Kalimat Efektif Asep Yudha Wirajaya
Kalimat Efektif Kal. yg singkat, padat, jelas, lengkap & dpt menyampaikan informasi sec. tepat
Ciri-ciri Kal. Efektif Keutuhan, kesatuan, kelogisan, kesepadanan makna & struktur Kesejajaran bentuk kata, dan (atau) struktur kal. sec. gramatikal Kefokusan pikiran shg mudah dipahami Kehematan penggunaan unsur kal. Kecermatan & kesantunan Kevariasian kata & struktur shg menghasilkan kesegaran bahasa
Contoh Keutuhan Saya saling memaafkan (S) Kami saling memaafkan (B)
Contoh Kesejajaran Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah: Pertemuan dengan pembimbing (S) Menemui pembimbing (B) Melapor kepada Ketua Jurusan (S) Melaporkan rencana skripsi kepada Ketua Jurusan (B)
Contoh Kefokusan Sulit ditingkatkan kualitas & kuantitas produksi hortikultura ini (tidak efektif) Produksi hortikultura ini sulit ditinkatkan kualitas & kuantitasnya (efektif)
Contoh Kehematan Hindarkan: Subjek ganda Ex: Buku itu saya sudah baca (S) Saya sudah membaca buku itu (B) b. Penjamakkan kata yg sudah berbentuk jamak Data (jamak) Fakta (jamak) Mengambili buku-buku (S) Mengambili buku (B) Mengambil buku-buku (B)
Gagasan disusun secara runtut shg enak dibaca dan mudah dipahami Contoh Keruntutan Gagasan disusun secara runtut shg enak dibaca dan mudah dipahami
Konsistensi Sudut Pandang Sudut pandang: cara penulis menempatkan diri dlm karangannya Dapat dilakukan dg menggunakan “aku”;”dia” atau “ia” Dalam karangan ilmiah, pengarang menggunakan “penulis” Sudut pandang hrs konsisten dari awal s/d akhir
Kalimat Majemuk
Ciri: Bersifat koordinatif, tdk saling menerangkan Majemuk Setara Ciri: Bersifat koordinatif, tdk saling menerangkan 1. Setara gabungan: dan, serta Ex: Dosen dan mhs bekerja scr kreatif. 2. Setara pilihan: atau Ex: Anda pergi ke kampus atau menghadiri seminar? 3. Setara urutan: lalu, lantas, kemudian Ex: Kami menyelesaikan kuliah lantas bekerja. 4. Setara perlawanan: tetapi, melainkan, sedangkan Ex: Orang itu giat bekerja, sedangkan adiknya malas.
Majemuk Bertingkat #1 AK. ket. waktu: ketika, waktu, saat, setelah, sebelum Ex: Ia mencari peluang kerja setelah menyelesaikan studinya. 2. AK. ket. sebab: sebab, lantaran, karena Ex: Orang itu meninggal karena menderita kanker. 3. AK. ket. hasil/akibat: hingga, sehingga, akhirnya Ex: Ia belajar giat shg lulus ujian dg gemilang. 4. AK. ket. syarat: jika, apabila, kalau, andaikata Ex: Andaikata Engkau memenangkan lomba ini, bgm perasaanmu?
Majemuk Bertingkat #2 5. AK. ket. tujuan: agar, supaya, demi, untuk, guna Ex: Kita harus bekerja keras demi masa depan yg gemilang. 6. AK. ket. cara: dengan, dalam Ex: Dalam menghadapi kesulitan tsb ia menerima dg kesabaran. 7. AK. ket. posesif: meskipun, walaupun, biarpun Ex: Biarpun hujan sangat deras, ia tetap berangkat. 8. AK. ket. pengganti nomina: bahwa Ex: Presiden menegaskan bahwa bangsa Indonesia hrs menegakkan hukum.
Majemuk Gabungan Setara dan Bertingkat Bangsa Indonesia bekerja keras mengejar ketinggalan ekonomi setelah krisis politik berkepanjangan dan krisis keamanan mulai membaik. Kinerja bisnis mulai membaik dan perkembangan ekonomi mulai stabil setelah berhasil melangsungkan pemilu secara demokratis.
Pengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf Cara penulis mengembangkan gagasan pokok sebuah paragraf.
Pola Pengembangan Paragraf #1 Deskripsi: berupa pemerian seseorang, ruang, suasana, benda, atau perasaan. Ex: “Athonk adlh anak bungsu dr 5 bersaudara, lahir 1971. Keluarganya tinggal di Semarang, kawasan Kaliungu. Ayahnya seorang tentara yg mendidik anak-anaknya dg keras. Seringkali Athonk & saudara2nya dipukul dg kopel, ujung ikat pinggang tentara. Hubungan Athonk & ayahnya hingga kini sangat formal. Keluarga Athonk menganut agama Kristen Advent dg pola pendidikan religius yg keras.”
