LEMBAH SUNGAI TIGRIS DAN SUNGAI EUFRAT MESOPOTAMIA LEMBAH SUNGAI TIGRIS DAN SUNGAI EUFRAT
SUMERIA (3100-2500 SM) Orang-orang Sumeria adalah manusia yang paling awal yang mencetak peradaban2 regional, yang telah membuka dan mengolah tanah genting dilembah bawah sungai Tigris dan Eufrat. Orang Sumeria asli adalah penemu pertama tulisan dan mereka adalah pionir2 paling awal yang merubah rawa belantara menjadi tanah Sumer. Mereka bukanlah penduduk asli di rawa belantara tersebut, karena sebelum dijinakkan rawa liar tersebut tidak bisa ditempati. Beberapa pemukiman mereka, misalnya Ur, Uruk, Eridu berfungsi sebagai kota negara. Tepi-tepi sungai Euphrat yang lebih tenang dan lebih dapat diatur memberikan keuntungan yang lebih besar bagi keberadaan beberapa kota dan ladang masyarakat Sumeria dibanding beberapa tepi sungai Tigris yang aliarannya lebih deras.
Hasil Kebudayaan Sumeria Peradaban yang mereka ciptakan merupakan satu-satunya, bukan dari masyarakat pra-peradaban dan bukan pula tiruan atau terilhami masyarakat yang ada sebelumnya. Dua ciri khas peradaban Sumeria adalah berupa tulisan dan arsitektur candi. Tahap perkembangan bentuk tulisan yang diciptakan adalah piktograf (gambar2 orang, benda, peristiwa dan tindakan), ideogram (tanda2 konvensional yang memiliki sebuah makna yang identik bagi semua anggota masyarakat Sumeria), kemudian fonem2 (tanda2 konvensional yang mewakili bunyi2 yang digunakan sebagai bahasa tutur). Banyak membuat kuil sebagai tempat pemujaan, yang disebut zigurat. Zigurat adalah bangunan tinggi seperti gunung, atau menara bertingkat yang semakin lama semakin kecil.
Cuneiform Writing. By 3200 B. C Cuneiform Writing . By 3200 B.C., the Sumerians had invented the earliest known form of writing called cuneiform, a system of writing about as old as Egyptian hieroglyphics.
(ZIHG uh rats), pyramid-temples that soared (membumbung tinggi) toward the heavens (langit). Their sloping (lereng) sides had terraces (petak), or wide steps, that were sometimes planted with trees and shrubs (semak belukar). On top of each ziggurat stood a shrine (tempat suci) to the chief god or goddess (dewi) of the city.
This epic offers a glimpse into Sumerian civilization. Sumerian Clay Tablets (Lembaran Tanah Liat) Portrayal (lukisan) of Gilgamesh
Ciri lain dari peradaban Sumeria adalah terkonsentrasinya minoritas penduduk non-agrikultur di kota2 yang hidup dengan surplus produksi agrikultur mayoritas. Kota2 tersebut menjadi pusat seremonial, yaitu komunitas berkumpul secara periodik untuk melaksanakan ritual2 religius dan pengorganisasian kerja2 publik. Perbedaan kelas yang muncul akibat segregasi topografi kelas2 antara desa dan kota merupakan kejahatan sosial pertama yang harus dibayar oleh kelahiran peradaban Sumeria. Di dalam dokumen2 dapat dijumpai telah tercipta sebuah kuil untuk dewa2 Sumeria. Dewa yang terkenal adalah Marduk, selain itu ada Enlil (Dewa Bumi), Ea (Dewa Air), Anu (Dewa Langit), Sin (Dewa Bulan), Samas (Dewa Matahari), Dan Ereskigal (Dewa Kematian). Sebagai wakil2 alam, dewa2 Sumeria terus saja menjadi bagian warisan kultural.
AKKADIA Keturunan Semit yang pertama kali datang ke wilayah Mesopotamia bagian selatan adalah suku Akkadia. Pendiri dinasti Akkadia adlah Sargon I (2800 SM). Sargon I berhasil mencatat sejarah penting karena dapat menyatukan seluruh wilayah di lembah Tigris dan Eufrat. Seluruh kekuasaannya diorganisasikan dengan sistem sentralistik, sebuah sistem yang menjadi model masa-masa berikutnya.
Peradaban Akkadia Kerajaan Akkadia dengan ibukota di Agade terletak di luar batas-batas Sumeria. Orang2 Akkadia adalah penyelundup semi-barbar, dan Sargon beserta keturunannya merupakan manusia2 perang. Mereka mengadopsi peradabab Sumeria nyaris secara en bloc, termasuk tulisan dan bahkan agamanya. Ciri yang menonjol sebagai peradaban yang diambil dari Sumeria adalah ketaatan religius dan kemampuan berdagang.
BABILONIA Sekitar 2230 SM dinasti Sargon dapat digulingkan oleh orang2 gunung Gutaen yang barbar dari Timur Laut. Sejak sekitar 2230-2120 SM, baik Sumeria maupun Akkadia berada di bawah kekuasaan Gutaean. Selama periode ini orang-orang Amoriah yang berbahasa Semit masuk ke Akkadia dari arah barat dan kemudian mendirikan Kerajaan Babilonia.
