TEKNIK-TEKNIK PENAKSIRAN LAINNYA
Inventory Teknik inventory merupakan teknik psikodiagnosa dengan cara memberikan stimulus yang meminta respon dari subjek berupa laporan mengenai diri berdasarkan apa yang ia rasakan dan fikirkan mengenai dirinya sendiri. Bentuknya bermacam-macam, misal: chacklist (seperti EPPS, MMPI,dll), Qshort, dan melengkapi kalimat (seperti SSCT)
Proyektif Teknik proyektif merupakan teknik psikodiagnostik dengan memberikan stimulus yang cenderung kabur atau ambigu, sehingga subjek secara tidak sadar memberikan respon yang tidak terstuktur yang menggambarkan dirinya melalui cerita, gambar, tulisan, dll (subjek memproyeksikan dirinya kepada gambar, subjek dalam cerita, dll), contoh: Rorschach, TAT, grafis, dll
Tes Situasional Semacam simulasi dari pekerjaan yang sebenarnya yang dapat menggambarkan keberhasilan seseorang nantinya di pekerjaan itu Situasi-situasi itu biasanya kompleks sehingga menimbulkan reaksi perilaku-perilaku yang kompleks pula. Tes ini penting karena dapat mengukur aspek-aspek yang tidak terukur pada tes tradisional
Tujuan Tes Situasional Dapat melihat kemampuan aktual seseorang pada saat menghadapi permasalahan/ tugas yang sekiranya akan dihadapi pada situasi nyata Misal: - Kemampuan menghadapi situasi penuh tekanan (toleransi stres) - Analisa masalah - Pengambilan keputusan, dll
Bibliografi Analisis mengenai tulisan tentang diri seseorang baik ditulis oleh orang tersebut maupun oleh orang yang sangat mengetahui tentang orang tersebut Biasanya psikodiagnosa dalam bentuk ini bersifat pelengkap, karena sulit untuk di cek kebenarannya secara langsung
Interview Psikodiagnosa dengan teknik ini mudah dan murah dilakukan. Subjek diberikan stimulus dan diminta merespon secara langsung. Tester dapat menanyakan atau memverifikasi apasaja yang dianggap belum jelas. Namun, kelemahan pada teknik ini biasanya seseorang dapat melakukan faking good agar diberi penilaian yang positif.
Observasi Teknik psikodiagnostik ini biasanya dilakukan dengan memberikan stimulus atau tidak (stimulus alami) yang kemudian direspon oleh subjek (biasanya) tanpa mengetahui bahwa ia sedang diperhatikan sikap atau perbuatannya. Teknik ini juga murah dan mudah namun cenderung hanya mendapatkan sampel perilaku yang terbatas.