PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA PENDAHULUAN BY: SAFITRI
LATAR BELAKANG Psikologi Lintas budaya muncul karena ada rasa ketidakpuasan dari para peneliti psikologi di Barat tentang pernyataan bahwa teori psikologi yang dikembangkan dalam satu kebudayaan (Barat) bersifat universal
Perkembangan Psikologi Lintas Budaya di Barat Kritik dari para antropolog yang melakukan penelitian di perbagai kebudayaan non Barat.
Contoh : Teori Oedipus Complex- Freud Temuan Malinowski : anak lelaki remaja di Kep.Tobriand, Papua Niugini, memiliki rasa benci terhadap paman laki-laki dari pihak ibu (sebagai penegak disiplin)dan bukan terhadap ayah mereka seperti yang ditemukan Freud di Wina
Pengakuan bahwa dibutuhkan penelitian pada lebih dari satu budaya untuk menyusun teori psikologi yang bersifat universal sangat lambat prosesnya.
Faktor penyebab : - Adanya asumsi bahwa manusia yang dibesarkan di Barat lebih “superior” dari non-Barat.Misal:”Psikologi Orang Primitif” ( Ingris) Adanya etnocentrisme pada para peneliti Barat, Misal : penelitian tahap perkembangan Piaget ( tahun 1960 an)
Tahun 1970 an penelitian psikologi lintas budaya yang dilakukan lebih banyak mengikut sertakan para peneliti non-Barat sebagai sejawat peneliti Penjabaran konsep emic ( diperlukan kerjasama dengan peneliti setempat) dan etic
Journal of Cross-cultural Psychology 1970-1979 519 ( 78 %) berasal dari 7 negara yang relatif baik ekonominya, yaitu : - AS ( 48 %) - Israel ( 9 %) - Kanada ( 8 % ) - Australia,Skotlandia,Selandia Baru(12%)
Dana penelitian umumnya berasal dari negara-neagra Barat yang maju Pemilihan topik penelitian lebih ditentukan oleh pemilik dana, bukan yang paling dibutuhkan oleh individu non-Barat
Perkembangan Sikap Peneliti non-Barat dalam Penelitian PLB Tahap 1 : Peneliti dengan latar belakang pendidikan Barat melakukan penelitian yang sudah dilakukan di Barat, tanpa memperhitungkan kekhasan budaya mereka. - Dana terbatastambahan teoritis sulit - Kekhasan Budaya tidak disertakan tidak banyak manfaat untuk individu setempat, hanya untuk kepentingan peneliti
Ada nilai tambah teori Nilai praktis untuk masyarakat setempat Tahap 2 : Para peneliti dari Barat mengajak peneliti non-Barat, karena pengetahuan peneliti setempat dibutuhkan untuk mengembang kan dan menginterpretasi -kan hal-hal yang emic sifatnya Ada nilai tambah teori Nilai praktis untuk masyarakat setempat masih terbatas
Tahap ke 3 : Topik belum menjawab kebutuhan Para peneliti non-Barat aktif dalam penelitian- penelitian lintas budaya di Barat baik mengenai perkembangan teori ataupun metode penelitian Topik belum menjawab kebutuhan Peneliti di negara berkembang mulai lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat
Contoh :Indigenous psychology Perhatian pada tahap ketiga adalah : 1. Ikut berpartisipasi dalam mencari teori – teori psikologi yang bersifat universal dengan mempertimbangkan kekhasan budaya 2. Mengembangkan teori yang relevan untuk menjawab kebutuhan masyarakat mereka Contoh :Indigenous psychology
Relevansi Psikologi Lintas Budaya Untuk Mempelajari Manusia Indonesia Diskusi di Kantor Menteri Negara Kependudu- kan (1985): Rumusan Kualitas Pribadi Manusia Indonesia?
Relevansi Psikologi Lintas Budaya Untuk Mempelajari Manusia Indonesia GAGAL Ceramah Mochtar Lubis di TIM (1977) : “Manusia Indonesia” Menimbulkan reaksi banyak pihak, salah satunya tentang :ciri-riri manusia Indonesia, didapat tidak berdasarkan sampel yang representatif
Kesimpulan : tidak mudah untuk bicara konsep atau teori yang berlaku umum
Penyebabnya : Bangsa Indonesia terdiri dari banyak kelompok etnik dengan banyak variasi Konsep yang dikemukakan belum teruji secara empiris dan sistematis dalam kondisi Indonesia Budaya dan bahasa yang berbeda
Sumbangan Psikologi Lintas Budaya bagi Perkembangan Psikologi di Ind Digunakannya metode yang lazim digunakan dalam penelitian lintas budaya, yaitu : - etic : untuk menemukan konsep-konsep yang berlaku umum - emic : konsep yang berlaku hanya untuk kelompok tertentu
Contoh Peneltian Setiadi dkk ( 1986) menggunakan pendekatan emic untuk sampai merumuskan kualitas pribadi yang berlaku umum (etic) untuk Indonesia
Tantangan Peneliti Psikologi Lintas Budaya di Indonesia Adaptasi konsep dan teori Barat agar dapat diterapkan dalam konteks Indonesia
Contoh K : pembagian berdasarkan equality Penelitian Triandis dkk (1980) : perbedaan kebudayaan individualistik dan kolektivistik. K : pembagian berdasarkan equality I : pembagian berdarakan equity Tidak lagi berlaku umum karena ada pengaruh in-group dan outgroup yang tidak sama untuk tiap kebudayaan
Tantangan ( Lanjutan) 2. Penelitian tentang hubungan antar kelompok etnik Contoh : Manusia Sunda, ManusiaBugis dll. Disertasi Warnaen ( 1979) tentang stereotipe etnik dari kelompok etnik di Indonesia 3. Penelitian tentang paket-paket modul training dalam evektifitasefektivitas berbagai program pengembangan di SDM Contoh : penelitian untuk penggunaan nya
Tantangan ( Lanjutan) 2. Penelitian tentang hubungan antar kelompok etnik Contoh : Manusia Sunda, ManusiaBugis dll. Disertasi Warnaen ( 1979) tentang stereotipe etnik dari kelompok etnik di Indonesia 3. Penelitian tentang paket-paket modul training dalam evektifitasefektivitas berbagai program pengembangan di SDM Contoh : penelitian untuk penggunaan nya
Tantangan ( Lanjutan) 2. Penelitian tentang hubungan antar kelompok etnik Contoh : Manusia Sunda, ManusiaBugis dll. Disertasi Warnaen ( 1979) tentang stereotipe etnik dari kelompok etnik di Indonesia
Tantangan ( Lanjutan) 3. Penelitian tentang paket-paket modul training dalam evektifitasefektivitas berbagai program pengembangan di SDM Contoh : penelitian untuk penggunaan nya