PANCASILA 8 FILSAFAT, PANCASILA, DAN FILSAFAT PANCASILA PEMAHAMAN TENTANG SISTEM FILSAFAT MERUPAKAN SUATU UPAYA UNTUK MEMPELAJARI DAN MENDALAMI SUATU PEMIKIRAN YANG MENDASAR DAN MENYELURUH. FILSAFAT SUDAH TIDAK ASING LAGI, SELAMA MANUSIA HIDUP TIDAK DAPAT MENGHINDAR DARI KEGIATAN BERFILSAFAT. MISALKAN: JIKA BERPENDAPAT DALAM HIDUP INI MATERILAH YANG ESSENSIAL DAN MUTLAK, MAKA ORANG TERSEBUT BERFILSAFAT MATERIALISME. JIKA BERPANDANGAN KEBENARAN PENGETAHUAN SEBAGAI SUMBER RASIO, ORANG TERSEBUT BERFILSAFAT RASIONALISME, ATAU JIKA BERPANDANGAN BAHWA DALAM HIDUP INI YANG TERPENTING ADALAH KENIKMATAN, KESENANGAN DAN KEPUASAN LAHIRIAH, PAHAM INI DISEBUT HEDONISME, DEMIKIAN JUGA, JIKA BERPANDANGAN BAHWA DALAM HIDUP MASYARAKAT MAUPUN NEGARA YANG PENTING ADALAH KEBEBASAN INDIVIDU, DENGAN KATA LAIN BAHWA MANUSIA ADALAH SEBAGAI MAKLUK INDIVIDU YANG BEBAS, ORANG TSB. BERPANDANGAN INDIVUALISME, LEBERALISME. Dsb. SECARA ETIMOLOGIS, FILSAFAT YANG BERASAL DARI BAHASA YUNANI, Philos yang artinya Cinta dan Sophia yang artinya Kebijaksanaan, DARI ASAL USUL KATA FILSAFAT DAPAT DIARTIKAN “CINTA AKAN KEBIJAKSANAAN”.
SEIRING PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT TELAH DIGUNAKAN DALAM BERBAGAI KONTEKS. MISALKAN: FILSAFAT ILMU, FILSAFAT NEGARA, FILSAFAT HUKUM, FILSAFAT POLITIK, FILSAFAT EKONOMI, FILSAFAT MANUSIA (yang membicarakan tentang manusia), FILSAFAT SOSIAL (yang membicarakan masalah masyarakat), FILSAFAT MORAL, FILSAFAT PANCASILA, DAN BIDANG-BIDANG ILMU LAINNYA. KEGIATAN FILSAFAT DAPAT DILAKUKAN SECARA DEDUKTIF DENGAN MENCARI HAKEKAT SUATU GEJALA SERTA MENGANALISA & DISUSUN SECARA SITEMATIS, SEHINGGA MENJADI KEUTUHAN PANDANGAN YANG KOMPREHENSIF. KEGIATAN FILSAFAT DAPAT JUGA DILAKUKAN SECARA INDUKTIF, DENGAN MENGAMATI GEJALA-GEJALA ITU. PEMIKIRAN FILSAFAT MERUPAKAN KEGIATAN RASIONAL YANG METAFISIS, YANG HASIL PEMIKIRANNYA TIDAK LAGI TERIKAT RUANG DAN WAKTU DAN MEMPUNYAI ARTI ILMIAH YANG UNIVERSAL. ARTI PRAKTIS, BERFILSAFAT BERARTI BERPIKIR, BERPIKIR SECARA MENDALAM TERHADAP SESUATU, SECARA METODIK, SISTEMATIS, MENYELURUH ATAU KRITIS. KRITIS BERARTI ANALISIS YANG DIBUAT OLEH FILSAFAT TIDAK BERHENTI PADA FAKTA SAJA, MELAINKAN ANALISIS NILAI. PADA ANALISIS NILAI BUKAN LAGI GEJALA-GEJALA, TETAPI HAKIKAT.
CABANG-CABANG FILSAFAT METAFISIKA, MEMBAHAS HAL YANG BEREKSISTENSI DI BALIK FISIS, MELIPUTI BIDANG ONTOLOGI. ONTOLOGI MELIPUTI HAKIKAT KEBENARAN DAN KENYATAAN YANG INHEREN DENGAN PENGETAHUAN YANG TIDAK TERLEPAS DARI PERSEPSI TENTANG YANG “Ada” dan “ada” (Being dan being). ONTOLOGI ADALAH BIDANG FILSAFAST YANG MENYELIDIKI MAKNA “ADA”, HAKIKAT ADA TERMASUK KESEMESTAAN ATAU KOSMOLOGI. 2. EPISTEMOLOGI, BERKAITAN DENGAN PERSOALAN HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN UNTUK MENCAPAI KEBENARAN / KENYATAAN. EPISTEMOLOGI CABANG FILSAFAT YANG MENYELIDIKI SUSUNAN, METODE DAN VALIDITAS ILMU PENGETAHUAN. Rasionalisme, Empirisme, Positivisme, ALIRAN-ALIRAN UNTUK MENCAPAI DAN MENEMUKAN KEBENARAN ATAU KENYATAAN ILMIAH. 3. AKSIOLOGI, CABANG FILSAFAT YANG MENYELIDIKI HAKIKAT NILAI, MELIPUTI NILAI-NILAI NORMATIF DALAM MENERAPKAN KERANGKA PENGEMBANGAN ILMU YANG MENYANGKUT ETIKA, ESTETIKA DAN HEURISTIK. HEURISTIK, MENJADI DASAR LAHIRNYA CABANG ILMU YANG MENIMBULKAN IMPLIKASI SOSIAL. MISALKAN: PENGETAHUAN TEKNOLOGI CANGGIH UNTUK MENINGKATKAN PRODUK DI BIDANG TEKNOLOGI, PENGGUNAAN KOMPUTER DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN, DSB.
