Pertemuan 3: PENGERTIAN DASAR SKRIPSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Membaca Referensi Dalam kegiatan membaca dibutuhkan bahan bacaan yang tentunya berupa tulisan. Menurut Tarigan (1984:22) bahan bacaan (tulisan) pada dasarnya.
Advertisements

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Membuat Proposal SKRIPSI
BAHASA MAIN BODY KARANGAN ILMIAH
MAKALAH Neneng Sri Wulan.
BAGAIMANA METODE PENELITIAN PADA ILMU KOMPUTER / INFORMATIKA ?
MARGARETA ANDRIANI, M.PD.
PANDUAN PENULISAN LAPORAN TEKNIS
KARYA TULIS POPULER.
ARTIKEL ILMIAH.
TAHAPAN PRAPENELITIAN
RUMUSAN MASALAH & LANDASAN TEORI
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)
ANATOMI KARYA ILMIAH Pendahuluan Format Pengetikan
METODE PENELITIAN ILMU KOMPUTER
FORMAT PROPOSAL PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah
TEKNIK NOTASI ILMIAH 1. Bibliography atau Daftar Pustaka 2. Kutipan
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
Proposal Penelitian (Langkah-Langkah)
PERTEMUAN 6: KAIDAH DAN ATURAN PENULISAN ILMIAH
OUT-LINE DAN STRATEGI PENULISAN ILMIAH
TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR
Workshop Penyusunan Skripsi
4 BAB II: KAJIAN PUSTAKA.
REVIEW METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
Pertemuan 9: Pedoman pembuatan makalah
PKM – P , PENELITIAN METODE PENELITIAN ILMIAH.
METODOLOGI PENELITIAN
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2013
Workshop Penyusunan Skripsi
KARYA ILMIAH Kelompok 8 Abimsya (D ) Nani Ismawati ( D )
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MEMBUAT PROPOSAL PENELITIAN DAN TUGAS AKHIR
Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN DIDAKTIKA: Jurnal Kependidikan
Matakuliah : R0342/ Metode Penelitian Tahun : 2006
Pertemuan 4 : Metoda Penelitian
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Oleh: WAHYU PURNOMOJATI PENGAWAS SMA BOYOLALI
By Desayu Eka surya, s.Sos.,M.si
Cara Penyusunan Proposal Penelitian
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
PELATIHAN PENULISAN SKRIPSI
By Desayu Eka surya, s.Sos.,M.si
Tahap Penulisan Karya Ilmiah
Kuliah Ke-3 Outline Penulisan Laporan Penelitian
KARYA TULIS ILMIAH.
RAGAM KARYA ILMIAH Dilihat dari tujuan penulisannya karangan ilmiah dapat dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama adalah tugas-tugas perkuliahan, seperti.
KUTIPAN Nama : Astin Ria Npm :
MAKALAH Disampaikan dalam diklat Penulisan Makalah Mahasiswa
14. MENARIK KESIMPULAN DAN MENYUSUN LAPORAN
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
HAKIKAT MAKALAH Kelompok 3: DEVRIE ADITYA PURNAMA GINA ARTHA
Fina Nuralizah ( ) Gina Reva ( ) Nadia Rizki Ananda ( ) Panji Purnama ( ) Sani Nurohmah ( ) Siti Maemunah ( )
Tertib Menulis Bagian Karya Ilmiah
PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
BAHASA ILMIAH Loekas Soesanto.
KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA
MISI KARYA ILMIAH DALAM UNIVERSITAS
KARYA TULIS ILMIAH.
PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
TUGAS MATA KULIAH KARYA TULIS
KETENTUAN MEMBUAT MAKALAH
FORMAT MAKALAH ILMIAH Siti zulzilah.
TUGAS TERSTRUKTUR TEORI BIROKRASI
RAGAM KARYA ILMIAH Dilihat dari tujuan penulisannya karangan ilmiah dapat dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama adalah tugas-tugas perkuliahan, seperti.
FORMAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (Kesimpulan)
Transcript presentasi:

