Wawancara 1.Baikhati C. Stevia (2013-31-225) 2.Shifa Nur Aini Badrein (2013-31-296) 3.Iin Efriani (2013-31-263) 4.Eko Nugroho Susanto (2013-31-110) 5.Silvy Asti Malia (2012-31-322) 6.Wahyu Septianto (2013-31-240) 7.Riri Oktaviani (2013-31-226)
Wawancara Wawancara adalah tanya jawab dengan maksud memperoleh data untuk keperluan tertentu. Tanya jawab dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yakni orang yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara / narasumber yakni orany yang memberikan jawaban atas pertanyaan
Wawancara sering salah satu bentuk komunikasi 2 arah Wawancara sering salah satu bentuk komunikasi 2 arah. Yang sering digunakan terutama dalam bidang kesehatan di masyarakat. Wawancara ini pun merupakan salah satu teknik pengumpulan data pada penelitian
Tujuan wawancara, adalah menggali informasi tertentu dari narasumber Tujuan wawancara, adalah menggali informasi tertentu dari narasumber. Agar tujuan itu tercapai, kegiatan wawancara harus dilakukan berdasarkan tahap-tahap wawancara
Wawancara bebas Wawancara bebas ini adalah wawancara yang tidak direncanakan, dan tidak berstuktur. Dalam hal ini, sbelumnya tidak membuat daftar pertanyaan dengan susunan kata dengan tata urut tetap yang harus dipatuhi oleh pewawancara secara ketat. Pertanyaan beralih-alih dari satu pokok ke pokok yang lain, data yang terkumpul beraneka ragam. Contoh : Kenapa penduduk kurang menggunakan pelayanan puskesmas ? peneliti merencanakan sebagai informan adalah kepala puskesmas beberapa ibu-ibu yang tergabung dalam PKK dan manteri atau perawat desa. Namun kebetulan peneliti bertemu dengan beberapa dukun sehingga peneliti mengambil kesempatan bertanya kepada mereka denagn harapan supaya dapat menjawab masalah penelitian tersebut diatas.
Wawancara berfokus Wawancara berfokus juga termasuk wawancara tak direncanakan dan tidak berstruktur. Berbeda dari wawancara bebas, wawancara berfokus mepunyai pusat, setiap pertanyaan diarahkan secara terpusat kepada beberapa pokok tertentu, sehingga dengan demikian dapat dikumpulkan data sesuai dengan masalah penelitian. Contoh : Kenapa orang sakit lebih banyak ditolong oleh dukun daripada mantri ? Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti memikirkan untuk mengetahui 2 pokok submasalah penelitian berikut ini ; Apakah pelayanan kuratif, preventif dan promotif sudah ada dalam masyarakat shubungan dengan pelayanan pengobatan, pemberantasan penyakit menular, dan kesejahteraan ibu dan anak (KIA) dalam masyarakat ? Faktor-faktor apa yang membuat orang sakit lebih menyukai ditolong oleh dukun ?
Wawancara mendalam Wawancara mendalam merupakan salah satu teknik pengumpulan data kualitatif, yang dilakukan antara informan atau responden dengan pewawancara yang terampil, yang ditandai dengan penggalian mendalam tentang segala sesuatu tentang masalah dengan menggunakan pertanyaan terbuka.
Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan pada penelitian dengan metode kuantitatif yang menggunakan berbagai jenis desain penelitian untuk mendapatkan data dari penduduk. Jika penduduk yang diwawancarai berasal dari sampel yang representative dari populasi yang lebih besar, maka hasil penelitian dalam sampel dapat digeneralisasikan kepada populasi itu. Jika sampel cukup besar untuk melakukan analisis statistic, biasanya dilakukan wawancara terstruktur lebih dari pada wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur menggunakan kuisioner standar untuk menjamin semua responden ditanyakan dengan satu perangkat pertanyaan yang sama dalam urutan yang sama.
Sumber Prof,dr.Buchari Lapau, dr.MPH. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Dr, Eko Budiarto, SKM. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC. Dr, Juliansyah Noor, S.E.,MM. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group