Pola Pengembangan Paragraf #2 2. Contoh: mrpkn paragraf dg pengembangan contoh Ex: “Sejak jatuhnya Orba, bbrp kajian ttg masalah agama & sengketa tanah jg tlh diterbitkan. Misal buku yg ditulis o/ Bachriadi & Lucas (2000) membahas scr rinci terjadinya sengketa tanah di Tapos dan Cimacan. Munarman (2001), Nuh dan Collins (2002) membahas bbrp kasus sengketa tanah di Sumatera Selatan.”
Pola Pengembangan Paragraf #3 3. Definisi Luas: menguraikan gagasan yg abstrak. Berupa definisi yg disertai penjelasan tambahan Ex: “Globalisasi adlh suatu gerakan kebudayaan yg didorong o/ perkembangan ekonomi & komunikasi yg mengglobal. Dg demikian di satu sisi globalisasi dpt dilihat sbg gejala yg cenderung bersifat universal, tp di sisi lain justru menimbulkan respon thd menguatnya identitas2 lokal. Hal itu mudah dipahami krn adanya hub dialektika antara yg global & yg lokal.”
Pola Pengembangan Paragraf #4 4. Analisis/Uraian: memerikan sesuatu ke dlm unsur2 yg membangunnya agar lebih mudah dipahami Ex: “dari sudut etimologi, kata mamanda berasal dr kata mama yg diberi imbuhan nda. Mama adlh kata manis dr marina yg dlm bhs Banjar berarti paman. Dlm pagelaran, kt mamanda dipakai o/ raja saat ia berbicara dg mangkubumi. Misal: “Mamanda Mangkubumi…”
Pola Pengembangan Paragraf #5 5. Perbandingan & Pertentangan: Perbandingan: unsur yg sama dr 2 hal / lbh diuraikan Pertentangan: unsur yg membedakan 2 hal / lbh diuraikan. Ex: “Seni komik dunia di setiap negara memiliki gaya yg khas. Keanekaragaman itu muncul dr tradisi komik & sn rupa dlm konteks kebudayaan masing2. Sbg contoh komik Amerika & Eropa sama2 memberikan penekanan pd logika pembaca dg tutur yg stabil. Komik Jepang bertutur dg lbh banyak memunculkan efek emosi dr gambar2 suasana. Komik Amerika lbh banyak memuat cerita pendek sedangkan komik Eropa hampir selalu berisi petualangan panjang.”
Pola Pengembangan Paragraf #6 6. Sebab-akibat: diuraikan hal2 yg menyebabkan suatu peristiwa terjadi atau sebaliknya diuraikan lbh dahulu sebuah akibat br diikuti o/ penyebabnya. Ex: “Pariwisata massal jg sering dianggap tdk membawa keuntungan ekonomi yg signifikan baik bagi negara tujuan maupun masy. Lokal. Ketimpangan ini terjadi krn sebagian besar pariwisata massal dimonopoli o/ penguasaha besar turis yg datang lbh mnghendaki suasana yg mereka kenal. Oleh krn itu, berbagai makanan & minuman yg disajikan di hotel besar umumnya mengikuti standar tertentu yg menghendaki bhn baku, cara pengolahan & penyajian tertentu pula. Untuk itu berbagai bhn baku diimpor dr negara asal turis. Konsekuensinya, hasil alam, tenaga kerja atau keahlian masy. setempat tdk mendapat tempat dlm kegiatan tsb.”
Pola Pengembangan Paragraf #7 7. Proses: menguraikan ttg proses terjadinya sesuatu. Ada urutan tindakan menghasilkan sesuatu, atau urutan peristiwa. Ex: “Dari Yogya, Athonk pindah ke Jkt slama 2th & mencari uang dg menjadi seniman tato. Krn ketdkberesan manajemen, tempatnya itu bubar. Laine mendapat tawaran mengajar di Melbourne, Australia. Athonk menyusul istrinya 6bln kemudian. Melbourne ternyata tempat yg sangat cocok bagi Athonk krn di sana terdapat komunitas komik independen. Komik2nya mendapat sambutan hangat. Athonk pun mulai dapat penggemar. Athonk biasa menitipkan komiknya u/ dijual di toko buku u/ dikirim ke penyalur komik independen di Amerika & Eropa.”
Catatan: Penulis hrs memastikan bhw 1 paragraf hanya mengandung 1 gagasan utama Kalimat yg tersusun, hrs saling terkait & mendukung 1 gagasan utama Penulis hrs menguasai pelbagai pola pengembangan paragraf. 1 paragraf tdk boleh hanya terdiri atas 1 kalimat