MEMBUAT BIOGAS SEDERHANA DARI PLASTIK POLYETHILENE DENNY HINDARSYAH, SPt
PETERNAKAN Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena tingginya permintaan akan produk peternakan, seperti daging, susu, telur dan kulit, juga produk sampingnya sebagai pupuk kandang. Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan atau tabungan bagi banyak masyarakat di perdesaaan di Indonesia. Dalam rangka mewujudkan swasembada daging, penambahan populasi ternak menjadi syarat mutlak, namun jika tidak dibarengi upaya pengolahan limbah peternakan dapat menimbulkan permasalahan baru yaitu pencemaran
LATAR BELAKANG Selama ini kotoran sapi belum banyak dimanfaatkan kecuali untuk pupuk kandang, sehingga menjadi penyebab timbulnya pencemaran air, bau tak sedap, mengganggu pemandangan dan bahkan sebagai sumber penyakit : Kotoran hewan yang menumpuk dapat mencemari lingkungan. Jika kotoran tersebut terbawa air masuk ke dalam tanah atau sungai akan mencemari air tanah dan air sungai. Kotoran tersebut juga dapat membahayakan kesehatan manusia karena mengandung racun dan bakteri-bakteri patogen seperti E.coli. Limbah yang menumpuk dapat menyebabkan polusi udara, berupa bau yang tidak sedap, penyebabkan penyakit pernapasan (ISPA), terganggunya kebersihan lingkungan, dan dapat menimbulkan efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh gas metana
Krisis Energi Adanya krisis energi yang melanda negeri ini mengakibatkan harga bahan bakar menjadi meningkat, serta ketersediaanya yang kadang-kadang menjadi barang langkah Sudah saatnya pula kita berfikir dan berusaha mengembangkan kreatifitas untuk mengembangkan energi alternatif dari kotoran ternak. Banyak peternak beranggapan teknologi biogas adalah suatu yang sulit dan mahal. Padahal, itu tidak benar,
Apakah biogas itu ? Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan bahan biologis/organik oleh organisme kecil pada kondisi tanpa oksigen, terutama bakteri metan Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55øC, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal. Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan. Biogas merupakan campuran gas metana, karbondioksida, dan lainnya N2, O2, H2, & H2S dengan perbandingan masing masing +/-60%, 38%, 2% sehingga dapat dibakar seperti layaknya gas elpiji. Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik, sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan
KEUNTUNGAN PENERAPAN BIOGAS Penerapan biogas memberikan dampak terhadap perkembangan peternakan di Indonesia, yaitu dapat meningkatkan jumlah petani serta peternak dan secara otomatis meningkatkan populasi ternak. Selain itu, peternak dapat memasak dengan murah, bersih, ramah lingkungan, mendorong kelestarian alam, meningkatkan produksi ternak, menghemat devisa negara, dan mendukung perbaikkan ekonomi masyarakat. Selain itu limbah hasil pembuatan biogas tidak dibuang begitu saja tetapi dibuat pupuk yang kaya akan nutrisi.
PRODUKSI KOTORAN TERNAK Berdasarkan hasil estimasi, seekor sapi dalam satu hari dapat menghasilkan kotoran sebanyak 10—30 kg. Seekor ayam meghasilkan 25 g/hari, dan seekor babi dewasa dengan berat 4,5--5,3 kg/hari. Berdasarkan hasil riset yang pernah ada diketahui bahwa setiap 1 kg kotoran ternak sapi berpotensi menghasilkan 360 liter biogas dan 20 kg kotoran babi dewasa bisa menghasilakan 1,379 liter biogas Menurut Hardi Julendra,periset Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia-LIPI, “lima puluh kg kotoran menghasilkan 100 liter biogas per hari. Itu bisa dipakai memasak selama 2 jam non-stop”.