Pertemuan 3: PENGERTIAN DASAR SKRIPSI Mata kuliah : SEMINAR @2009, vers 04. Pertemuan 3: PENGERTIAN DASAR SKRIPSI Bina Nusantara

Learning Outcomes Mahasiswa dapat memahami tentang dasar-dasar teori yang diperlukan dalam melakukan penulisan skripsi.. Bina Nusantara

Outline Materi: Pengertian Skripsi Penulisan Kutipan Teknik Penulisan Daftar Pustaka Bab I. Pendahuluan Bab II. Kajian Pustaka Hipotesis Bina Nusantara

PENGERTIAN SKRIPSI SKRIPSI adalah karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh para Mahasiswa Strata satu (S-1) pada suatu lembaga Perguruan Tinggi sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana strata satu (S-1). TESIS adalah karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh para Mahasiswa Strata dua (S-2). DESERTASI adalah karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh para Mahasiswa Strata Tiga (S-3). Bina Nusantara

Ukuran pengetikan dua spasi; Pengetikan skripsi menggunakan komputer dengan ketentuan sebagai berikut : Menggunakan kertas ukuran kwarto (A-4); Margin : - Atas : 4 cm - Kiri : 4 cm - Bawah : 3 cm - Kanan : 3 cm Ukuran pengetikan dua spasi; Huruf yang digunakan : Arial 12 dan Times New Roman 12 Bina Nusantara

PENULISAN KUTIPAN Kutipan lansung yang melibihi 5 (lima) baris diketik dengan ukuran satu spasi, dan diletakkan pada tiga spasi dari batas margin kiri. Nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman kutipan disertakan dalam kutipan lansung maupun kutipan tidak lansung. Contoh : Kutipan langsung Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kerja yang mengarah pada tenaga kerja yang profesional, maka pendidikan dan pelatihan mutlak harus dilaksanakan. H.A.R. Tilaar (1999 : 105) mengatakan : “Unsur utama di dalam program pengembangan SDM Indonesia mencapai tujuan PJP II, maka pendidikan dan pelatihan haruslah berpijak pada dua prinsip pokok, yaitu yang bersifat “komprehensif” dan bersifat “dinamik”. Komprehensif disebabkan karena seluruh program pembangunan nasional pada hakikatnya dilaksanakan oleh manusia Indonesia yang mampu untuk melaksanakannya”. Keterangan : Kutipan lansung ditulis dengan satu spasi dengan kalimat kutipan harus sama dengan bahasa/buku aslinya. Bina Nusantara

Contoh : Kutipan tidak langsung Tjiptono dan Diana (1998 : 212) mengatakan bahwa diklat bersifat spesifik, praktis, dan segera. Dimaksud dengan spesifik dalam arti diklat berhubungan secara spesifik dengan pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan yang dimaksud dengan praktis dan segera adalah bahwa apa yang sudah dilatih dapat diaplikasikan dengan segera sehingga materi yang diberikan harus bersifat praktis. Keterangan : Kutipan tidak lansung ditulis dengan dua spasi dengan kalimat kutipan tidak harus sama dengan bahasa/buku aslinya, boleh dengan kalimat dan bahasa peneliti, asal maksud dan tujuannya sama dengan materi yang dikutip. Bina Nusantara

DAFTAR KEPUSTAKAAN Daftar kepustakaan adalah nama buku-buku, jurnal, majalah ilmiah, dan tulisan-tulisan lain yang benar-benar digunakan untuk mendukung kerangka berpikir maupun analisis serta diskusi/pembahasan. Buku yang tidak disitir seyogianya tidak dimasukkan ke dalam daftar kepustakaan. Bina Nusantara

TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Ada beberapa teknik penulisan yang ditulis para pakar. Khusus untuk dunia pendidikan banyak disepakati mengacu pada panduan yang diterbitkan oleh American Psychological Association. Ketentuan penulisan daftar pustaka, yaitu : Semua bahan pustaka yang dijadikan sebagai sumber bagi peneliti, baik dikutip langsung maupun hanya dibaca dan diambil intisarinya wajib dicantumkan dalam daftar pustaka. Jarak penulisan antara baris satu dengan baris lain untuk satu sumber pustaka adalah satu spasi, sedangkan jarak antara satu sumber pustaka dengan sumber pustaka lainnya adalah dua spasi. Baris kedua dan seterusnya dari setiap sumber pustaka dimulai ketukan kelima sesudah margin permulaan untuk baris pertama. Bina Nusantara

