DESAIN INSTRUKSIONAL DRS FRANS A.RUMATE (P3AI-UNHAS) PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memilih Model Pengembangan Instruksional Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional Menulis Tujuan Instruksional Umum Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus Menyusun Tes Acuan Patokan Mengembangkan Strategi Instruksional Mengembangkan Bahan Instruksional Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif
PRINSIP-PRINSIP INSTRUKSIONAL Penggunaan model Pemecahan perilaku umum menjadi perilaku khusus Pemberian informasi kemajuan belajar Kecepatan belajar berbeda Mahasiswa mengorganisir sendiri kegiatan belajarnya Pengulangan respon yang menyenangkan Tujuan jelas (lingkungan, metode dan media) Pemberianp penguatan Pemberian contoh dari kehidupan sehari-hari Contoh dan non-contoh Perhatian dan ketekunan Pemecahan materi menjadi bagian kecil
BERBAGAI MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL System Approach for Education (SAFE) (1966) Michigan State Univ. Instructional Systems Development Model (1967) Project Minerva Instr. Systems Design (1967) Teaching Research System (1968) Banathy Instructional Development System (1968) Model PPSI (1975) Instructional System Design (Gagne,1979) AT&T Instructional Development Model (1985) Model Dick and Carey (1990) Model Pengembangan Instruksional (MPI, 1994)
PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL Mengidentifikasi (Definisi Masalah dan Organisasi) Identifikasi masalah Analisis Latar Organisasi Pengelolaan Mengembangkan (Analisis dan Pengembangan Sistem) Identifikasi Tujuan Penentuan Metode Pembuatan Prototip Mengevaluasi Uji Coba Prototip Instruksional Analisis Hasil Implementasi / Uji Coba Ulang
PROSES MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUKSIONAL Menentukan kesenjangan penampilan yang disebabkan kekurangan mendapat pendidikan dan latihan Mengidentifikasi bentuk kegiatan instruksional yang paling tepat Menentukan populasi sasaran yang dapat mengikuti kegiatan instruksional tersebut
LANGKAH-LANGKAH Mengidentifikasi kesenjangan hasil produk atau prestasi saat ini dengan yang seharusnya Menilai kesenjangan tersebut dari segi a. tingkat signifikansi pengaruhnya b. luas ruang lingkupnya c. pentingnya kesenjangan tersebut di masa depan - menganalisis kemungkinan penyebab - memisahkan penyebab yang tidak berasal dari kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap - mengelompokkan Memisahkan yang belum dan sudah dilatih Mengelompokan yang jarangdan sering pelatihan Kelompok yang sering, diberi umpan balik Kelompok yang jarang, diberi kesempatan praktek Kelompok yang belum, diberi pelatihan
Pendekatan Sistem dalam Perencanaan TUJUAN PROGRAM STUDI mk D mk E mk Z mk C mk Y mk A mk B mk X
MENULIS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM TIU dirumuskan dalam kalimat dengan kata kerja yang operasional dan dapat dilihat Menggunakan istilah “akan dapat” Menggunakan kata kerja aktif yang dapat diamati Mengandung “objek” Contoh : Setelah menyelesaikan pelatihan ini, para instruktur akan dapat melaksanakan pelatihan dalam bidang jasa konstruksi
TAKSONOMI KOGNITIF BLOOM PENGETAHUAN PEMAHAMAN PENERAPAN ANALISIS SINTESIS EVALUASI
TAKSONOMI KOGNITIF GAGNE INFORMASI VERBAL KETRAMPILAN INTELEKTUAL STRATEGI KOGNITIF MOTORIK SIKAP
TAKSONOMI PSIKOMOTOR MENIRU MANIPULASI KETEPATAN GERAK ARTIKULASI NATURALISASI
TAKSONOMI AFEKTIF KRATHWOHL, dkk -pengenalan -pemberian respon -penghargaan terhadap nilai -pengorganisasian -pengamalan MARTIN – BRIGGS - perasaan - emosi - sikap, minat, moti- vasi, kompetensi sosial - nilai - moral dan etika - pengembangan diri
Melakukan Analisis Instruksional Kegunaan Analisis Instruksional : Daftar TIK konsisten dengan TIU Materi Tes terperinci Urutan isi pelajaran sistematis Awal pembelajaran sesuai dengan kemampuan awal mahasiswa Penyajiannya sesuai dengan karakteristik mahasiswa
EMPAT MACAM STRUKTUR PERILAKU Struktur Hirarkikal Struktur Prosedural Struktur Pengelompokan Struktur Kombinasi
