Etos Kerja dalam Islam.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kompetisi dalam Kebaikan
Advertisements

Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA
Pengertian Etos kerja . Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu.
PELATIHAN PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR DAN TEKNIK INSTRUSIONAL (PEKERTI) APRIL 2013.
FALSAFAH BEKERJA DALAM ISLAM
KELEBIHAN BULAN RAMADHAN
RAMADHAN POWER OF TRAINING
Sebaik-baik Pintu Surga
(IKHLAS, TAAT, KHAUF , DAN TAUBAT)
Dalil Al-Qur’an Mengenai Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan
KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN
Click to edit Master text styles –Second level Third level –Fourth level »Fifth level BAB VI MANAJEMEN BISNIS ISLAMI ekonomi.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits
Bagi muslim, islam adalah jalan hidup yang mengatur seluruh aspek kehidupan    …      “Hai.
Ushul Al-’Amal Al-Khairi fil Islam
ADAB TERHADAP ORANG TUA
Pendidikan Agama Islam kelas 11 Perilaku terpuji “TAUBAT”
BAB 4 TAUBAT DAN RAJA’.
BAB VI KONSEP RIZKI MENURUT ISLAM
ETOS KERJA DALAM ISLAM keutamaan kerja karakter Rasul dalam bekerja
HADITS KEtigapuluh sembilan
ETIKA BISNIS ISLAM IKA RUHANA.
DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
memetakan hidup dari titik akhirnya
Profesionalisme dalam Pandangan Islam
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
AL ILMU.
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
Amal Jama’I (Gerakan bersama)
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
Pertanyaan Besar Tentang Pekerjaan Kita Apakah pekerjaan yang kita lakukan akan mengantarkan kita ke surga? Apa syarat – syarat yang dapat menjadikan.
Hk Acara Perdata Peradilan Agama Dr. Gemala Dewi,SH.,LL.M
IMAN KEPADA RASUL.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
HADITS KEDUAPULUH SATU
Perkara yang akan dipelajari:
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
MENGENAL ALLAH Melalui asmaul husna
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Etos (motivasi) Kerja Unggulan
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
DOA HARIAN RAMADHAN.
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Kewajiban Menuntut Ilmu
BERBISNIS SECARA SYAR’I…
TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA DAN KARAKTERISTIKNYA DALAM ISLAM
HADITS IJTIMA’I.
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
MAKNA MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
Cinta yang membawa ke surga
Moto ; “Tidakkah aku harus menjadi hamba-Nya yang bersyukur?
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
KBM 1 FIQH ISLAMI BAB 2 : SOLAT DALAM ISLAM
BAGAIMANA MENJALANI HIDUP
Cinta yang membawa ke surga
BAB 2 PENCIPTAAN DUNIA DAN MANUSIA SERTA PERKARA TERPENTING
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Firman Allah SWT: Surah Luqman [31:17] “Wahai anak kesayanganku, dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) berbuat kebaikan serta laranglah (manusia) daripada.
Cinta yang membawa ke surga
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
BAB 7: MENJAGA AKHLAK DALAM MAKAN DAN MINUM
ETOS KERJA DALAM ISLAM 1. keutamaan kerja 2. karakter Rasul dalam bekerja 3.syarat-syarat mendapatkan syurga dalam bekerja 4.norma-norma etika dalam bekerja.
Transcript presentasi:

Etos Kerja dalam Islam

Anjuran dan Keutamaan Bekerja dalam Islam

Bekerja : Perintah & Konsekuensi هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.(QS Al Mulk )

Bekerja : Kemuliaan ! «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ، فَيَحْتَطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَأْتِيَ رَجُلًا، فَيَسْأَلَهُ أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ»ُ Demia Allah, sekiranya seorang diantara kamu mengambil talinya, kemudian (dengannya mencari) dan memanggul kayu bakar di punggungnya, itu lebih baik dari pada ia mendatangi seseorang meminta-minta.(HR Bukhori )

Bekerja : Menggugurkan Dosa مَنْ أَمْسَى كَالاًّ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ أَمْسَى مَغْفُوْرًا لَهُ (رواه الطبراني) Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya, maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa- dosanya diampuni oleh Allah SWT. (HR. Thabrani)

Nasihat Luqman al Hakim فروى أن لقمان الحكيم قال لابنه : يا بنى استعن بالكسب الحلال، فإنه ما افتقر أحد قط إلا أصابه ثلاث خصال : رقة فى دينه، وضعف فى عقله، وذهاب مروءته، وأعظم من هذه الخصال استخفاف الناس به Diriwayatkan bahwa Luqman al Hakim menasehati anaknya : “ wahai anakku, hendaknya engkau tetap bekerja mencari rizki yg halal, sesungguhnya tidak ada seorangpun yg tidak berpenghasilan kecuali ia akan mendapatkan tiga hal : Lemah dalam agamanya, lemah akalnya, dan hilangnya kewibawaan atau orang-orang meremehkannya

Keutamaan Ihsan dalam Bekerja

Anjuran IHSAN dalam Setiap Amal الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya (Al-Mulk 2) إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berlaku ihsan atas segala sesuatunya (HR Muslim

