang dibacanya. Menyebutkan latar (waktu dan tempat) drama. Menyebutkan alur drama yang dibacanya. Menyebutkan gaya drama yang dibacanya. Menyebutkan majas pada drama yang dibacanya, Menyebutkan bahasa kiasan pada drama yang dibacanya. Menyebutkan konotasi pada drama yanga dibacanya. Menyebutkan diksi pada drama yang dibacanya
Apresiasi Drama Sebagai Karya Pertunjukan Drama diapresiasikan sebagai karya pertunjukan apabila kita menonton dan memahami pertunjukan drama.
Kemampuan seseorang dalam mengapresiasikan drama sebagai karya pertunjukan Menyebutkan tokoh-tokoh dalam pertunjukan drama. Menyebutkan kesan pada gestur ( pameranan) tokoh dalam drama yang ditontonnya. Menyebutkan kejadian-kejadian dalam pertunjukkan drama. Menyebutkan nilai moral yang terkandung dalam pertunjukkan drama. Menyebutkan tema-tema yang ditontonnya, Menyebutkan amanat drama yang ditontonnya. Menyebutkan latar (waktu dan tempat) drama yang ditontonkan. Menyebutkan gaya cerita grama yang ditontonnya. Menyebutkan gaya pemeranannya aktor dalam drama yang ditontonnya, Menyebutkan gaya bertutur aktor dalam drama. Menyebutkan majas yang terkandung drama yang ditontonnya. Menyebutkan bahasa kiasan yang dituturkan aktor dalam drama yang ditontonnya. Menyebutkan konotasi yang dituturkan aktor. Menyebutkan diksi yang dituturkan aktor dalam drama. Menyebutkan kesan pada musik yang mengiringi pementasan. Menyebutkan kesan pada tata panggung. Menyebutkan kesan pada tata rias aktor pada pementasan. Menyebutkan kesan pada tata cahaya yang mengiringi pementasan
Langkah-langkah dalam mengapresiasikan drama: Keterlibatan jiwa Kemampuan pembaca atau penonton untuk melihat hubungan mantik (logis) antara gerak-gerik pikiran, perasaan dan khayalnya dengan unsur-unsur drama yang terdapatdalam karya drama. Pembaca atau penonton menetapkan apakah buah pikiran dramawan itu ada manfaatnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat
PengertianTeater Etimologi: Gedung Pertunjukan (auditorium) Terminologi: Kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukan di depan orang banyak
Perbedaan Drama dan Teater Teater dan drama, memiliki arti yang sama, tapi berbeda uangkapannya. Teater berasal dari kata yunani kuno "theatron" yang secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata yunanai 'dran' yang berarti berbuat, berlaku atau beracting. Drama cenderung memiliki pengertian ke seni sastra. Drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang manusia. Peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian diangkat kesuatu pentas sebagai suatau bentuk pertunjukan maka menjadi suatu peristiwa Teater. Kesimpulan teater tercipta karena adanya drama.
Unsur Intrinsik dalam drama: Tema. Tokoh. Setting. Plot. Komflik. Amanat.
Tema Permasalahan pokok yang merupakan titik tolang pengarang dalam menyusun cerita dan merupakan permasalahan yang ingin yang ingin dipecahkan pengarang melalui karya
Setting Latar belakang tentang waktu kejadian atau zaman, waktu, dan cara berbudaya suatu masyarakat yang diceritakan dalam sebuah drama
Plot Rangkaian peristiwa berdasarkan urutan waktu dan hubungan sebab akibat secara linier maupun kausalitas sehingga membentuk satu kesatuan yang padu, bulat, dan utuh
Konflik Pertentangan antara dua tokoh atau lebih, antara tokoh dengan nasibnya, dan antara tokoh dengan budaya, antara tokoh dengan alam, dan antara tokoh dengan benda lain
Amanat Tujuan yang hendak dicapai pengarang. Amanat bisa berupa ajaran moral, ajakan, saran atau anjuran