Langkah-Langkah Analisis Instruksional Menulis Perilaku Umum (PLU) dalam TIU. Menulis semua Perilaku Khusus (PLK) yang menjadi bagian dari PLU (5-10 buah). Menyusun PLK menurut urutan yang paling “dekat” dengan PLU, diteruskan mundur sampai PLK yang paling jauh. Melengkapi daftar PLK (menambah/mengurangi) Menulis setiap PLK dalam kartu 3x5 cm. Mengatur struktur perilaku (hirarkikal, prosedural, kelompok Memeriksa kembali kelengkapan PLK Menggambar letak PLK di atas kertas menggunakan kotak-kotak sesuai kertas PLK, hubungkan dengan garis dan tanda panah sesuai dengan struktur Memeriksa kembali urutan hubungan antara PLK dan PLU Memberi nomor mulai dari PLK “terjauh’ sampai PLK terdekat pada TIU Konsultasi dan Diskusi
MENGIDENTIFIKASI PERILAKU AWAL MAHASISWA
MERUMUSKAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Audience (A) Siapa ? Behavior (B) = perilaku yang spesifik Kata Kerja Operasional + Objek Condition (C) Cara atau metode yang digunakan Degree (D) Tingkat pencapaian
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MERUPAKAN DASAR DAN PEDOMAN BAGI SELURUH PROSES PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL SELANJUTNYA : DASAR DALAM MENYUSUN KISI-KISI TES ALAT MENGUJI VALIDITAS ISI TES MENENTUKAN ISI PELAJARAN DASAR PEMILIHAN METODE INSTRUKSIONAL
MENYUSUN TES ACUAN PATOKAN Tes Acuan Patokan ialah butir tes yang mengukur penguasaan mah. terhadap pencapaian TIK (Penilaian Acuan Patokan = PAP= Criterion-Referenced ) Tes Acuan Norma (Penilaian Acuan Norma = PAN = Norm-Referenced) ialah untuk menentukan kedudukan seseorang di antara kelompoknya
Penilaian PAN Penilaian dilakukan setelah diperoleh skor mahasiswa Dihitung skor rata-rata kelas (Mean) Dihitung Simpangan Baku (Standard Deviation = σ = sigma) Konversi Nilai ke ABCDE : Nilai A = > (M + 2 σ) Nilai B = (M + 1 σ) – (M + 2 σ) Nilai C = (M – 1 σ) – (M + 1 σ) Nilai D = (M – 2 σ) – (M - 1 σ) Nilai E = < (M - 2 σ)
Penilaian PAP Sebelum ujian sudah ditentukan patokan lulus (passing grade), misalnya : nilai 60 dan lebih Nilai A = > 90 Nilai B = 80 - 89 Nilai C = 70 - 79 Nilai D = 60 – 69 Nilai E = < 60
STRATEGI INSTRUKSIONAL Definisi : Merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan mahasiswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan
SEMBILAN URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL (Gagne) Memotivasi dan menarik perhatian mahasiswa Menjelaskan Tujuan Instruksional Mengingatkan kompetensi prasyarat Memberi stimulus (masalah, topik, konsep) Memberi petunjuk belajar Menimbulkan penampilan mahasiswa Memberi umpan balik Menilai penampilan Menyimpulkan
EMPAT UNSUR STRATEGI INSTRUKSIONAL Urutan Kegiatan Metode Instruksional Media Instruksional Waktu yang digunakan
URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL Pendahuluan - Deskripsi singkat (Isi) - Relevansi - Tujuan Instruksional Penyajian - Uraian - Contoh - Latihan Penutup - Tes Formatif - Umpan Balik - Tindak Lanjut
MENGEMBANGKAN BAHAN INSTRUKSIONAL Pengajar sebagai Fasilitator dan Mahasiswa Belajar Mandiri Pengajar sebagai Sumber Tunggal (Konvensional) Pengajar sebagai Penyaji Bahan Belajar yang dipilihnya (Pengajar Bahan, siswa = PBS)
Melakukan Evaluasi Formatif Definisi : Proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau program instruksional
EMPAT TAHAP EVALUASI FORMATIF Review oleh ahli bidang studi Evaluasi satu-satu (one to one evaluation) Menggunakan kelompok kecil Uji Coba Lapangan
KOMPONEN EVALUASI FORMATIF Maksud Siapa yang akan menggunakan Informasi apa yang akan dikumpulkan Sumber apa yang diperlukan - Fasilitas, alat dan waktu - Tenaga pelaksana - Instrumen evaluasi, kuesioner, pedoman interviu, tes, skala sikap, dsb.nya - Responden - Biaya Bagaimana, kapan dan di mana Bagaimana bentuk laporannya
PENGELOMPOKAN HASIL REVISI Isi produk instruksional, yang terdapat dalam bahan instruksional, maupun yang diuraikan oleh pengajar Kegiatan instruksional, yang meliputi prosedur penggunaan bahan instruksional dan penyajian atau presentasi Kualitas fisik bahan instruksional