Tabel Produksi Kotoran Ternak. Sumber : Yunus (1987)
Nilai Kesetaraan Biogas dan Energi yang Dihasilkannya Aplikasi1 m3 Biogas Setara Dengan 1. Penerangan : 60—100 watt lampu bohlam selama enam jam 2. Memasak : Dapat memasak tiga jenis bahan makanan untuk keluarga (5—6 orang) 3. Pengganti Bahan Bakar 0,7 kg minyak tanah 4. Tenaga :Dapat menjalankan satu motor tenaga kuda selama dua jam 5. Pembangkit Tenaga Listrik : Dapat menghasilkan 1,25 kwh listrik
Aplikasi1 m3 Biogas Setara Dengan
CONTOH BEBERAPA BENTUK BIOGAS SEDERHANA
Skema Alur Instalasi Biogas
Instalasi Biogas Instalasi Biogas terdiri dari 3 Alat terpisah yang kemudian terintegrasi membentuk satu kesatuan alur instalasi yang efektilf dan efisien, ke tiga alat tersebut adalah : 1. Pengaduk Bahan Mentah (Kotoran/zat sisa organisme) (Mixer). 2. Reaktor fermentasi bahan mentah (Digester). dan 3. Penampung Biogas (Biogas Container).
Skema Instalasi Biogas dari Kantung Plastik Polyethilene
Reaktor Biogas Reaktor biogas dari kantung polyethylene ini pada dasarnya tergolong reaktor jenis fixed dome. Reaktor dengan volume slurry 4 m3 akan memerlukan kantung polyethylene berdiameter 80 cm dengan panjang 10 m (80% dari kantung akan berisi slurry) (Rodriguez dkk). Kantung polyethylene diposisikan horizontal (sekitar 90% badan reaktor berada di bawah permukaan tanah). Skema reaktor kantung polyethylene bisa dilihat pada gambar di atas
Bahan Pembuatan Biogas Sederhana Peralatan yang diperlukan antara lain : Kantung plastik polyethylene dengan lebar 150cm, tebal >0,15 (semakin tebal semakin baik) Paralon dan kelengkapannya (stop kran, T, sockket drat luar dan dalam) Brum(Semen+bata+pasir), Selang 5/8” saluran gas : + 10 m Botol aqua lem PVC Karet ban dalam mobil jerigen bekas oli Kompor
CARA PEMBUATAN REAKTOR Pertama tama gelarlah alas untuk melindungi plastik dari benda benda tajam seperti batu dan ranting pohon apabila anda akan membuat di tanah lapang. lebih baik apabila pembuatan pembangkit dilakukan di alas yang licin seperti tegel keramik. Hati hati juga terhadap benda benda metal yang anda bawa seperti sabuk, jam tangan ataupun gantungan kunci. Benda benda tersebut dapat melukai plastik, jadi tanggalkanlah dahulu benda benda tersebut dari tubuh anda.
Pemotongan Plastik Potong lembar pertama dengan panjang sesuai lokasi penempatan (+ 6 m) Masukkan lembar kedua, ikat plastik kedua dengan tali, Lemparkan tali dalam plastik pertama dan tarik, hingga kedua plastik setelah ke dua lembar plastik disamakan ujung ujungnya, dan lembar kedua dipotong, kini saatnya memasang gas outlet.
Pemasangan Sparator Tentukan salah satu ujung yang akan menjadi ujung atas dan ukurlah sepanjang 1.5 meter dari ujung tersebut dan tandai dengan spidol. Tanda tersebut harus tepat berada di tengah tengah plastik, sehingga diharapkan gas outlet tepat berada di tengah atas permukaan pembangkit. Lubang yang akan dibuat sebaiknya lebih besar sedikit dari diameter luar dari ulir SDL (socket drat luar) gas outlet. Apabila terlalu pas dikhawatirkan ujung plastik akan tertarik ketika anda mengencangkan socket.
