ide-ide kosmopolitanisme
diogenes warga dunia (cosmos polites) loyalitas untuk kemanusiaan, bukan untuk entitas politik tertentu mengikuti fitrah, bukan apa yang dibakukan
hierocles, stoic komunitas teritorial (polis) + komunitas ide (kosmopolis) loyal terhadap segala sesuatu di dalamnya (manusia, nilai) wajib aktif melayani manusia dan nilai kemanusiaan, termasuk (dan terutama?) dengan berpolitik kewajiban, keadilan, kelayakan, bukan hutang budi atau kasihan hijrah adopsi Katholik
immanuel kant lebih dari sekedar gaya hidup komunitas moral layaknya negara: warganya punya kebebasan, persamaan hak, hukum ius cosmopoliticum, di atas hukum nasional dan hukum internasional: prinsip moral universal yang lebih tinggi dari kedaulatan negara hak dan tanggung jawab hospitality terhadap identitas apapun
mary kaldor ‘civilising process’: monopoli kekerasan dan sumber daya oleh negara pergeseran arti dan bentuk perang kosmopolitanisme: proyek politik, bukan pijakan moral belaka politik kosmopolitanisme: koeksistensi damai, memberantas eksklusi dan kekerasan hukum kosmopolitan mengenai perang dan HAM yang mengikat individu (bukan negara), tanggung jawab untuk melindungi individu keadilan global, hak ekosos, dignity
david held kewenangan negara terus berkurang kemampuan negara merespon tuntutan masyarakat yang berkaitan dengan demokrasi/demokratisasi melemah di level nasional, demokrasi melemah demokrasi kosmopolitanisme
kwame appiah siapapun, di manapun tidak ada kategori yang secara alami membedakan manusia rooted cosmopolitan keanekaragaman + kebebasan bergerak
ulrich beck nilai universal: perlindungan manusia, termasuk harga diri manusia nonhegemonik: pengakuan terhadap ‘sisi lain’ yang direpresentasikan oleh individu/ kelompok dari latar budaya berbeda, masa depan, nature, obyek, alasan/cara berpikir diversifikasi aktor
marta nussbaum active enggagement redefinisi patriotisme pendidikan kemanusiaan di atas pendidikan kewarganegaraan