Statistik Harga Perdagangan Besar
Channel (saluran) perdagangan Konsumen non rumahtangga Produsen Pedagang Besar I (PB I) Pedagang Besar II (PB II) Pedagang Eceran Konsumen rumahtangga Marketed Surplus Produsen Marketed Surplus Pedagang Besar I Marketed Surplus Pedagang Besar II Marketed Surplus Pedagang Eceran Harga Produsen (IHP / PPI ) Harga Perdagangan Besar (IHPB/WPI) Harga Konsumen (IHK/CPI)
Harga Perdagangan Besar Adalah Harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama untuk suatu barang. Survei Harga Perdagangan Besar Survei Harga Perdagangan Besar (HPB-S) untuk memperoleh data harga seluruh paket komoditas IHPB menurut sektor ekonomi (pertanian, pertambangan & penggalian, industri, ekspor dan impor) Survei Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi (HPB-K2) Untuk memperoleh data harga bahan bangunan/ konstruksi sebagai bahan penghitungan IHPB konstruksi propinsi
Jenis harga yang digunakan (1) 1. Harga lokal Ialah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang antara penjual dan pembeli di dalam negeri Harga Lokal Loko gudang Prangko gudang Harga lokal loko gudang Ialah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang di gudang penjual, tidak termasuk ongkos transport/angkutan barang tersebut dari gudang penjual ke gudang pembeli Harga lokal prangko gudang Ialah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang sampai di tempat pembeli, termasuk ongkos transpor dari gudang penjual ke gudang pembeli. Yang dicatat dalam pengumpulan data HPB adalah harga lokal loko gudang
Jenis harga yang digunakan (2) 2. Harga f.o.b (free on board) Ialah harga transaksi yang terjadi antara eksportir dengan pembeli di luar negeri atas suatu barang sampai di atas kapal di pelabuhan eksportir Harga f.o.b kontrak ialah harga f.o.b atas dasar perjanjian/persetujuan antara eksportir dengan pembeli di luar negeri. a.1. Harga f.o.b kontrak bruto ialah harga f.o.b kontrak sebelum dikurangi sumbangan kepada pemerintah a.2. Harga f.o.b kontrak netto ialah harga f.o.b kontrak setelah dikurangi sumbangan kepada pemerintah
Jenis harga yang digunakan (3) Harga f.o.b realisasi ialah harga f.o.b penutupan/realisasi atas kontrak yang telah disetujui setelah barang dikapalkan. b.1. Harga f.o.b realisasi bruto ialah harga f.o.b realisasi sebelum dikurangi sumbangan kepada pemerintah b.2. Harga f.o.b realisasi netto ialah harga f.o.b realisasi setelah dikurangi sumbangan kepada pemerintah Yang dicatat dalam pengumpulan data HPB adalah harga f.o.b kontrak bruto
Jenis harga yang digunakan (4) 3. Harga c.i.f (cost insurance and freight) Ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual di luar negeri dengan importir atas suatu barang sampai di pelabuhan importir (pembeli) Harga Landed cost = harga c.i.f + bea masuk + PPn + Pajak importir Harga pokok importir = Harga landed cost + ongkos angkut ke gudang importir Harga jual importir = Harga pokok importir + ongkos lain+ MP Keterangan : MP = Margin Perdagangan
IHPB Mengukur: Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Ialah suatu ukuran perubahan harga sekelompok barang yang tercakup dalam paket komoditas pada tingkat pedagang besar terhadap suatu periode dasar IHPB Mengukur: Perubahan harga rata-rata dalam suatu kelompok komoditi antara satu periode dengan periode lainnya Perubahan Harga (RH) Tidak mengukur Tingkat harga (price level) Nilai produksi (value of production) atau biaya produksi (cost of production
Kegunaan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Untuk menilai perkembangan perekonomian secara umum Sebagai dasar penentuan kebijakan di bidang harga, karena HPB merupakan price leader terhadap tingkat harga lainnya Sebagai deflator dalam penghitungan pendapatan nasional Sebagai dasar penentuan eskalasi harga atau nilai kontrak dari pengadaan barang atau pekerjaan pembangunan/konstruksi
Bahan Baku Penyusunan IHPB 1. Metode Penghitungan 2. Penentuan Tahun Dasar 3. Penentuan Paket Komoditas 4. Penyusunan Diagram Timbang 5. Pengumpulan Data Harga
Bahan Baku Penyusunan IHPB Metode Penghitungan a. Indeks Laspeyres b. Indeks Laspeyres Modifikasi Keterangan : Pni = Harga Barang i pada periode yang berlaku, bulan n P(n-1)i = Harga barang i pada periode sebelumnya Qoi = Kuantitas barang yang diperdagangkan pada tahun dasar J = Jumlah paket komoditas = Relatif harga (RH) jenis barang i pada bulan n Pni P(n-1)i
Bahan Baku Penyusunan IHPB Penentuan Tahun Dasar - Kondisi perekonomian relatif stabil - Penggunaan Tahun Dasar pada sektor-sektor ekonomi lainnya Penentuan Paket Komoditas Paket komoditas IHPB adalah komoditas-komoditas terpilih sebagai komponen IHPB yang mempunyai nilai Market Surplus cukup besar dan harganya memungkinkan untuk dipantau dalam waktu yang cukup lama. Penyusunan Diagram Timbang Komoditas untuk diagram timbang IHPB disusun/diurutkan berdasarkan KBLI. Diagram Timbang IHPB disajikan dalam permil (0/00) dengan ketelitian empat angka di belakang koma.
