Oleh: Muhammad Baiquni Syihab, SEI., MSI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK
Advertisements

KEGIATAN BANK UMUM.

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK
MANAJEMEN LIKUIDITAS.
Analisa Ratio Bank Materi Kuliah ke-7 Eka Setiajatnika 4/9/2017.
KAS DAN REKENING GIRO BANK INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN.
Neraca BPD Jambi Per Juni 2004 ( dalam Jutaan rupiah)
Manajemen Dana Bank.
Peraturan Kehati-hatian
LEMBAGA KEUANGAN BANK.
LIQUIDITY MANAGEMENT.
MANAJEMEN AKTIVA Presented by : Solahudin Fathulloh Samsul Anwar Yulli Trisnawati.
ANALISIS RASIO BANK TUJUAN MATERI :
Bank and Finance Organization
RASIO KEUANGAN BANK.
Kuliah ke - 8 RASIO KEUANGAN BANK.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN BANK
MANAJEMEN DANA BANK.
MANAJEMEN AKTIVA PASIVA
Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia
Akuntansi GIRO pada BANK INDONESIA.
BANK UMUM GAMBARAN UMUM BANK UMUM KLASIFIKASI BANK
LAPORAN KEUANGAN BANK.
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
LAPORAN KEUANGAN BANK.
Rasio Umum dalam Pengukuran Kesehatan Bank
TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN ANALISIS CAMELS
EMAN SULAIMAN, S.T, M.M STIE CIREBON 2016
MANAJEMEN SUMBER DANA BANK
LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA BANK
SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
Pertemuan 4 PASAR UANG DOMESTIK
SUMBER DANA MODAL BANK EMAN SULAIMAN, S.T, M.M STIE CIREBON 2016
MATERI BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN BANK.
AKTIVITAS BANK PERTEMUAN KE-8 PTA 2015/2016.
SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH
MANAJEMEN AKTIVA & PASIVA (ASSET & LIABILITIES)
ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI :
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERBANKAN
LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA BANK
LAPORAN KEUANGAN BANK.
Laporan Keuangan BSM & Rasio Keuangannya
Oleh: Muhammad Baiquni Syihab, SEI., MSI.
Profil risiko Nama Kelompok 6 : KURNIAWATI ( )
JUMLAH UANG BEREDAR Konsep dan Pengertian
MANAJEMEN DANA BANK /A0B208 KAMIS, WIB – WIB; R 1.18
LAPORAN KEUANGAN BANK.
MATERI BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN BANK Pertemuan 8 Murniadi Purboatmodjo
LAPORAN KEUANGAN BANK.
LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA BANK
Bantuan likuiditas bank indonesia
MANAJEMEN DANA BANK.
LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA BANK
Perbandingan Profil Resiko Bank Mega Syariah dan Bank Mega Konvensional (Periode ) Mata Kuliah : Manajemen Resiko Bank Syariah Dosen Pengampu:
MANAJEMEN AKTIVA PASIVA
MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK
PENEMPATAN PADA BANK LAIN
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
LATIHAN GIRO WAJIB MINIMUM
ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI :
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK
Perhitungan Matematis Pada Neraca Suatu Bank
Abdul Mongid The Economic Society of Indonesia STIE Perbanas Surabaya
Transcript presentasi:

Oleh: Muhammad Baiquni Syihab, SEI., MSI. LIKUIDITAS BANK Oleh: Muhammad Baiquni Syihab, SEI., MSI.

Likuiditas (Liquidity) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas bank dilakukan melalui penilaian terhadap komponen Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya Pada bank syariah disebut Finance to Deposit Ratio (FDR)

Likuiditas Total Pembiayaan x 100% Dana Pihak Ketiga Rasio Peringkat LDR ≤ 75% 1 75% < LDR ≤ 85% 2 85% < LDR ≤ 100% 3 100% < LDR ≤ 120% 4 LDR > 120% 5

Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum Peringkat 1 Bank memiliki asset likuid berkualitas tinggi yang sangat memadai untuk menutupi kewajiban jatuh waktu Bank sangat mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis Akses pada sumber pendanaan sangat memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang sangat baik dan terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk

Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum Peringkat 2 Bank memiliki asset likuid yang memadai untuk menutupi kewajiban jatuh waktu Bank mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis Akses pada sumber pendanaan memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang baik dan terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk

Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum Peringkat 3 Bank memiliki asset likuid yang cukup memadai untuk menutupi kewajiban jatuh waktu Bank cukup mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis Akses pada sumber pendanaan cukup memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang cukup baik dan terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk

Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum Peringkat 4 Terdapat concern pada kualitas asset likuid bank untuk menutupi kewajiban jatuh waktu Bank kurang mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis Akses pada sumber pendanaan kurang memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang kurang baik dan tidak terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk

Penilaian BI Terhadap Likuiditas Bank Umum Peringkat 5 kualitas asset likuid bank buruk Bank tidak mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan arus kas pada kondisi normal maupun pada scenario krisis Akses pada sumber pendanaan kurang memadai dibuktikan oleh reputasi bank yang memburuk dan tidak terdapat dukungan likuiditas dari perusahaan induk

Likuiditas GWM (Giro Wajib Minimum) Adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh Bank yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar Persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga Bank / DPK (merupakan kewajiban Bank kepada penduduk dan bukan penduduk dalam rupiah dan valuta asing). Dalam perhitungan GWM, DPK berpedoman kepada laporan DPK dalam Rupiah dan Valuta Asing pada Laporan Berkala Bank Umum.

Likuiditas Bank diwajibkan memenuhi GWM dalam rupiah yang terdiri dari: GWM Primer, GWM Sekunder & Tambahan GWM Valas bagi bank devisa

Likuiditas GWM Primer Pemenuhan GWM Primer dalam rupiah dihitung dengan membandingkan Saldo Rekening Giro Bank pada BI setiap akhir hari dalam 1 (satu) masa laporan terhadap Rata-rata harian jumlah DPK dalam 1 (satu) masa laporan pada 2 (dua) masa laporan sebelumnya. GWM Primer dalam rupiah adalah  sebesar 8% (delapan persen) dari DPK dalam  rupiah.

Likuiditas GWM Sekunder Adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, SUN, SBSN yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK. Besaran GWM Sekunder dalam rupiah adalah 2,5% (dua koma lima persen) dari DPK dalam rupiah yang dihitung dengan: Membandingkan jumlah SBI, SUN, SBSN, dan/atau Excess Reserve setiap akhir hari dalam 1 (satu) masa laporan terhadap Rata-rata harian jumlah DPK dalam 1 (satu) masa laporan pada 2 (dua) masa laporan sebelumnya.

Likuiditas GWM Valuta Asing GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar prosentase tertentu (dapat diubah sewaktu-waktu oleh BI) dari DPK dalam valuta asing.   DPK dalam valuta asing meliputi kewajiban dalam valuta asing kepada pihak ketiga, termasuk Bank di Indonesia, baik kepada penduduk maupun bukan penduduk, yang terdiri dari: giro, tabungan, simpanan berjangka/deposito, dan kewajiban-kewajiban lainnya.