Peradaban Babilonia Amoriyah merupakan kelompok kedua bangsa Semit yang berhasil merebut supremasi politik di wilayah lembah ini (Akad-Sumer) di bawah kepemimpinan Hammurabi (2123-2081 SM). Ia dikenal sebagai penguasa Babilonia dan penguasa dunia terbesar sepanjang sejarah kuno. Hamurabi adalah seorang Administrator dan sekaligus legislator yang ulung. Bukti sejarah menyebutkan telah ditemukan lempengan batu yang bertuliskan hukum2 yang dirumuskan Hamurabi. Batu ini pada awalnya adalah berupa tugu batu kira-kira setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah kota.
Kitab hukum ini berisi ketentuan mengenai hak-hak dan kewajiban seluruh warga masyarakat Babilonia. Prinsip hukum yang terdapat di dalamnya adalah “hukum mata untuk mata dan gigi untuk gigi. Kitab hukum ini sangat besar pengaruhnya dalam penyusunan hukum bangsa Romawi, sedangkan hukum bangsa Romawi merupakan dasar penyusunan hukum bangsa2 Eropa.
ASSYRIA Bangsa semit lainnya yang kekuasaannya mendominasi bagian utara wilayah Mesopotamia adalah bangsa Assyria. Melalui pertumpahan darah, mereka menaklukkan negara demi negara, dan akhirnya berhasil mendirikan kerajaan Assyria. Dalam peperangan mereka terkenal kejam, sehingga mereka sering dijuluki sebagai momok atau hantu. Dalam setiap peperangan, mereka selain menjarah juga membantai kehidupan, cara demikian merupakan kepuasan.
Sargon II (722-705 SM) merupakan salah seorang raja yang kejam. Pada 722 SM, ia menaklukkan Sumeria, ibukota kerajaan Israel dan menahan pembesar2 dari 10 suku bangsa Israel. Sennacherib, putra Sargon II, merupakan raja penakluk ulung, dan berhasil menaklukan Babylonia, Mesir, dan Syria. Ashurbanibal merupakan raja terbesar dan pada masanya Assyria mencapai punjak kejayaan. Pada 612 SM, Nineveh, sebagai ibukota ditaklukkan oleh Aryan Medes dari Persia.
Peradaban Assyria Peradaban Assyria banyak terpengaruh oleh peradaban Babylonia, dan dapat menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia. Namun, mereka juga tidak sekedar menjiplak peradaban bangsa lain, dan mereka menyumbangkan peradaban aslinya, seperti bidang seni pahat, arsitektur, dan seni lukis. Sennacherib telah merehab ibukota Nineveh dan menghiasinya menjadi kota yang sangat Indah, sehingga dijuluki kota matahari. Ashurbanipal merupakan raja yang mendirikan perpustakaan dengan berbagai kumpulan buku2,sehingga menjadi satu-satunya peninggalan bangsa Semit yang terpenting.
Sargon II Ashurbanipal
Ashurbanipal Killing a Lion Assyrian Archer Assyrian Regal Chariot With Two Horses Assyrian Besiegers
BABILONIA BARU Bersamaan dengan hancurnya Assyria, Babilonia yang pernah muncul datang kembali menjadi kekuatan yang mendominasi Mesopotamia. Babilonia baru ini dipimpin hampir satu abad oleh orang-orang Chaldean, bangsa Semit yang berasal dari Gurun Pasir Syria. Setelah kekuasaan Assyria mengalami kehancuran dengan matinya raja Asshurbanipal pada tahun 626 SM, bangsa Babylonia bangkit kembali di bawah kekuasaan dinasti Chaldean atau dinasti Babylonia baru (625-538 SM). Kekuasaan kerajaan terbesar Babilonia yang pernah jaya dihidupkan kembali oleh Nebuchadrezzar, raja Chaldean, yang memerintah pada 604-562 SM.
Pendiri dinasti ini adalah Nabopolassar. Pada masanya, daerah sampai perbatasan Mesir dapat ditaklukkan, mengalahkan Raja Yahudi, Hebrew, dan secara bengis menaklukkan kota Yerusalem pada tahun 586 SM. Bangsa Babylonia menyembah banyak Tuhan, yakni dewa-dewa alam. Marduk merupakan dewa mereka yang terbesar, sedangkan Isthar diyakini sebagai dewa kasih sayang.
Sejarah peradaban dunia mencatat, bahwa bangsa Babylonia sangat besar peranannya. Bangsa ini melahirkan banyak pakar dan tenaga ahli dalam bidang pertanian. Mereka menggali sejumlah sungai unruk keperluan pengairan pertanian di musim kemarau. Dalam bidang industri dan perdagangan, bangsa ini telah mencapai kemajuan. Para pedagang ini menciptakan sistem timbangan dan takaran. Lebih kurang selama dua ribu tahun, negeri Babylonia menjadi pusat perdagangan dan perniagaan wilayah lembah sungai Tigris-Eufrat.
Tower of Babylon