Penggunaan informasi Capacity Building Penanggulangan Kurang Vitamin A (17 Provinsi, 63 Kabupaten ) Direktorat Bina Gizi Masyarakat Rita Kemalawati,MCN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INDIKATOR KESEHATAN PRODUKSI
Advertisements

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PEMBERIAN VITAMIN A PADA MASA NIFAS
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) SURVEILANS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2012   DISUSUN OLEH : MAZKUR.
4 Masalah Gizi Utama 1.KEP pada balita dan KEK pada WUS KEP total (BB < 80% median BB/U) pada balita turun dari 47.8% pada th 1989  41.7% th 1992  35%
1. MAKANAN JANIN DLM KANDUNGAN MAKANAN BAYI PD HARI PERTAMA LAHIR
PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI DI JAWA TIMUR
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
ANEMIA GIZI DAN DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Erry Yudhya Mulyani,M.Sc
Pusat Data dan Informasi Depkes RI
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
POSYANDU BALITA This "Deco" border was drawn on the Slide master using PowerPoint's Rectangle and Line tools. A smaller version was placed on the Notes.
PKMD dan Posyandu Sebagai Bentuk Nyata PPM
GIZI anak BALITA SUDARMANI DJOKO MKes.
INDIKATOR SURVEILAN GIZI
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
EVALUASI PROGRAM BIDANG KESGA TAHUN 2014
PUSKESMAS KARANGAN OLEH MARTA RAHAYU
PENGEMBANGAN WAHANA/FORUM PERAN SERTA MASYARAKAT
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
PENGGERAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RUMAH TANGGA
PERAN SERTA MASYARAKAT
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Epidemiologi-Susanto, 2012
Kasubdit Bina Gizi Makro
Pertemuan Nasional Akselerasi Pencapaian MDG’s
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PULAU KALIMANTAN
Suplementasi vitamin A
KONSEP POSYANDU OLEH : Ns. Wijanarko Heru Pramono, S.Kep.
Masalah gizi di Indonesia.
KESEHATAN ANAK.
MASALAH DAN PROGRAM KEP
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
GIZI MAKANAN KESEHATAN TUBUH
KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
POSYANDU Devi Angeliana K, SKM, MPH.
PROGRAM GIZI MASYARAKAT
PEMBERIAN VITAMIN A PADA MASA NIFAS Puskesmas Boyolali I.
Epidemiologi KVA (Besaran Masalah, Penyebab dan Dampak KVA) FITRI NIA
 Wujud pemberdayaan masyarakat  UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)  Promotif, Preventif  Mulai dicanangkan 1986.
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
Peserta mampu bermitra dg masyarakat dlm : perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program imunisasi melalui komunikasi yg efektif dg memanfaatkan perangkat.
POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) KEBIJAKAN POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) IKETUT LABIR,M.KES.
KADER KESEHATAN HIRYADI,M.Kep,Sp.Kom. PENGERTIAN L. A. Gunawan memberikan batasan tentang kader kesehatan: “kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehtan.
RENCANA AKZI PANGAN DAN GIZI (RAPGN)
BULAN PENIMBANGAN BALITA (BPB) & PEMBERIAN VITAMIN A MEIKA SUSANA.
KESEHATAN ANAK di indonesia
POSYANDU Oleh : dr. Triana Sulistyaningsih Puskesmas II Denpasar Selatan Oktober 2010.
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
Transcript presentasi:

Penggunaan informasi Capacity Building Penanggulangan Kurang Vitamin A (17 Provinsi, 63 Kabupaten ) Direktorat Bina Gizi Masyarakat Rita Kemalawati,MCN

Tujuan kegiatan Agar Tim Kabupaten : 1. Mampu melakukan analisa situasi mengetahui penyebab terkait Kurang Vitam A Mampu melakukan analisa situasi berkaitan dengan manajemen program wsuplementasi Vitamin A Mampu menggunakan hasil analisa situasi untuk melakukan advokasi, perencanaan, monitoring dan evaluasi

LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN GIZI DI INDONESIA Kategori A (Kurus/Pendek) Kategori B Kurang Vit A & Zat Besi INDONESIA: Kurang Energi Protein (Kurus dan Pendek) Kurang Vitamin A Anemia Gizi Besi Gizi Lebih (Overweight) Kurang Yodium MALAYSIA TIMOR LOAS KAMBOJA FILIPINA MYANMAR THAILAND INDONESIA CINA Kategori C Overweight 3% Sumber: World Bank 2006: Reposition Nutrition as Central to Development 4

Masalah KVA Hasil Survei Gizi Mikro di 7 Provinsi (Puslitbang Gizi,2006) Serum retinol < 20 µg/dl: 13 % Prevalensi Xerophtalmia 1978: 1,2% 1992: 0,34% 2006: 0,17% (7 Provinsi)

Kebijakan suplementasi pemberian kapsul Vitamin A masih dianggap penting : Angka Kematian bayi dan Balita masih cukup tinggi Masalah Kurang Gizi masih tinggi (151 Kabupaten/Kota prevalensi Kurang Gizi > 30% ) Penyakit Infeksi masih tinggi

Standar Pelayanan Minimal, penanggulangan KVA merupakan salah satu kewenangan wajib Pemerintah daerah utk mencapai 90% cakupan Kapsul VitaminA Untuk keberlangsungan Penanggulangan KVA , diperlukan kemampuan Kabupaten/Kota dalam perencanaan dan manajemen program

KEGIATAN CAPACITY BUILDING KABUPATEN/KOTA

Kegiatan Analisa situasi ( pengumpulan data dari sumber informasi yang tersedia : Kabupaten dlm angka, Susenas, SDKI, Survei khusus, Laporan rutin, surveilan, dll) Identifikasi Masalah Umum KVA( pohon masalah) dan hambatan manajemen suplementasi Vitamin A Perumusan Masalah ( berdasarkan indkator standar dan alternatif) Perumusan strategi pemecahan masalah Perumusan bahan untuk Advkasi

Data Kabupaten yang dibutuhkan : Data Demografi, data sasaran ( Usia 6-11 bl,balita 12-59 bl, Ibu Nifas, ibu menyusui

Trend masalah kesehatan 3 tahun terakhir mencakup kasus dan kematian ISFA, Diare, Gizi Buruk, Campak, KVA, Kecacingan (balita) Pelayanan kesehatan 3 tahun terakhir Cakupan imunisasi, cakupan neonatus, Kunjungan persalinan, cak balita dapat Vit A, Cak Ibu nifas dpt Vit A, cakupan perasalinan oleh tenaga kesehatan

Kecendrungan sumber daya utama selama 3 thn terakhir Sarana kesehatan , jml posyandu, jml petugas yang terlibat, Anggaran pengadaan Vitamin A Partisipasi masyarakat Jml kader, Jumlah balita ditimbang

Asupan Vitamin A % balita usia 6-59 bln , dan % Ibu Nifas dpt kapsul Vit A % balita mengonsumsi pangan hewani dan sayur dan buah bewarna >->= 3 x /mg Pola Asuh : Asi eksklusif

Faktor pendukung Tersedia data hasil survei (utk indikator yg tdk diperoleh dari data rutin) Surveilan aktif Pemahaman petugas lintas program

Hambatan Sumber data yang ada belum menjawab indikator standar ( Indkator standar WHO utk Buta senja, serum retinol dan retinol Asi ) Data bersumber laporan rutin, tidak lengkap, kualitas kurang, tidak ada kontrol terhadap kesalahan data Kemampuan dalam analisis data Beberapa informasi utk menjelaskan masakah terkait KVA dari informasi rutin tidak tersedia (dibutuhkan sumber lain) .

Saran Analisis data oleh Tim (P2M,KIA dan Gizi ) secara periodik Komunikasi hasil analisis kepada program terkait Kesepakatan tentang data sasaran, pencatatan dan pelaporan yang digunakan. Perlu ada pelatihan manajemen data bagi petugas pengelola laporan.