ILMU SEJARAH DI PRANCIS Kuliah 1: Apa itu Sejarah
APA ITU SEJARAH? 1.Pengertian Umum Kisah dan peristiwa masa lalu umat manusia. Pengertian ini dapat dilihat baik secara subyektif maupun objektif. Sejarah sebagai suatu kisah atau cerita yang bermakna subjektif, karena peristiwa masa lalu telah menjadi pengetahuan manusia ; Peristiwa sejarah sebagai kenyataan objektif sebab masih berada di luar pengetahuan manusia. Jadi ruang lingkup sejarah meliputi semua pengalaman manusia, sehingga tulisan sejarah mampu mengungkap fakta tentang apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana dan mengapa sesuatu telah terjadi.
Jadi, faktor manusia dalam perspektif sejarah sangat esensial, karena berasarkan kesadaran yang dimilikinya manusia memiliki historisitas. Oleh karena itu, peristiwa itu (yang berkaitan dengan manusia) bersifat simbolis dan mengandung makna. Peristiwa sejarah bukan hanya kejadian fisik, melainkan peristiwa bermakna yang terpancar sepanjang waktu, sehingga terlihat perkembangannya. Dengan definisi seperti ini, sejarah identik dengan peradaban manusia. Pemahaman akan sejarah berarti pemahaman akan kebudayaan. Dengan kata lain: sejarah adalah ilmu yang berusaha menemukan, mengungkapkan, dan memahami nilai serta makna budaya yang terkandung dalam peristiwa masa lampau.
2. Sejarah Naratif Sejarah pada mulanya sangat naratif, yakni gambaran masa lalu tersusun secara lengkap berdasarkan urutan fakta dengan penjelasan serta ulasan atas kenyataan yang ada. Sejarah seperti ini disebut Sejarah naratif, yang ciri-cirinya adalah sbb: Sejarah merupakan uraian logis mengenai proses perkembanganterjadinya peristiwa; Berdasarkan common sense (akal sehat) imajinasi, ketrampilan ekspresi bahasa, dan pengetahuan fakta; Proses terjadinya secara genesis (dari awal sampai akhir); Keterangan mengenai kausalitas (sebab-sebabnya) secara deskriptif; dan Ditulis tanpa memakai teori dan metodologi.
3. Sejarah Ilmiah atau Sejarah Analisis Sejarah ilmiah ditulis dengan menggunakan teori dan metodologi. Sejarah ilmiah mengkaji peristiwa masa lampau dengan menerangkan sebab-sebabnya, kondisi lingkungan peristiwanya (kondisional) dan konteks sosial budayanya (kontekstual). Dalam proses penulisan historiografi sering terjadi penggabungan antarkeduanya, sebab penulisan sejarah yang bertujuan memberikan makna dan penjelasan tentang faktor terjadinya suatu peristiwa itu dapat dilakukan secara implisit dalam deskripsi, yang di dalamnya juga dimasukkan teori, konsep dan analisis yang relevan dengan tema penulisannya.
4. Kegunaan sejarah Untuk kelesatrian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok ini guna kelangsungan hidup mereka; Sebagai pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh-contoh di masa lalu, sehingga memberikan manfaat khusus demi kelangsungan hidup mereka; Sarana pemahaman mengenai makna hidup dan mati.
5. PENULISAN SEJARAH Penulisan sejarah adalah bentuk dan proses pengkisahan atas peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Penulisan sejarah ini merupakan suatu kenyataan subjektif, karena setiap orang atau generasi (penulis) dapat mengarahkan sudut pandangnya tentang apa yang telah terjadi dengan berbagai interpretasi yang berkaitan dengan sikap hidup, pendekatan, atau orientasi penulisnya. Oleh karena itu, perbedaan sudut pandang penulis akan peristiwa masa lampau yang pada dasarnya objektif dan absolut setelah dituliskan akan menjadi suatu kenyataan yang relatif. Bagi para penganut Relativisme historis, sikap netral dalam pengkajian dan penulisan sejarah merupakan hal yang sulit untuk direalisasikan. Alasannya, bahwa pengetahuan sejarah pada dasarnya mengalihkan fakta-fakta tadi dengan bahasa lain, menggunakan dan mengkategorikannya pada hal khusus sesuai tema penelitian si penulis.
Faktor-faktor lain subjektivitas dalam penulisan sejarah Sikap pemihakan penulis sejarah pada mazhab tertentu; Sejarawan terlampau percaya pada pembuat berita sejarah (pembuat arsip); Sejarawan gagal menangkap maksud dari apa yang dilihat dan didengar serta menuliskannya atas dasar persangkaan yang keliru; Sejarawan memberikan asumsi yang tak beralasan terhadap sumber berita; Ketidaktahuan sejarawan dalam mencocokkan keadaan dengan kejadian yang sebenarnya; Kecenderungan sejarawan mendekatkan diri pada penguasa atau orang yang berpengaruh; Sejarawan tidak mengetahui watak berbagai kondisi yang muncul dalam peradaban.
BATASAN SEJARAH Batasan temporal: Batasan dari dimensi waktu Batasan Spasial: Batasan dari dimensi ruang Batasan tematis: Batasan dari dimensi tema.
Pendekatan Sejarah Pendekatan deskriptif: menjawab what, When, Where, dan who. Historiografi yang deskriptif. Pendekatan interpretatif: menjawab How dan why . Historiografi yang analitis.