Kecintaan Allah SWT إنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ " Rasulullah SAW bersabda :” Sesungguhnya Allah SWT mencintai jika seorang dari kalian bekerja, maka ia itqon (profesional) dalam pekerjaannya” (HR Baihaqi)

Ancaman Serius dari Rasulullah إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ Rasulullah SAW bersabda : “Jika sebuah urusan diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya” (HR Bukhori)

Sindiran bagi yang Asal-asalan إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ Rasulullah SAW bersabda : “Jika engkau tidak punya malu, maka berbuatlah sekehendakmu … “ (HR Bukhori)

Kualitas Etik Kerja

Ash-Shalah (Baik dan Bermanfaat) Islam hanya memerintahkan atau menganjurkan pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu memberi nilai tambah dan mengangkat derajat manusia baik secara individu maupun kelompok. “Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya.” (al-An’am: 132)

(Kemantapan atau perfectness) Al-Itqan (Kemantapan atau perfectness) Kualitas kerja yang itqan atau perfect merupakan sifat pekerjaan Tuhan (baca: Rabbani), kemudian menjadi kualitas pekerjaan yang islami (an-Naml: 88). Rahmat Allah telah dijanjikan bagi setiap orang yang bekerja secara itqan, yakni mencapai standar ideal secara teknis. Untuk itu, diperlukan dukungan pengetahuan dan skill yang optimal.

(Melakukan yang Terbaik atau Lebih Baik Lagi) Al-Ihsan (Melakukan yang Terbaik atau Lebih Baik Lagi)   Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan memberikan dua pesan, yaitu sebagai berikut. Pertama, ihsan berarti ‘yang terbaik’ dari yang dapat dilakukan. Dengan makna pertama ini, maka pengertian ihsan sama dengan ‘itqan’. Pesan yang dikandungnya ialah agar setiap muslim mempunyai komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan. Kedua, ihsan mempunyai makna ‘lebih baik’ dari prestasi atau kualitas pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberi pesan peningkatan yang terus-menerus, seiring dengan bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu, dan sumber daya  lainnya. Adalah suatu kerugian jika prestasi kerja hari ini menurun dari hari kemarin, sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits Nabi saw. Keharusan berbuat yang lebih baik juga berlaku ketika seorang muslim membalas jasa atau kebaikan orang lain. Bahkan, idealnya ia tetap berbuat yang lebih baik, hatta ketika membalas keburukan orang lain (Fusshilat :34, dan an Naml: 125)

(Kerja Keras dan Optimal) Al-Mujahadah (Kerja Keras dan Optimal) Dalam banyak ayatnya, Al-Qur’an meletakkan kulaitas mujahadah dalam bekerja pada konteks manfaatnya, yaitu untuk kebaikan manusia sendiri, dan agar   nilai guna dari hasil kerjanya semakin bertambah. (Ali Imran: 142, al-Maidah: 35, al-Hajj: 77, al-Furqan: 25,  dan al-Ankabut: 69).

(Berkompetisi dan Tolong-menolong) Tanafus dan Ta’awun (Berkompetisi dan Tolong-menolong) Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya menyerukan persaingan dalam kualitas amal solih. Pesan persaingan ini kita dapati dalam beberapa ungkapan Qur’ani yang bersifat “amar” atau perintah. Ada perintah “fastabiqul khairat” (maka, berlomba-lombalah kamu sekalian dalam kebaikan) (al-Baqarah: 108). Begitu pula perintah “wasari’u ilaa magfirain min Rabbikum wajannah” `bersegeralah lamu sekalian menuju ampunan Rabbmu dan surga` Jalannya adalah melalui kekuatan infaq, pengendalian emosi, pemberian maaf, berbuat kebajikan, dan bersegera bertaubat kepada Allah (Ali Imran 133- 135). Kita dapati pula dalam ungkapan “tanafus” untuk menjadi hamba yang gemar berbuat kebajikan, sehingga berhak mendapatkan surga, tempat segala kenikmatan (al-Muthaffifin: 22- 26). Dinyatakan pula dalam konteks persaingan dan ketaqwaan, sebab yang paling mulia dalam pandangan Allah adalah insan yang paling taqwa (al Hujurat: 13). Semua ini menyuratkan dan menyiratkan etos persaingan dalam kualitas kerja.

Mencermati Nilai Waktu Mengutip al-Qardhawi dalam bukunya “Qimatul waqti fil Islam”: waktu adalah hidup itu sendiri, maka jangan sekali-kali engkau sia-siakan, sedetik pun dari waktumu untuk hal-hal yang tidak berfaidah. Setiap orang akan mempertanggung jawabkan usianya yang tidak lain adalah rangkaian dari waktu. Sikap negatif terhadap waktu niscaya membawa kerugian, seperti gemar menangguhkan atau mengukur waktu, yang berarti menghilangkan kesempatan. Namun, kemudian ia mengkambing hitamkan waktu saat ia merugi, sehingga tidak punya kesempatan untuk memperbaiki kekeliruan

SEKIAN DAN TERIMA KASIH :D