Broadcast Programming RUBIYANTO, MM
TARGET AUDIENCE Memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan promosi. Targeting = selecting RUBIYANTO, MM
Kriteria pemilihan audien Apakah segmen itu cukup besar ? Apakah ada daya beli ? Apakah dapat dibedakan dengan segmen lain? Apakah sudah ada pesaing yang menguasai segmen kita ? Apakah segmen itu dapat dijangkau ? RUBIYANTO, MM
Media penyiaran Empat kriteria untuk mendapatkan audien yang optimal menurut Clancy dan Shulman Responsif : audien sasaran harus responsif terhadap program yang ditayangkan 2. Potensi penjualan : program harus memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Bukan besarnya populasi tapi daya beli RUBIYANTO, MM
3. Pertumbuhan memadai : audien tidak segera bereaksi, tapi tumbuh perlahan dan akhirnya meningkat dengan pesat. 4. Jangkauan iklan : advertiser biasanya memikirkan media penyiaran yang tepat untuk memasarkan produknya RUBIYANTO, MM
Aliran audien (audience flow) Aliran ke luar (outflow); audien meninggalkan stasiun sebelumnya menuju ke stasiun lainnya 2. Aliran ke dalam (inflow); masuknya audien dari stasiun lain 3. Aliran tetap (flowthrough); audien tidak berpindah namun mengikuti acara selanjutnya pada stasiun yang sama RUBIYANTO, MM
Tuning inertia Menurut Head-Sterling, bahwa Jumlah tipe audien yang tetap berada pada satu stasiun ketika terjadi perpindahan program lebih besar dibandingkan dengan tipe audien yang pindah ke stasiun lain pada saat perpindahan program RUBIYANTO, MM
Positioning Strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di dalam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu RUBIYANTO, MM
Pengelola media penyiaran harus mengetahui bagaimana audien memproses informasi, menciptakan persepsi, dan bagaimana persepsi mempengaruhi pengambilan keputusannya Sebab ... Sekali informasi ditempatkan pada posisi yang salah, ia akan sulit diubah RUBIYANTO, MM
Suatu produk harus memiliki pernyataan positioning yang memiliki hubungan erat dengan strategi merebut konsumen dan bisa mewakili citra atau persepsi yang hendak dicetak dalam benak konsumen / pendengar RUBIYANTO, MM
Citra itu harus berupa suatu hubungan asosiatif yang mencerminkan karakter suatu produk RUBIYANTO, MM
Pernyataan positioning berupa kata-kata yang diolah dalam bentuk rangkaian kalimat menarik yang disampaikan dengan manis RUBIYANTO, MM
Kata-kata itu adalah atribut yang menunjukkan segi-segi keunggulan suatu produk atau perusahaan terhadap pesaingnya. Dan dirancang berdasarkan informasi pasar RUBIYANTO, MM
Pernyataan positioning yang baik dan efektif harus mengandung 2 (dua) unsur, yaitu : Klaim yang unik dan Bukti-bukti yang mendukung RUBIYANTO, MM
Pernyataan positioning itu harus dapat diungkapkan secara jelas dan tegas yang dapat disusun berdasarkan pengalaman yang panjang dalam bidang tertentu, hasil-hasil studi, informasi dari mulut ke mulut, atau publisitas yang ada RUBIYANTO, MM
Pernyataan itu selain memuat atribut-atribut yang penting bagi konsumen / pendengar juga harus dinyatakan dengan mudah, enak didengar, dan harus dapat dipercaya RUBIYANTO, MM
Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola harus mengetahui audien/pendengar membedakan produk bersangkutan terhadap produk pesaing RUBIYANTO, MM
dibagi menjadi 3 (tiga) tingkat Struktur persaingan dibagi menjadi 3 (tiga) tingkat menurut Myers (1996) Superioritas Diferensiasi Paritas RUBIYANTO, MM
Superioritas Suatu struktur persaingan yang dialami oleh perusahaan atau produk yang unggul di berbagai bidang terhadap para pesaingnya. Keadaan yang sangat ideal, namun biasanya sangat sulit dicapai RUBIYANTO, MM
CONTOH : FOX NEWS : “ We Report, You Decide “ BBC Tv : “ Putting News First “ COSMOPOLITAN : “ Radio untuk wanita matang, Berwawasan dan Gaya “ UFM : “iT’S aLL aBOUT wOMAN! bEAUTY! sHOPPING! gOSSIP! hANG Out “ WOMEN RADIO : “ Music, Love and Inspiration” RUBIYANTO, MM
Diferensiasi Keadaan yang sedikit berbeda dengan superioritas. Disini perusahaan bertindak lebih rasional, yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal, tetapi membatasinya pada satu atau beberapa segi saja yang superior terhadap pesaing-pesaingnya RUBIYANTO, MM
CONTOH : WOMEN RADIO : hanya melayani ibu rumah tangga, tidak bekerja di kantor tetapi punya aktivitas di luar rumah FEMALE RADIO : hanya melayani wanita karier RUBIYANTO, MM
Paritas Perusahaan dan produknya sama sekali tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya. Audien tidak dapat membedakan mana yang lebih baik antara produk yang dihasilkan perusahaan A dengan perusahaan lainnya. Positioning menjadi lebih sulit dalam hal ini Biasanya diciptakan pembeda khalayan dengan menanamkan citra merek, mengasosiasikan dengan tokoh-tokoh, humor, kartun dsb RUBIYANTO, MM
CONTOH : Pernyataan positioning RCTI OKE SCTV NGETOP BANG ONE TV ONE RDTPI “DANGDUT GAK ADA MATINYE” WOMEN RADIO “ SATU-SATUNYA RADIONYA PARA IBU” PRAMBORS “ TEMPAT MANGKAL ANAK MUDA “ RUBIYANTO, MM