PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS KARL MARX
DASAR PEMIKIRAN Berasal dari pemikiran Marx Muda, yg sebelumnya ditolak pengikut Marxisme Ortodoks yg menganggap penafsir ajaran Marx Muda sebagai seseorang yg tdk ilmiah Ajaran Marxisme yg dijadikan ideologi membuat manusia tidak kritis lagi, karena terjebak saintisme. Anggapan bahwa kapitalisme akan runtuh dg sendirinya belum terbukti akibat perkembangan teknologi dan pemberian pesangon/bonus Maka itu, golongan revisionisme menolak pembekuan ajaran Marxisme-Leninisme (pasca revolusi) mjd ideologi baku tanpa boleh di otak-atik
Pilar penggerak revolusi bukan hanya kaum buruh karena yg menderita bukan hanya kaum buruh tetapi semua orang sudah teralienasi oleh sistem kapitalisme Ajaran Marx Muda oleh golongan revisionisme diterjemahkan sebagai penerus dialektika Hegel (Hegelian Kiri) Kritikan Marx kepada Hegel yaitu: sepakat terjadinya dialektika dalam masyarakat tetapi dialektika yang digambarkan Hegel masih menerawang dan belum membumi
Kritik dalam filsafat Hegel masih kabur dan membingungkan karena ia memahami sejarah secara abstrak Analisis Hegel masih dalam taraf ide atau gagasan dan belum ada pijakan gerak. Ide tidak selalu sesuai dengan realitas Sejarah bukanlah sejarah konkret dari manusia yang berdarah daging melainkan sejarah kesadaran atau sejarah rasio Artinya kehidupan sosial ekonomi (man social being) ditempatkan sbg perangkat yg mendasari kiprah kesadaran manusia (man social consciousness)
Marx mengakomodir idealisme Hegel mjd materialisme sejarah yg bersifat praktis emansipatoris dan bersamaan dengan itu konsep kritik diterapkan dlm sejarah yg konkret dlm kehidupan masyarakat yg nyata Pemikiran ini diadopsi Marx dg menemukan dasar kehidupan manusia adalah kerja Dengan asumsi tsb, marx mematerialkan dialektika dlm sejarah shg melahirkan materialisme historis. Kerja sangat tergantung pada alat-alat produksi shg alat-alat produksi dijadikan basis penggerak masyarakat
Di dalam masyarakat: alat-alat kerja, para pekerja dan pengalaman kerja merupakan kekuatan produksi masyarakat sedangkan hubungan-hubungan antar pekerja dalam proses produksi merupakan hubungan-hubungan produksi Asumsinya, jika kekuatan produksi berkembang maka hubungan produksi juga ikut berkembang
Dalam praktek, hub produksi adalah hub kekuasaan antara pemilik modal di satu pihak dan kaum buruh di pihak lainnnya yg bersifat konservatif dan ingin dipertahankan terus karena menguntungkan para pemilik modal Hal sebaliknya terjadi pada kekuatan produksi yg terus diperbaiki, dirasionalisasi, ditingkatkan efisiensi & efektivitasnya Karena perbedaan sifat tersebut, antara hub produksi konservatif & kekuatan produksi progresif maka di dlm masyarakat terjadi kontradiksi secara terus menerus yg mencerminkan pertentangan kepentingan kelas kapitalis dan kelas buruh (proletar)
Kelas kapitalis ingin melestarikan kekuasaannya dan kaum proletar ingin membebaskan diri dari penindasan dengan cara menghapus hak milik pribadi atas alat-alat produksi melalui revolusi sosial Pasca revolusi, sistem eknomi masyarakat berubah dan bersamaan itu bentuk-bentuk kesadaran sosial juga berubah sebab perubahan pada basis ekonomi menentukan prubahan pada superstruktur kesadaran Pandangan marx: pengetahuan atau rasio kita ditentukan oleh faktor-faktor ekonomis masyarakat dan kesadaran baru yang timbul hanya akibat langsung dari penataan baru atas proses produksi sosial Artinya bukanlah kesadaran manusia yang menentukan adanya mereka tetapi sebaliknya adalah penghidupan sosial atas mereka yang menentukan kesadaran
Menurut Teori Kritis, Kritik dalam materialisme sejarah berarti praxis revolusioner yang dilakukan kaum proletar atau perjuangan kelas Kritik berarti usaha-usaha mengemansipasi diri dari penindasan dan alienasi yang dihasilkan oleh hubungan-hubungan kekuasaan di dalam masyarakat Teori Marx membuka kesadaran akan adanya mekanisme obyektif hubungan penindasan dan pemecahannya (teori dengan tujuan emansipatoris)
Tetapi satu hal yang ditentang oleh orang-orang neo marxist (golongan revisionis) dari Karl Marx adalah deterministik ekonomi dalam teorinya supra dan infrastruktur. Menurut revisionis yang menentukan keadaan dunia bukan hanya alat-alat produksi (basis atau infrastruktur) namun ide, agama, politik (suprastruktur), juga saling menentukan realitas masyarakat