KECOCOKAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN PERILAKU KELOMPOK FRIDA LISTIANI GILANG GHAISANI PUTRI HENNY SIAHAAN HERANISTY NASUTION HESTY DWI HARYUDI
DEFINISI KELOMPOK Robbin : kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Wexley dan Yuki : Kelompok juga dapat diartikan kumpulan orang-orang yang bergaul (berinteraksi) satu sama lain secara teratur dalam satu periode waktu serta menganggap diri mereka saling bergantung dalam kaitannya dengan pencapaian satu tujuan bersama atau lebih Deddy Mulyana : Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut
PERKEMBANGAN KELOMPOK Tahap pertama, pembentukan dicirikan oleh banyak sekali ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Tahap dua, keributan adalah tahap konflik di dalam kelompok. Tahap ketiga, tahap penormaan. Tahap keempat, pelaksanaan. Tahap lima, reses.
KELOMPOK FORMAL Kelompok Formal menurut J.A.A. Van Doorn ialah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka, misalnya pemerintah memilih ketua, iuran anggota, dll.
TIPE KELOMPOK FORMAL Klasifikasi Kelompok Formal Kelompok formal dibagi menjadi 2, yakni: Kelompok komando (command group) Kelompok tugas (task group) Kelompok komando: Ditentukan oleh bagan organisasi Terdiri dari individu-individu yang melapor ke atasannya Tipe khusus dari jenis kelompok ini disebut team Contoh: Dekan dengan dosen, kabag dengan kasub bag Kelompok tugas: Orang-orang yg secara bersama menyelesaikan tugas atau proyek tertentu Belum tentu merupakan kelompok komando karena dapat lintas organisasi Contoh: penyelenggaraan seminar
KELOMPOK INFORMAL Terbentuknya suatu kelompok informal dapat ditimbulkan oleh banyak faktor, diantaranya: adanya rasa kebersamaan, adanya identifikasi diri, adanya pengertian perhatian dari sesama anggota kelompok, adanya petunjuk tentang tingkah laku yang dapat diterima, adanya kesempatan untuk berinisiatif dan berkreatif, adanya bantuan dari sesama anggota dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya dan adanya perlindungan terhadap semua anggota kelompok.
TIPE KELOMPOK INFORMAL Menurut sifatnya, kelompok informal juga dapat dibedakan menjadi : 1. Kelompok kepentingan : Yaitu mereka/sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai sutau sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap orang ini. Misalnya : karyawan bergabung bersama-sama untuk menuntut jadwal luburan diubah, kenaikan tunjangan, dll. 2. Kelompok persahabatan : Yaitu suatu kelompok di mana anggota-anggota individu mempunyai satu atau beberapa karakteristik yang bersamaan. Misalnya : suporter sepakbola, bersama- sama lulus dari suatu perguruan tinggi, dll.
GAYA KEPEMIMPINAN KONTINGENSI Model kepemimpinan situasional Fiedler Model kepemimpinan situasional Reddin Model kepemimpinan situasional Hersey dan Blanchard
KECOCOKAN PERILAKU KELOMPOK DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERIMA KASIH