Hukum Maxwell Pertemuan ke-7.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Fluk Listrik dan Hukum Gauss
Bab 7 Medan dan Gaya Magnetik
BAB 1 HUKUM COULOMB SEJARAH ILMU PENGETAHUAN ELEKTROMAGNETIK
BAB 3 HUKUM GAUSS PENGERTIAN FLUKS FLUKS MEDAN LISTRIK HUKUM GAUSS
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Hukum Gauss FLuks Listrik jumlah
PETA KONSEP Listrik Statis Muatan Listrik Positif Negatif HK Coulomb
Materi Kuliah Kalkulus II
Medan Elektromagnetik
BENDA TEGAR PHYSICS.
Fisika Dasar Oleh : Dody,ST
Medan Magnetik.
INSTITUT PERTANIAN BOGOR Medan Dan Gaya Magnetkemagnetan
Luas Daerah ( Integral ).
MEDAN LISTRIK.
ARUS SEARAH (DC) ARUS BOLAK BALIK (ac)
MEDAN LISTRIK.
LISTRIK STATIS HUKUM GAUSS.
MEDAN LISTRIK.
LISTRIK STATIS.
LISTRIK STATIS - + INTERAKSI ELEKTROSTATIK Muatan Listrik
MEDAN MAGNET Kelas XII Semester 1.
IMBAS ELEKTROMAGNETIK
MEDAN DAN GAYA MAGNETKEMAGNETAN
ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
Medan Listrik dan Medan Magnet
Teknik Rangkaian Listrik
BENDA TEGAR FI-1101© 2004 Dr. Linus Pasasa MS.
Gejala Listrik Besaran Listrik
MEDAN LISTRIK Fandi Susanto S.Si.
Elektromagnetika 1 Pertemuan ke-5
GAYA GERAK LISTRIK.
MEDAN LISTRIK.
1. Medan Magnet Adalah ruang disekitar sebuah magnet atau disekitar sebuah penghantar yang mengangkut arus. Vektor medan magnet (B) dinamakan.
Listrik Statis Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com
18. Hukum Gauss.
BAB 3 RAPAT FLUKS LISTRIK
Umiatin, M.Si Jurusan Fisika UNJ
Kerapatan Fluks Listrik, Hukum Gauss dan Divergensi
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Pertemuan 21-22
FLUKS LISTRIK HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Pertemuan 13 TEORI MEDAN DAN PERSAMAAN MAXWELL
Bab 1 Elektrostatis.
Fisika Dasar 2 Pertemuan 8 Kemagnetan.
Magnetisme (2).
LISTIK STATIS HUKUM COULOMB
MEDAN LISTRIK Fandi Susanto S.Si.
Bab IV Hukum Faraday dan Arus Induksi
Fisika Dasar 2 Pertemuan 3
ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN
Bab 12 Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
Bab 8 Sumber Medan Magnetik
Fisika Dasar 2 Pertemuan 4
Kerapatan fluks listrik , hukum gauss dan divergensi
Matakuliah : D0696 – FISIKA II
FLUKS LISTRIK, RAPAT FLUKS LISTRIK, HK. GAUSS
BAB 3 RAPAT FLUKS LISTRIK
KERAPATAN FLUKS LISTRIK, HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI
Gelombang Elektromagnet
Bab 29 Sumber Medan Magnetik
Kepadatan Energi Flux, Hukum Gauss, dan Penyimpangan
FLUX LISTRIK HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI
Oleh: Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.pd
Gelombang Elektromagnetik (Persamaan Maxwell dan Gelombang Elektromagnetik Dalam Bahan) By. Sabana Asmi Agus Priyono.
Kerapatan Fluks Listrik, and Hukum Gauss
Induksi Elektromagnetik
MAGNET
Transcript presentasi:

Hukum Maxwell Pertemuan ke-7

Hukum Maxwell Bentuk Integral Bentuk integral -> lebih mudah dimengerti secara fisik Menggambarkan secara matematis medan magnet, medan listrik, dengan muatan listrik dan distribusi arus Terdiri atas 4 buah hukum : Hukum Gauss untuk medan listrik Hukum Faraday Hukum Ampere Hukum Gauss untuk medan magnet

Hukum Gauss untuk medan listrik (1) Mengkuantisasikan medan listrik dengan distribusi muatan Hk. Gauss : Jumlah total flux listrik yang memancar dari sebuah permukaan bidang yang tertutup sama dengan jumlah muatan yang terlingkupi oleh permukaan tertutup tersebut E = intensitas medan listrik [V/m2] atau [N/C] 0 = permitivitas udara = 8.854 x 10-12 [F/m] Q = muatan [C]

Hukum Gauss untuk medan listrik (2) Besaran Q dapat diganti dengan distribusi muatan per volume v [C/m3], dimana volume dv dilingkupi oleh luas ds Melalui hukum ini perhitungan total flux dari benda bermuatan dilakukan dengan membuat suatu bidang imajinasi yang melingkupi benda tsb  bidang gauss