Bahan Baku Penyusunan IHPB Pengumpulan data harga Pengumpulan data harga dilakukan di 33 Propinsi dan tersebar di 183 kabupaten/kota besar di Indonesia. Pemilihan kabupaten/kota dilakukan oleh masing-masing propinsi berdasarkan kab/kota yang paling potensial sehingga paket komoditas bisa terpenuhi secara optimal. Responden yang dicakup meliputi : - Perusahaan industri - Eksportir - Importir - Pedagang Besar
Penyajian Data IHPB (1) IHPB menurut Component of supply dibagi menjadi 5 sektor : - Sektor Pertanian - Sektor Pertambangan dan Penggalian - Sektor Industri - Sektor Ekspor - Sektor Impor Pengelompokan disajikan menurut : sektor, sub sektor, dan jenis barang IHPB menurut penggunaan - Barang Antara Meliputi bahan baku maupun bahan penolong yang belum melalui proses pengolahan ataupun sudah melalui proses pengolahan dan biasanya habis dipakai dalam proses produksi atau umur pemakaiannya relatif pendek (kurang dari satu tahun).
Penyajian Data IHPB (2) IHPB menurut penggunaan - Barang Konsumsi meliputi semua jenis barang tahan lama maupun tidak tahan lama yang digunakan untuk keperluan rumahtangga. - Barang Modal meliputi semua jenis barang tahan lama yang digunakan untuk keperluan kelancaran atau kelangsungan suatu kegiatan produksi. Barang modal biasanya dapat dipakai berulang-ulang dan umur pemakaiannya relatif lama ( lebih dari satu tahun ) serta harga per unit relatif tinggi.
Penyajian Data IHPB (3) IHPB menurut Proses Produksi (Stage of processing) - Bahan baku Meliputi bahan baku dan bahan penolong yang belum melalui proses pengolahan dan merupakan produk dari sektor primer (pertanian, pertambangan dan penggalian). Bahan-bahan tersebut digunakan dalam proses produksi - Produk Antara Adalah bahan baku dan bahan penolong yang sudah melalui proses pengolahan dan digunakan dalam proses produksi. - Produk Akhir Meliputi barang jadi yang tidak digunakan sebagai bahan baku maupun bahan penolong dalam proses produksi
Penyajian Data IHPB (3) IHPB sektor Konstruksi - IHPB menurut kelompok Bahan bangunan - IHPB menurut kelompok Jenis bangunan Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan Bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi Bangunan lainnya
Contoh Penyajian data IHPB Sektor Konstruksi Jenis Bangunan / Tahun 2009 / Year 2009 Type of Construction Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Rata2 May Oct Dec Average (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal / Housing and non housing 180.48 180.66 180.30 180.43 180.50 181.26 181.55 182.31 182.55 182.25 182.89 183.18 181.53 2. Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian / General work for agriculture 193.38 193.97 193.72 194.30 194.40 195.32 195.86 197.35 197.91 197.55 198.46 198.77 195.92 3. Pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan / General work for road, bridge dan harbour 192.43 192.80 192.22 192.45 192.50 193.25 193.69 194.83 195.38 195.35 195.91 196.30 193.92 4. Bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum dan komunikasi / Building and electrical instalation, 176.13 176.40 175.81 176.37 177.11 177.36 178.00 178.22 178.07 178.63 178.94 177.26 5. Bangunan lainnya / Other buildings 184.36 184.93 185.09 185.41 185.59 186.47 186.80 187.65 187.97 187.76 188.55 188.98 186.63 Konstruksi Indonesia / General index of construction 184.96 185.25 185.03 185.33 186.11 187.41 187.77 187.55 188.19 188.53 186.49
Pengguna Data: Perusahaan-perusahaan Kontraktor Analisis Mahasiswa/Dosen Internal BPS Bank Sentral (BI): sebagai input untuk kebijakan moneter Pemerintah (dalam penentuan kebijakan makro-ekonomi) - Departemen Keuangan - Bappenas - Deperindag
Terima Kasih…..