PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN Materi ke-10 PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN Pada tingkat perusahaan, peningkatan produktivitas akan memberikan hasil pada penurunan biaya dan harga.
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN Salah satu kredo yang terkenal mengenai produktivitas di negara-negara industri, mengatakan bahwa : To improve productivity, you must manage To manage effectively, you must control To control consistently, you must measure To measure validly, you must define , To define precisely, you must quantify
ASPEK KINERJA PERUSAHAAN Likuiditas Solvabilitas Rentabilitas Aktivitas Usaha
LIKUIDITAS Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas berhubungan dengan masalah kepercayaan kreditor jangka pendek, artinya semakin tinggi likuiditas, semakin percaya kreditor jangka pendek. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar.
LIKUIDITAS
ASPEK LIKUIDITAS Current Ratio Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo 20
Contoh Current Ratio Misalnya, perusahaan ABC pada tahun 2006 memiliki aset/harta lancar sebesar Rp 1,5 milyar dengan hutang jangka pendek sebesar Rp 1 milyar, yang berarti rasio lancar adalah: Rp 1,5 milyar / Rp 1 milyar =1,5 kali. Hal ini berarti bahwa aktiva/aset lancar perusahaan ABC bernilai 1,5 kali dari hutang lancar/hutang jangka pendeknya. Dengan rasio lancar 1,5 kali, perusahaan ABC dapat mencairkan harta lancarnya pada tingkat 67% (1/1,5 = 0,67 atau 67%) dari nilai bukunya, dan masih tetap mampu memenuhi seluruh kewajiban/hutang lancarnya. Catatan: 67% X Rp 1,5 milyar = Rp 1 milyar, merupakan hutang/kewajiban lancar perusahaan ABC pada tahun 2006.
Contoh Current Ratio Selanjutnya, dalam rencana bisnis tahun 2007, manajemen perusahaan telah memproyeksikan untuk mengubah komposisi harta lancar menjadi Rp 2 milyar dengan hutang jangka pendek menjadi Rp 0,5 milyar, sehingga rasio lancar menjadi: Rp 2 milyar / Rp 0,5 milyar = 4 kali. Hal ini berarti ?.......................... Nilai rasio lancar yang semakin tinggi menunjukkan kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola aset lancar dan hutang lancar yang semakin baik
ASPEK LIKUIDITAS 2. Quick Ratio Digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari Quick asset (melihat kualitas dari aktiva lancar).
Contoh Quick Ratio Misalnya, perusahaan ABC pada tahun 2006 memiliki harta/aset cepat sebesar Rp. 1M dengan hutang lancar/jangka pendek sebesar Rp 1M, yang berarti rasio cepat sama dengan: Rp 1 milyar / Rp 1 milyar = 1 kali, berarti perusahaan ABC dapat membayar 1 kali hutang lancarnya dalam waktu singkat.
Quick Ratio Mengingat nilai rasio cepat ini harus minimum sama dengan satu, berarti posisi perusahaan ABC berada pada batas minimum sehingga perlu ditingkatkan terus-menerus. Bagaimana caranya??????
LIKUIDITAS Apabila ditemukan likuiditas perusahaan sebesar 2.5 artinya setiap satu rupiah hutang lancar akan dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.2.5. Tidak ada kepastian, berapa ukuran likuiditas yang baik, tapi bagi perusahaan yang mempunyai likuiditas kurang dari 2, dianggap kurang baik. (Lihat Tabel 1). Likuiditas yang terlalu tinggi, menunjukkan adanya ketidakefisienan penggunaan dana, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur.
TABEL 1. AKTIVA LANCAR RP.000 HUTANG LANCAR RP. 000 Kas Bank Piutang Investasi Surat Berharga Persediaan Bahan Jadi Bahan Baku 1.000 100.000 50.000 300.000 30.000 Kredit rekanan Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Jangka Panjang yang telah jatuh tempo 40.000 250.000 531.000 340.000
TABEL 1. Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah aktiva lancar > jumlah hutang lancar (156%= 1,56), artinya likuid.
SOLVABILITAS Kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi/ditutup.
ASPEK SOLVABILITAS Debt to Total Assets Digunakan untuk membandingkan total pinjaman dengan aktiva untuk mengetahui berapa besarnya peranan modal luar.
Digunakan untuk mengukur perbandingan hutang dengan modal sendiri ASPEK SOLVABILITAS Debt to Equity Digunakan untuk mengukur perbandingan hutang dengan modal sendiri
ASPEK SOLVABILITAS 3. Times Interest Earned Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi beban tetapnya berupa beban bunga
SOLVABILITAS Apabila solvabilitas menunjukkan angka 3, artinya setiap Rp 1,- hutang perusahaan dijamin oleh Rp. 3,- kekayaan yang dimiliki perusahaan. (Lihat Contoh Tabel 2)
TABEL 2. AKTIVA RP.000 PASIVA RP. 000 Lancar Tetap 100.000 500.000 Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Jangka Panjang Laba yang Ditahan Modal 50.000 300.000 200.000 600.000
TABEL 2. Dalam Tabel 2, terlihat bahwa kewajiban perusahaan adalah sebesar Rp. 350.000.000 sedangkan aktivanya Rp. 600.000.000, (171%) jadi perusahaan yang bersangkutan adalah solvabel
TABEL 3. AKTIVA RP.000 PASIVA RP. 000 Lancar Tetap 100.000 500.000 Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Jangka Panjang Laba yang Ditahan Modal 200.000 150.000 50.000 600.000
TABEL 3. Tabel 3, solvabel tetapi tidak likuid. Dalam hal ini, perusahaan bisa diselamatkan apabila diadakan restrukturisasi, dimana pinjaman jangka pendek dikonversikan menjadi jangka panjang ataupun dikeluarkan saham baru, dan pinjaman jangka pendek dikurangi.
TABEL 4. Ket : Tabel 4, sangat likuid tapi tidak solvable AKTIVA RP.000 PASIVA RP. 000 Lancar Tetap Goodwill 100.000 500.000 300.000 Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Jangka Panjang Laba yang Ditahan Modal 250.000 50.000 200.000 600.000 Ket : Tabel 4, sangat likuid tapi tidak solvable
RENTABILITAS Yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya.
ASPEK RENTABILITAS Profit Margin Digunakan untuk mengukur laba yang dicapai dibandingkan dengan Penjualan penjualan
CONTOH 1:
PERTANYAANNYA : Dari contoh 1, Tabel 2, berapakah nilai profit margin ?
ASPEK RENTABILITAS 2. Return On Investment Digunakan untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba dari total aktiva yang digunakan
CONTOH 2
PERTANYAANNYA : Dari contoh 1 dan contoh 2, Hitunglah nilai ROI.
ASPEK RENTABILITAS 3. Return On Equity Digunakan untuk mengukur return atas modal sendiri
RENTABILITAS
RENTABILITAS EKONOMIS Yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua modal. EBIT : Earning Before Interest & Fax (Laba Operasi)
RENTABILITAS MODAL SENDIRI Yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal sendiri. EAT : Earning After Tax (laba setelah pajak)
AKTIVITAS USAHA Kemampuan perusahaan untuk menjaga stabilitas usahanya sehingga bisa bertahan hidup dan berkembang secara mandiri
ASPEK AKTIVITAS USAHA 1. Inventory Turn Over Digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam dalam persediaan
ASPEK AKTIVITAS USAHA 2. Average Collection Period Digunakan untuk Mengukur waktu penerimaan tagihan / piutang Penjualan per hari
ASPEK AKTIVITAS USAHA 3.Total Asset Turnover Digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan dana pada total aktiva dalam rangka mencapai penjualan