Hukum Gauss untuk medan listrik – penerapan (1) Pada sebuah bola dengan radius ro terdapat muatan yang terdistribusi secara merata. Hitunglah medan listrik di dalam dan di luar bola. Untuk r > r0 r r0 v s

Hukum Gauss untuk medan listrik (4)

Hukum Gauss untuk medan listrik (5)

Hukum Gauss untuk medan listrik (6) Untuk r < r0 r r0 v s

Hukum Gauss untuk medan magnet Hk. Gauss : Jumlah total flux magnet yang masuk dan keluar dari sebuah permukaan bidang yang tertutup sama dengan nol Garis flux magnet merupakan garis tertutup B = rapat flux magnet [Wb/m2]

Hukum Faraday (1) Oersted pada 1820 menemukan bahwa arus menimbulkan medan magnet Faraday ingin membuktikan bahwa medan magnet juga menimbulkan arus

Hukum Faraday (2) Arus yang terukur hanya terjadi sesaat sesudah on dan sesudah off Arus terjadi jika ada perubahan medan magnet terhadap waktu

Hukum Faraday (3) Medan magnet yang berubah thd waktu menghasilkan medan listrik yang berputar mengelilingi medan magnet. Medan listrik ini menggerakkan elektron pada loop penerima sehingga menimbulkan arus listrik

Hukum Faraday (4) Hubungan antara contour c dan permukaan s mengikuti kaidah tangan kanan

Hukum Faraday – Penerapan (1) Diketahui konduktor berbentuk loop persegi empat ditempatkan normal terhadap rapat flux magnet B = Bo cost az . Tentukan besarnya emf pada loop tersebut, dan bandingkan variasi waktu dari total magnetic flux dengan emf.

Hukum Faraday – Penerapan (2) Hitung total flux magnet m yang menembus loop Hitung emf dengan hukum Faraday

Hukum Faraday – Penerapan (3) Perbandingan variasi t antara m dan emf

Hukum Faraday – Penerapan (4) Pada saat flux magnetik yang menmbus loop menurun (½ periode pertama), emf berharga positif Artinya emf akan menghasilkan arus yang nantinya menghasilkan medan magnet yang arahnya out of paper yang bertujuan untuk menambah flux magnet yang menembus pada loop  Hukum LENZ : emf hasil induksi akan memiliki arah yang akan melawan perubahan yang terjadi pada medan magnet yang menghasilkannya.

Hukum Ampere (1) Hasil integral garis dari rapat flux magnet sepanjang countour c adalah sama dengan jumlah arus yang menembus bidang s yang dilingkupi contour c Arus ada 2 jenis : Arus konvensional disebabkan pergerakkan elektron Arus yang disebabkan oleh adanya perubahan jumlah flux listrik yang menembus bidang s thd waktu  arus pergeseran

Hukum Ampere (2) B = rapat flux magnet [Wb/m2] Arus konvensional Arus pergeseran B = rapat flux magnet [Wb/m2] J = rapat arus [C/det.m2] atau [A/m2] E = intensitas medan listrik [V/m] 0 = permitivitas udara = 8.854 x 10-12 [F/m] 0 = permeabilitas udara = 4 x 10-7 [H/m] dl = vektor panjang differensial ds = vektor luas differensial

Arus pergeseran (1) Merupakan besaran matematis yang ditemukan oleh Maxwell sehingga hukum Ampere dapat berlaku secara umum Salah satu aplikasi yang membutuhkan besaran ini adalah pada keping kapasitor I C S1 S2

Arus pergeseran (2) Besarnya arus yg menembus S1 I C S1 S2 Besarnya arus yg menembus S1 Besarnya arus yg menembus S2 dimana S2 melewati tengah keping kapasitor

Arus pergeseran (3) Berarti hukum Ampere tidak berlaku umum karena bentuk permukaan yang terlibat dalam perhitungan harus tetap Untuk itu, Maxwell menyatakan bahwa antara keping kapasitor terdapat arus pergeseran : Karena hukum Ampere bersifat umum maka:

Arus pergeseran (3) Darimana asal persamaan arus pergeseran ? Q = (v) (volume) = (s) (luas)

Kenapa Hk. Maxwell ??? (1) Hukum Maxwell terdiri atas 4 hukum (Gauss utk E, Gauss utk B, Faraday, dan Ampere) Sumbangan Maxwell ‘hanya’ pada hukum Ampere berupa arus pergeseran Apa kontribusi dari arus pergesaran ???

Kenapa Hk. Maxwell ??? (2) Perhatikan hukum Faraday dan Ampere ! B berubah terhadap waktu menghasilkan E B yang dihasilkan oleh E yang berubah thd t juga bersifat berubah thd t E yang berubah terhadap t menghasilkan B E yang dihasilkan oleh B yang berubah thd t juga bersifat berubah thd t, dst  MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANG

Kenapa Hk. Maxwell ??? (3) E, H, I I

Medan statis Medan statis berarti medan yang harganya tidak berubah terhadap waktu Pada medan statis, hukum Maxwell berubah menjadi : Tidak ada hubungan antara medan listrik dan medan magnet untuk kondisi statis