Skema gas outlet. menggunakan PVC ¾
Perangkaian Sparator Pemasangan selang 5/8” dari gas outlet menuju botol jebakan uap air. Selang di klem ke socket selang plastik kemudian disambungkan ke PVC SDD dan dengan menggunakan lem PVC disambung ke pipa PVC ¾”. Dari situ sebagai washer/cincin digunakan plastik yang dipotong dari jerigen bekas oli yang menjepit washer kedua yaitu karet ban dalam mobil. Di dalam kantung plastik, juga terdapat 2 buah washer dan SDL. Trik lain adalah memotong ujung bawah SDL, sehingga dasar permukaan SDL lebih tinggi terhadap cairan kotoran. Hal ini untuk menghindari terjadinya mampet pada saluran gas outlet.
Pemasangan Saluran Masuk dan Keluar Langkah selanjutnya adalah memasang saluran kotoran, baik masuk maupun keluar. Ini adalah tahap yang perlu dikerjakan dengan hati hati karena memerlukan kerapihan agar tidak menimbulkan kebocoran. Sebaiknya ukuran pipa masuk dan keluar adalah sama, kurang lebih memiliki diameter antara 10 – 15cm. Dapat menggunakan PVC dengan ukuran 4” atau 6” Panjang pipa kurang lebih 75 – 100cm. Masukkan setengah dari panjang pipa ke dalam 2 lembar plastik PE. Dan dengan hati hati lipat plastik menjadi satu dengan pipa (perhatikan gambar)
Pengikatan Plastik Pastikan ikatan tali karet benar benar kuat, kembali mengingatkan, banyak tali karet bekas yang karetnya rapuh dan mudah putus. Agar tidak lepas/bocor, Ikatan dapat di rangkap untuk memperkuat simpul. Yang perlu diperhatikan juga adalah pengikatan tali karet harus saling meliputi (overlap), dan ujung plastik jangan sampai terlihat, tambahkan beberapa putaran lagi untuk memastikan sambungan kedap.
Pengeluaran Udara Antar Plastik Dengan menggunakan dua lapis plastik PE kesulitannya adalah adanya udara yang terjebak diantara lembar plastik tersebut, hal ini kami rasa dapat memperpendek umur plastik. Solusinya adalah dengan mengeluarkan udara yang terjebak sebanyak mungkin ketika memasangkan pipa inlet dan outlet, sebelum mengikat pipa yang terakhir.
Penggelembungan Plastik penggelembungan awal adalah mengisi plastik pembangkit dengan gas buang kendaraan bermotor. Metoda lain adalah mengisi pembangkit dengan air. Namun karena ketersediaan air untuk penggelembungan terbatas, Sebelumnya pipa outlet kita tutup terlebih dahulu dengan plastik kresek dan diikat dengan tali karet. Demikian pula dengan gas outlet
Penggelembungan Untuk penggelembungan awal adalah mengisi plastik pembangkit dengan kompresor, jika tidak ada dapat menggunakan gas buang kendaraan bermotor. Dibutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk memompa kantung plastik 5000 liter
Pemindahan Reaktor Untuk memindahkan plastik pembangkit sebaiknya digelembungkan dahulu plastik pembangkit sehingga pembangkit dapat ‘duduk’ dengan rapih dan mengisi ruangan parit dengan baik. Selain itu fungsi penggelembungan adalah memastikan bahwa semua sambungan telah terpasang dengan baik.
Pemasangan Reaktor Pembangkit dapat segera dipasang. Setelah terpasang pada tempatnya, isi pembangkit dengan sedikit air untuk menghindari terlipatnya plastik dan membuatnya duduk lebih enak. Pipa inlet dipasangkan pada lubang outlet dari bak mixer dan dipasangkan sumbat, sedangkan gas outlet dan pipa outlet kami biarkan tetap tertutup. Setelah pemasangan ini, pengisian sudah dapat dilakukan.
Pembuatan Parit Parit ini berukuran panjang 6m, lebar atas 95cm, lebar bawah 75cm, tinggi di ujung input adalah 85cm, dan tinggi di ujung output 95cm. Untuk lebih jelas, perhatikan skema berikut.