Penulisan nama pengarang Ditulis nama resmi Dimulai dengan nama keluarga (surname), baru nama sendiri (khusus pengarang Barat atau Negara yang menggunakan nama keluarga di depan). Untuk nama Indonesia ditulis sebagaimana biasa. Untuk nama yang menggunakan huruf-huruf singkatan misalnya nama baptis atau singkatan dari nama lain yang biasa dikenal dengan “inisial” maka inisial tersebut dituliskan di belakang nama resmi setelah diberi antara tanda koma. Kemudian inisial tersebut diikuti dengan tanda titik. Bina Nusantara

Contoh Penulisan Daftar Pustaka : Suharsimi Arikunto – cara penulisannya : Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen penelitian. Jakarta : Reneka Cipta Abizar–Agus Irianto–Chatlinas Said (untuk pengarang sebuah buku yang lebih dari satu orang) cara penulisannya : Abizar , Agus Irianto , Chatlinas Said. 1999. Psikologi umum. Bandung : Pustaka Setia William G. Cochran – cara penulisannya : Cochran William G. 1977. Sampling tecniques. New delhi : Wesely Eastwrn Privati Limited Jika terjemahan – cara penulisannya: Geertz Clifford (terjemahan F.B.Hardiman).1992. Tafsir kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius Bina Nusantara

Catatan : Gelar yang dimiliki oleh pengarang tidak ditulis; Tidak ada penomoran dalam pembuatan daftar pustaka; Susunan daftar pustaka harus secara alfabetis; Bina Nusantara

Latar Belakang Masalah BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah merupakan landasan berpijak bagi munculnya kebutuhan untuk memahami kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan. Oleh karena itu dalam bagian ini diuraikan suatu kontelasi yang memunculkan permasalahan. Disamping itu, dikemukakan pula perlunya pemecahan masalah tersebut secara ilmiah. Pada sub bagian ini pembaca dibawa ke arah pentingnya masalah tersebut sehingga dapat mengetahui apa akhir dari penelitian yang akan dilakukan. Identifikasi Masalah Secara umum masalah berada pada suatu kontelasi tertentu yang dipengaruhi atau berhubungan dengan berbagai faktor tertentu. Oleh karena itu seyogianya masalah tersebut terlebih dahulu dikenali melalui hubungannya dengan berbagai faktor tersebut. Pengenalan masalah tersebut akan memunculkan berbagai pernyataan dan pertanyaan yang disebut identifikasi masalah. Berpikirlah dari variabel terikat, selanjutnya mencari faktor-faktor/ variabel-variabel yang mengelilingi atau mempengaruhinya. Bina Nusantara

Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Oleh karena pada identifikasi masalah muncul berbagai pertanyaan yang kesemuanya tidak mungkin dijawab oleh peneliti, maka peneliti perlu membatasi ruang lingkup permasalahan tersebut, misalnya dari sudut pendekatan, waktu, tempat, subjek penelitian, efisiensi, efektivitas variabel yang akan diteliti, dan lain sebagainya. Pembatasan masalah tersebut diperlukan agar peneliti dapat memfokuskan perhatian pada inti permasalahan yang diminatinya dan perlu untuk dikaji. Hal yang perlu diingat ialah bahwa pembatasan masalah pada beberapa variabel saja harus dilandasi dengan alasan yang tepat dan ilmiah. Perumusan Masalah Masalah penelitian harus dirumuskan dengan baik. Hal ini dapat dilakukan setelah masalah tersebut diidentifikasi dan dibatasi dengan jelas. Perumusan masalah lazimnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang menyangkut hubungan antar variabel penelitian maupun adanya perbedaan, sifat hubungan harus jelas korelasional maupun kausal serta bentuk hubungannya. Bina Nusantara

Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tujuan penelitian mengemukakan apa yang ingin dicapai dengan penelitian ini. Oleh karena itu tujuan penelitian harus dapat dinyatakan secara jelas dan ringkas. Seyogianya tujuan penelitian tidak menyimpang dari masalah yang diteliti. Manfaat Penelitian Perlu dikemukakan secara singkat dan jelas manfaat apa yang dipetik dari penelitian ini, yang dapat berupa sumbangan yang dapat diberikan terhadap pengembangan iptek, institusi atau pengembangan. Manfaat dapat merupakan obsesi peneliti dengan dipecahkannya masalah tersebut. Bina Nusantara

BAB. II KAJIAN KEPUSTAKAAN Kajian/ Landasan Teori disesuaikan dengan variable dan sub variable. Masing-masing variabel yang akan diteliti perlu didefinisikan secara lugas. Pendefinisian variabel oleh peneliti akan bijaksana jika didasarkan pada beberapa pendapat para ahli. Definisi seluruh variabel yang akan diteliti lugas dan tidak tendensius pada pendapat pribadi dimungkinkan hilangnya kecongkaan peneliti. Disamping itu indikator masing-masing variabel akan objektif dan membantu dalam penyusunan instrumen. Teori Pendukung Untuk mengkaji masalah penelitian dalam hubungan yang lebih luas diperlukan teori-teori yang relevan. Teori-teori tersebut disamping diperlukan untuk pemecahan masalah yang diteliti juga sangat diperlukan sebagai dasar pembenaran gagasan dan argumentasi keilmuan yang diajukan. Jika penelitian mengambil berbagai teori, maka peneliti harus melakukan analisis yang cermat sehingga diperoleh konklusi yang dapat diandalkan. Setiap variabel harus dapat diuraikan secara jelas dan ilmiah (didukung oleh pendapat para ahli) sebelum peneliti membuat kesimpulan tentang masing-masing variabel. Bina Nusantara

Kajian/ Hasil Penelitian Terdahulu Pada bagian ini sedapat mungkin dikemukakan hasil-hasil penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini. Usahakan temuan-temuan/hasil penelitian orang lain yang dilakukan sebelum penelitian adalah yang terbaru. Mengingat banyaknya penelitian dewasa ini, maka penelitian yang relevan sudah dimungkinkan untuk dicari. Kajian ini akan memperjelas kaitan variabel yang akan diteliti. Kerangka Pemikiran Kajian teoritik secara analisis dan konklusif harus membuahkan premis-premis bagi penelitian yang menganut model hipotesis deduktif. Pada kerangka berpikir tersebut, peneliti mengajukan argumentasi ilmiah yang mengarah pada jawaban permasalahan secara deduktif. Kerangka berpikir mengarah pada perumusan hipotesis. Oleh karena itu kerangka berpikir disusun untuk setiap rumusan hipotesis. Untuk memperjelas uraian perlu digambarkan kerangka berpikir tersebut pada suatu model sehingga alur pikir peneliti dapat dengan mudah dipahami pembaca. Bina Nusantara

Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Jawaban sementara tersebut diperoleh melalui kerangka berpikir yang didasarkan pada kajian secara analisis dan konklusif. Jika dalam kajian teoritik diambil teori-teori yang sudah mapan, maka peneliti memiliki landasan berpijak yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis. Hipotesis seperti ini disebut hipotesis asumsi yaitu hipotesis yang dapat dirumuskan sebelum data terkumpul. Jika teori-teori mengenai variabel penelitian masih baru atau belum mapan maka peneliti belum memiliki dasar yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis. Bina Nusantara

JENIS-JENIS HIPOTESIS 1. Hipotesis nol (Ho ) : yaitu tidak terdapat hubungan antar variable; Hipotesis alternative (Ha) :yaitu terdapat hubungan antar variable. Catatan : Untuk penelitian dengan metode deskriptif, histories, filosofis, pelacakan, evaluasi dan tindakan, tidak memerlukan hipotesis. Adapun untuk penelitian yang menggunakan satu variable boleh menggunakan atau tidak menggunakan hipotesis. Bina Nusantara

Terima Kasih, Semoga berhasil.. Bina Nusantara