Penerapan Manajemen Bencana: Layanan Manajemen Bencana Nasional Terintegrasi MATERI E-GOVERNMENT
INTRODUCTION Sistem manajemen keadaan darurat nasional yang efisien diperlukan untuk meminimalkan dampak dari bencana alam dan buatan. Di Republik Korea, National Emergency Management Agency berfokus kepada manajemen bencana yang berorientasi pencegahan, ketimbang rekonstruksi dan kompensasi. Karenanya, mereka telah mendirikan National Disaster Management System (NDMS) yang telah mengembangkan dan menerapkan sistem pemantauan bencana di 10 lembaga pemerintah, termasuk didalamnya Departemen Kehutanan dan Pertanian, dan Departemen Kelautan dan Perikanan.
INTRODUCTION Pada tahun 2006 NDMS juga mendirikan sebuah jaringan manajemen bencana lintas pemerintah untuk memperkuat kemitraan di antara 71 lembaga. Dalam penyelamatan darurat, sistem ini memungkinkan identifikasi dari orang yang melaporkan kecelakaan dan lokasinya melalui sebuah sistem identifikasi pelapor. Hal ini mengurangi 1,3 persen laporan kedaan darurat palsu di tahun 2005. Layanan ini dapat di akses oleh orang-orang yang memiliki kesulitan bahasa, orang asing dan manula.
INTRODUCTION Ketika proyek u-Safe Korea selesai sekitar tahun 2010, diharapkan : Tingkat kematian dari bencana akan berkurang hingga 11,1 orang per 1 juta, yang berarti pengurangan sebesar 33 persen dari yang sekarang yaitu 16,5 orang per 1 juta. Kehilangan properti rata-rata per tahunnya juga diharapkan turun hingga 8,2 persen, menghasilkan penghematan lebih dari USD 35 miliar dari kerusakan mulai tahun 2010 hingga 2014.
Sistem Manajemen Bencana Sahana Sahana adalah aplikasi manajemen bencana berbasis Web untuk mengelola informasi selama operasi penyelamatan, pemulihan dan rehabilitasi yang dikembangkan oleh kelompok relawan TI dari Sri Lanka, yang dipimpin oleh Lanka Software Foundation. Sahana merupakan aplikasi free and open source software (FOSS), yang berarti semua pengguna dapat menggunakan, menyalin, mendistribusikan, dan mengubah perangkat lunak tersebut dengan biaya yang sangat rendah. Hal ini penting bagi kebanyakan negara di kawasan Asia Pasifik. Sistem Manajemen Bencana Sahana
Sistem Manajemen Bencana Sahana FOSS memungkinkan sistem untuk dimodifikasi untuk kondisi tertentu atau bencana tertentu, menjadikan sistem ini dapat di-reuse di masa depan dan terbuka bagi modifikasi lebih jauh oleh profesional TI dari seluruh dunia .
Sistem Manajemen Bencana Sahana Sistem inti Sahana dibagi dalam modul-modul independen berikut yang saling terhubung melalui basisdata bersama: Pendaftaran Organisasi - mencatat dan mengkoordinasikan berbagai organisasi dan peran yang mereka ambil dalam upaya penyelamatan bencana. Sistem manajemen permintaan – mencatat dan memantau semua permohonan bantuan dari berbagai lokasi (tempat penampungan, rumah sakit, dsb) dan dukungan dari penyedia bantuan. Pendataan perkemahan- pendataan tempat penampungan sementara, rumah sakit, dan lokasi korban bencana. Pendataan orang (hilang) – basisdata orang-orang yang hilang atau meninggal, termasuk juga mendata orang yang mencari kerabat atau saudaranya yang belum ditemukan (termasuk gambar, sidik jari, sampel DNA) dengan kemampuan pencarian yang handal.
Sistem Manajemen Bencana Sahana Modul (Continue…) Sistem manajemen relawan (bantuan) – basisdata semua bantuan dan dukungan (dari lembaga penanggulangan bencana, lembaga pemerintah, camp, dan lain-lain) dan berusaha mencocokkannya dengan permintaan yang masuk. Manajemen inventaris – mencatat lokasi, jumlah, dan masa berlaku barang suplai di gudang penyimpanan. Kesadaran situasi – menyediakan sistem informasi geografis yang menggambarkan situasi terbaru untuk membantu pembuatan keputusan.
Sistem Manajemen Bencana Sahana (www.sahana.lk)
QUESTION Bagaimana dengan Indonesia ? (http://www.iptek.net.id; http://www.jtic.org)