Penempatan Reaktor Digester yang digunakan ditempatkan sebagian dalam tanah, hal ini dimaksudkan untuk menjaga temperatur tetap stabil sehingga tidak terjadi perubahan temperatur. Perubahan temperatur akan mengakibatkan bakteri yang terdapat dalam digester menjadi tidak optimal atau bahkan mati
Tempat Reaktor Reaktor biogas dapat ditanam dalam tanah atau dibuatkan bak semen dengan diberi atap agar plastik tidak cepat rusak
Daya Tahan Reaktor Untuk memperkuat daya tahan reaktor ini, umumnya kantung polyethylene dipasang 2 lapis dan di bagian atas reaktor dipasang atap sederhana untuk melindungi konstruksi reaktor dari panas matahari dan hujan. Dengan konstruksi semacam itu, reaktor kantung polyethylene bisa digunakan hingga 3 tahun (Rodriguez dkk) bahkan 10 tahun (Aguilar dkk, 2001). Kerusakan yang umumnya terjadi pada reaktor jenis ini adalah sobeknya lapis polyethylene dan ketidaklancaran aliran slurry di dalam reaktor akibat sedimentasi.
Bak Pengaduk Pipa inlet dipasangkan pada lubang outlet dari bak mixer dan dipasangkan sumbat, sedangkan gas outlet dan pipa outlet biarkan tetap tertutup. Setelah pemasangan ini, pengisian sudah dapat dilakukan. Bak pengaduk, dapat terbuat dari bak semen, drum
Bak Pengaduk Dapat pula dari drum plastik dengan roda sehingga bisa dipindah-pindah
Pembuatan Tangki Penampung Dimensi tanki yang kami buat adalah diameter 95cm dan panjang 250cm. Pengerjaannya mirip dengan pembuatan pembangkit, perbedaanya hanya satu ujung saja yang diberi pipa. Untuk instalasi utama kami selalu menggunakan pipa PVC ¾”. Beberapa artikel menggunakan pipa dengan diameter ½”. Ujung bawah tangki langsung dilipat dan diikat dengan tali karet.
Penyambungan Pipa Saluran Akan lebih baik apabila ujung bawah tanki tidak diikat langsung, tapi diberi pipa PVC yang ditutup oleh dop PVC, baru kemudian lembaran plastik diikatkan pada pipa tersebut seperti langkah sebelumnya. Untuk pipa utama kami menggunakan pipa PVC ¾”. Sambungan dapat dibuat permanen dengan lem PVC. Tapi kami memilih metoda semi permanen yaitu dengan mengikat sambungan pipa dengan tali karet. Hanya sambungan yang penting saja yang kami beri lem. Sambungan penting ini diantaranya adalah sambungan katup bola/keran (ball valve).
Model Tabung Penampung Model paralel Model tunggal
Pengisian Bahan Reaktor Di dalam bak ini kotoran ternak dicampur dengan air untuk kemudian dialirkan menuju pembangkit. Ukuran bak pencampur yang kami buat adalah 50x50x50cm sehingga volume yang dapat ditampung dengan kapasitas maksimum 80% bak adalah 100 liter. Desain bak permanen dengan bahan semen dan batu bata. Bak mixer ini memiliki celah miring di kedua sisinya sebagai tumpuan filter/screen untuk memisahkan serat yang terlalu kasar. Screen ini dapat diangkat untuk dibersihkan.
Cara Penggunaan 1. Kotoran sapi dan air perbandingan1:1 dimasukkan ke dalam bak pengisian. 2. Diaduk hingga merata. 3. Penyumbat antara pengisian dan reaktor dibuka. 4. Campuran kotoran sapi dan air akan masuk kedalam rektor sampai memenuhi setengah volume reaktor. 5. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
6. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi. 7. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.8 8. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal
Fase Pengisian Penyaringan pertama Pencampuran dengan air dan pengadukan Penyaringan kedua Pemasukkan bahan organik
Penyaringan pertama Target dari penyaringan ini adalah bahan baku tidak mengandung serat yang terlalu kasar. Serat kasar disini berarti sampah sampah atau kotoran kandang selain kotoran ternak, seperti batang dan daun keras, sisa batang rumput dan kotoran lainnya yang sebagian besar adalah sisa sisa pakan ternak yang terlalu kasar. Hal ini dapat menimbulkan scum/buih dan residu di dalam pembangkit yang dapat mengurangi kinerja dari pembangkit itu sendiri.
