METODE KULTUR ORGAN HEWAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
oleh: Rosila Idris Departemen Biologi FKUI
Advertisements

BAB I BIOLOGI SEBAGAI ILMU
BIOLOGI SEL.
PRINSIP DASAR & METODE KULTUR JARINGAN HEWAN
KELOMPOK 5 KULTUR SEL.
OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS
Ruang Lingkup Fisiologi Hewan Air
Wellcome to Biologi.
Identifikasi dan Karakterisasi Sel
ORGAN REPRODUKSI DAN GAMETOGENESIS
JARINGAN HEWAN.
PRINSIP DASAR KULTUR ORGAN
5. ORGAN KOPULATORIS : PENIS
H O R M O N Amudiono < > X.
DIFERENSIASI SEL OLEH Dr.Hasnar Hasjim.
SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
Sistem Osmoregulasi Ikan
NUTRISI BAKTERI Tim Bakteriologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga 2011.
Aplikasi kultur jaringan
KULTUR JARINGAN.
SISTEM KULTUR JARINGAN
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA. PETA KONSEP Reproduksi Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, MENGAPA ?
Jumlahnya sekitar 4,5 – 5,5 juta sel per mm3
Kultur Jaringan Tanaman
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
MATERI 11 PROSES TERBENTUKNYA JANTAN DAN BETINA
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN
Materi 9 Perkembangan teknologi Manipulasi embrio
Oleh : Aisyah Rahadi Safitri Fatima Salsabila Dhata Wirinda Shafira
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Fisiologi Cairan Tubuh
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN SERTA ORGAN
SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA
KULTUR JARINGAN KELOMPOK : III ANGGOTA HAMSYANI
Teknologi Reproduksi.
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT:IIIB.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI
Kultur Jaringan Tissue Culture
Bioreactor dan Fermenter
FERTILISASI DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN
OLEH :RISKA ANGRAINI PUTRI 1B
Kultur Jaringan Tissue Culture
Rijalul Fikri Fisiologi Endokrin.
OLEH : SEFTI WINDA SARI 1B
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
Pemuliaan Makhluk Hidup
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Proses pembentukan sel kelamin jantan yang terjadi pada testis
KULIAH BIOLOGI SEL FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN EMBRIONAL
Kompetensi Dasar Ke 10 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.
MEDIA BAKTERI DAN JAMUR
SEMINAR BEDAH UMUM BONE GRAFT     Aisyah Putri Rezeki   Pembimbing : Lucky Riawan, drg., Sp.BM       UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEDOKTERAN.
MATERI 11 PROSES TERBENTUKNYA JANTAN DAN BETINA
SMA NEGERI 1 BATANGAN, PATI
Naftalia Gresica Saragih XII IPA 2
KULTUR KALUS Dina Purwanti Pamuji Raharjo
BAB I BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Materi 12 Etika didalam pengembangan/aplikasi bioteknologi reproduksi
KELOMPOK 5 SISTEM REPRODUKSI PRIA
Hormon Hormon adalah senyawa kimia yang membantu mengatur proses-proses metabolisme tubuh. Hormon beredar di dalam darah sepanjang pembuluh darah untuk.
GIZI KEBUGARAN PERTEMUAN XI Nazhif Gifari Ilmu Gizi & FIKES.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN APA PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SESUNGGUHNNYA Setyawan Ari Wibowo, S.Pd SMP Muh 1 Sentolo 2018.
SPERMATOGENESIS dan SEMEN TERNAK
Organ Reproduksi Ternak Jantan
SISTEM ORGANIASI KEHIDUPAN
ETIKA DI BIDANG REPRODUKSI
BAB I BIOLOGI SEBAGAI ILMU. Ruang Lingkup Biologi Zoologi Genetika Histologi Botani Sitologi.
PEMULIAAN DAN PERBENIHAN TANAMAN (Modul 3) Tim Penyusun: Prof. Dr
STRUKTUR SPERMATOZOA DARI KELOMPOK 2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK Halimah Tusya ‘Diah(04) I Gede Agus Ananda Putra(05) I Gusti Lanang Janu Tantipala(06)
Transcript presentasi:

METODE KULTUR ORGAN HEWAN

Media Metode Alami Buatan: Keseimbangan garam pH Tekanan osmotik Serum (sumber nutrisi, mengandung protein, Na, K, Fe. Zn, dll) Hormon (pertumbuhan sel, mis: insulin, kortisol, testosteron Growth factor Protease inhibitor Metode

PERBANDINGAN METODE KULTUR

Kultur organ di atas stainless stell yang berada di atas cawan kultur Tergantung teknik dan kegunaan analisis secara biokimia atau molekuler Analisis biolimiawi memerlukan reproduksi sel yang cepat, sehingga kurang sesuai jika menggunakan kultur organ Kultur organ sulit digunakan untuk memperbanyak sel line Kultur organ pada dasarnya untuk mempelajari perilaku integrasi antar sel dalam jaringan Kultur organ memberikan informasi penting tentang biologi perkembangan dan interaksi jaringan

Metode kultur ginjal Metode kultur volume media rendah Metode kultur volume media tinggi

Fragmen prostat yang dikultur menggunakan metode perendaman Fragmen dikultur menggunakan metoda grid yaitu dikultur di media agar atau lens paper yang didukung oleh logam grid Fragmen dikultur menggunakan metode spons, yaitu diletakkan di atas spons yang terbuat dari gelatin atau kolagen

Tersedianya gas dan nutrisi menunjang terbentuknya sistem vaskularisasi Ketika organ dikultur, gas dan nutrisi berdifusi masuk ke sel mulai dari bagian tepi ke tengah Sebagian besar sel di bagian tengah nekrosis, dapat diatasi dengan meletakkan kultur di atas filter yang diletakkan di fase gas dan cair atau kultur digoyang (diseker)

Integritas struktur organ: penting dalam kultur organ (in vitro), jadi asosiasi sel dalam jaringan ditertahankan Pertumbuhan dan diferensiasi: sangat tergantung pada media sebagai induser terhadap interaksi seluler dan diferensiasi sel

Kultur histotipik: kultur dari cell line dengan tinggkat kepadatan yang tinggi menyerupai jaringan in-vivo Sebagai upaya untuk menumbuhkan jaringan dari kultur monolayer

Kultur organotipik: kultur yang melibatkan garis keturunan sel yang berbeda Tujuan dari teknik ini untuk menghasilkan jaringan yang berasal dari interaksi antar sel

Histotypic and Organotypic Culture Teknik membuat jaringan, membutuhkan interaksi sel yang berbeda Misalnya: Sistem vaskularisasi: interaksi antara sel endotel dan sel otot polos

Skema diagram dari prosedur eksperimental, dari pembentukan sel GS in vitro spermatogenesis menggunakan metode kultur organ.

Propagasi in vitro dari spermatogonium tikus untuk memproduksi spermatozoa fungsional dari spermatogonium primitif dalam jaringan testis tikus neonatal explanted. Melalui metode kultur organ. sel GS ditransplantasikan dalam testis dan berdiferensiasi menjadi spermatozoa secara in-vitro. Ini membutuhkan waktu sekitar 6 minggu untuk mendapatkan spermatozoa dari sel GS. Sperma yang layak, menghasilkan keturunan yang sehat melalui micro- inseminasi.

Metode kultur organ (tulang)

Metode kultur embrio mamalia Embrio mamalia isolasi dari blastomer Preimplantasi embrio sering menyebabkan kerusakan sel embrio, mengapa?

EKSPERIMEN: Desain: Pengamatan: Embrio tikus tahap 2 sel yang beku untuk kontrol Embrio tahap 2 sel, 4 sel, 6 sel dan 8 sel sebagai perlakuan Pengamatan: Perkembangan embrio dalam zona pelusida (ex-vivo) Perkembangan embrio di luar zona pelusida (in-vitro)

Blastomere biopsy of 2-, 4-, 6- and 8-cells mouse donor embryos (A, C, E, G) and reinjection into empty recipient zonae pellucidae (B, D, F, H).

Blastocysts derived from mouse embryo splitting at 2-cell (A and B), 4-cell (C and D), 6-cell (E and F) and 8-cell stage (G and H). Donor blastocysts on the left and recipient blastocysts on the right.

Outgrowths of hatched blastocysts derived from mouse embryo splitting at 2-cell (A and B), 4-cell (C and D), 6-cell (E and F) and 8-cell stage (G and H). Donor outgrowths on the left and recipient outgrowths on the right