Pencampuran dengan air Dilakukan pencampuran kotoran sapi dan air. Air sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam pembangkit sebagai media transpor. Oleh karenanya tahapan ini cukup krusial mengingat campuran yang terlalu encer atau terlalu kental dapat mengganggu kinerja pembangkit dan menyulitkan dalam penanganan effluent (hasil keluaran pembangkit biogas). Sebagai panduan dasar, campuran yang baik berkisar antara 7% - 9% bahan padat, maksimal sekitar 12.5%. Aguilar dkk (2001) menyarankan perbandingan 1 ember (ukuran standar) kotoran hewan dicampur dengan 5 ember air. Kotoran hewan dan air harus dimasukkan sudah dalam keadaan tercampur (slurry) – hal ini untuk memudahkan pengaliran slurry di dalam tangki utama serta menghindari terbentuknya sedimentasi yang akan menyulitkan pengaliran selanjutnya.
Pengadukan Disini juga dilakukan pengadukan agar campuran bahan organik – air dapat tercampur dengan homogen. Untuk mencegah timbulnya kerak pada dasar digester dan lapisan atas slurry, maka dibuat sebuah pengaduk manual. Hal ini dikarenakan lapisan kerak dapat mencegah gas yang akan keluar dari digester (anonim, 1981). Lapisan kerak tersebut dapat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme yang erat hubungannya dengan produksi biogas. Pengadukan juga memberikan kondisi temperatur yang homogen dalam digester (Taconi dalam Ginting, 2006). Menurut anonim (1981) pengadukan pada digester dapat meningkatkan produksi gas sebesar 10 – 15% dibandingkan dengan yang tidak diaduk.
Penyaringan kedua Target kami dengan melakukan penyaringan tahap kedua adalah untuk memisahkan kotoran sapi sebagai bahan baku organik pembangkit dengan bahan anorganik lain yang lolos di saringan tahap pertama terutama pasir dan batu batu kecil. Proses ini cukup penting mengingat kandungan bahan anorganik (pasir) di dalam pembangkit tidak dapat dicerna oleh bakteri dan dapat menyebabkan residu di dasar pembangkit.
Pemasukkan bahan organik Dapat dibuat semacam katup/keran sederhana agar proses pemasukkan bahan organik kedalam pembangkit dapat dilakukan dengan semudah mungkin
Hari Ongkos Kerja Proses pengerjaan membutuhkan waktu sekitar 8 hari kerja efektif. 2 hari untuk membuat bak mixer (2 HOK; hari orang kerja), 5 hari (15 HOK) untuk membuat parit pembangkit dan 1 hari (2 HOK) untuk pembuatan pembangkit. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 19 HOK sampai pembangkit terpasang.
Kondisi untuk Produksi Biogas 1. Kotoran sapi segar : setiap hari harus ditambah 2. Suhu yg dibutuhkan : 30-35C 3. Perbandingan C /N : 30/1 4. Sistim : Anerob ( kondisi tanpa oksigen) 5. pH : 6,7 - 7,5 6. Waktu : 30 hari sampai dapat menghasilkan gas.
Hasil Gas Sekitar 20 hari kemudian, terlihat bahwa gas sudah mulai di produksi. Indikatornya plastik pengembang mulai menggelembung dan keras. Pengisian selanjutnya dilakukan setiap hari sebanyak +/- 40 liter setiap pagi dan sore.
Penggunaan Biogas Biogas yang diperoleh dari hasil fermentasi bahan organik di digester dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal, misalnya : kompor gas dan lampu gas, bahan bakar mesin. Kompor biogas dapat dibuat khusus atau di modifikasi dari kompor gas LPG. Untuk kompor biogas hasil modifikasi kompor gas LPG dilakukan dengan cara memodifikasi bagian burner atau saluran gas kompor tersebut.
Skema desain kompor sederhana sebagai berikut Bahan baku kaleng bekas permen jahe Cara pembuatannya adalah kaleng permen dilubangi sesuai dengan ukuran diameter luar pipa tembaga kemudian ujung pipa tembaga dimasukkan ke dalam lubang tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat melihat skema diatas.
Limbah Biogas sebagai pupuk organik Beberapa keuntungan pemanfaatan limbah biogas sebagai pupuk organik : 1. Tidak ada nutrien yang hilang 2. Tidak terjadi penyebab bibit penyakit dan gulma 3. Tidak berbau 4. Mengandung mikroba yang efektif menyuburkan tanah 5. Bisa dipakai sebagai pupuk tanaman air 6. Bisa dipakai sebagai pupuk kolam untuk meningkatkan produksi ikan.
Analisa Ekonomi Keuntungan ekonomis dalam satu bulan dapat menghasilkan bahan bakar biogas dan kompos senilai Rp 81.000, dengan rincian untuk 2 ekor sapi sebagai berikut : Dua ekor sapi per hari dapat digunakan untuk memasak, sehingga setara dengan gas elpiji (Rp. 14.000 / 7 hari) = Rp. 2000 / hari. Dalam satu bulan dapat menghemat biaya sebesar Rp.2000/hari x 30 hari = Rp. 60.000; Dua ekor sapi per hari menghasilkan kotoran sebesar 20 kg, dg rendemen 20%, maka kompos yang dihasilkan per bulan = 20% x 20 kg x 30 hari = 120 kg / bulan. Harga 1 kg kompos adalah Rp.700;, sehingga dengan 2 sapi dewasa per bulan dapat menghasilkan kompos senilai Rp.700 x 30 hari = Rp. 21.000;
Keuntungan dalam Setahun Dalam satu tahun, biogas tersebut dapat menghasilkan keuntungan senilai Rp. 81.000 x 12 = Rp. 972.000;. Sehingga dalam satu tahun dengan biaya produksi Rp. 300.000 dan umur ekonomis / umur pakai 1 tahun masih menghasilkan keuntungan sebesar = Rp.972.000-Rp.300.000 = Rp. 672.000;. Padahal umur pakai biogas tersebut dapat mencapai 3 s/d 5 tahun. Oleh karena itu, pembuatan kompor biogas kotoran sapi sederhana ini secara analisa ekonomi dan lingkungan sederhana sangat layak untuk dibuat
Pemilihan Lokasi Unit produksi biogas sangat penting diletakkan di tempat yang aman, terpisah dari rumah, tempat memasak dan sumber air. Tempat terbaik sekurang-kurangnya 10 meter dari rumah, sehingga ketika memasukkan kotoran ternak dan limbah organik ke unit biogas, tidak sampai mencemari kehidupan keluarga dan tempat pengolahan pangan. Namun demikian, juga tidak dianjurkan menempatkan unit biogas terlalu jauh dari rumah, karena membutuhkan pipa gas yang lebih panjang yang berarti lebih banyak biaya. Pipa gas harus dijaga jangan sampai bocor dan jika dipasang menyeberang jalan, hendaknya dibenamkan kedalam tanah untuk mencegah kebocoran. Suatu unit biogas paling dekat sumber air sekitar 10 meter, sehingga limbah ikutannya tidak mencapai sumber air bersih anda.
PEMELIHARAAN Beberapa tindakan pemeliharaan unit biogas adalah sbb : 1. Selalu berhati-hati jika berada dekat dengan unit biogas, karena gas mudah terbakar. 2. Jangan sekali-kali menyalakan korek api, merokok, membakar sampah atau tindakan berbahaya lainnya di sekitar unit biogas, karena mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. 3. Biogas jika terhirup dalam jumlah banyak disaat bernafas dapat menyebabkan sakit. 4. Agar selalu memeriksa unit biogas termasuk pipa penghubungnya yang mudah bocor.Karena itu harus selalu dibersihkan dan dicat.
TERIMA KASIH SELAMAT MENCOBA