BEBERAPA ALIRAN FILSAFAT ALIRAN MATERIALISME, MENGAJARKAN BAHWA MAHLUK HIDUP HAKEKATNYA IALAH MATERI. ALIRAN INI TERBAGI MENJADI: ALIRAN MATERIALISME MEKANIK PENEKANAN KEPADA SAINS ALAM. DAN ALIRAN MATERIALISME DIALEKTIK, MERUPAKAN FILSAFAT DARI KELOMPOK KOMUNIS LAINNYA DI SELURUH DUNIA. ALIRAN IDEALISME, MENGAJARKAN, REALITA TERDIRI DARI IDE-IDE PIKIRAN, AKAL ATAU JIWA DAN BUKAN BENDA MATERI & KEKUATAN. IDEALISEME MENEKANKAN AKAL YANG LEBIH DAHULU (PRIMER) DARIPADA MATERI. ALIRAN INI MELAHIRKAN IDEALISME SUBYEKTIF, IDEALISME OBJEKTIF. IDEALISME SUBYEKTIF MENGATAKAN, AKAL, JIWA, DAN PERSEPSI-PERSEPSINYA MERUPAKAN SEGALA YANG ADA. IDEALISME OBYEKTIF BERPENDAPAT, SEMUA BAGIAN ALAM TERCAKUP DALAM TATA TERTIB YANG MELIPUTI SEGALA SESUATU. ALIRAN REALISME, ALIRAN INI MENGAJARKAN, SESUNGGUHNYA REALITA KESEMESTAAN, TERUTAMA KEHIDUPAN BUKANLAH BENDA (MATERI) SEMATA. KEHIDUPAN TUMBUH, BERKEMBANG & AKHIRNYA MATI. DENGAN DEMIKIAN REALITA TIDAK HANYA SEKEDAR MATERI TETAPI PERPADUAN MATERI DAN NON MATERI. REALITA MERUPAKAN SINTESA ANTARA JASMANIAH-ROHANIAH, MATERI DENGAN NON MATERI.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA ADALAH DASAR FILSAFAT, ASAS KEROHANIAN, IDEOLOGI NEGARA REPUBLIK INDONESIA. PANCASILA SEBAGAI OBYEK PEMIKIRAN KEFILSAFATAN ADALAH UNTUK MENGETAHUI PANCASILA SEDALAM-DALAMNYA, SAMPAI PADA HAKIKAT. MEMPELAJARI FILSAFAT PANCASILA, MEMAHAMI PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT MEMPUNYAI AJARAN YANG MELIPUTI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN MASYARAKAT DAN NEGARA. PANCASILA DIPELAJARI DARI BERBAGAI PENDEKATAN, a.l. PENDEKATAN YURIDIS, HISTORIS, SOSIOLOGIS, TATA NILAI DAN NILAI-NILAI BUDAYA SERTA PENDEKATAN FILOSOFIS. FILSAFAT PANCASILA TIDAK HANYA MENYELIDIKI PANCASILA DARI SALAH SATU ASPEK, MELAINKAN DARI BEBERAPA ASPEK, SEJAUH DIMUNGKINKAN & MENDUKUNG. TERCAPAINYA PEMAHAMAN PANCASILA DENGAN MENGGUNAKAN METODE YANG HARUS DIPERTANGUNGJAWABKAN SERTA DISUSUN DALAM SUATU KERANGKA YANG SISTEMATIS. PENDEKATAN FILOSOFIS DIPERLUKAN, MENGINGAT PANCASILA MERUPAKAN HASIL PEMIKIRAN FILOSOFIS YANG MENDALAM DAN MENYELURUH YANG SECARA FORMAL YURIDIS DIJADIKAN DASAR BAGI BANGSA INDONESIA DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA.
FILSAFAT PANCASILA FILSAFAT PANCASILA TIDAK SEKEDAR MEMPEROLEH GAMBARAN SERTA PENJELASAN DESKRIPTIF TENTANG PANCASILA, NAMUN MENCARI SEBAB-SEBAB MENGENAI KEBENARAN DAN KEDUDUKAN PANCASILA. MISALKAN: SECARA YURIDIS, PANCASILA MERUPAKAN DASAR NEGARA INDONESIA. FILSAFAT PANCASILA TIDAK HANYA SEKEDAR MENJELASKAN PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA NAMUN MENELUSURI ALASAN TERDALAM MENGENAI MENGAPA DITERIMA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. SECARA HISTORIS, DITELUSURI BAGAIMANA PANCASILA TELAH DITETAPKAN SEBAGAI DASAR NEGARA. SECARA FILOSOFIS, DIPERTANYAKAN MENGAPA PARA PERUMUS DAPAT MENGHASILKAN RUMUSAN PANCASILA, DAN MENGAPA BANGSA INDONESIA DAPAT MENERIMA DENGAN RELA RUMUSAN TERSEBUT SEBAGAI DASAR NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA. NEGARA SEBAGAI ORGANISASI KEMASYARAKATAN, HANYA DAPAT DIKENDALIKAN SECARA TERARAH & EFISIEN APABILA ADA GAMBARAN YANG JELAS TENTANG HAKIKAT, TUJUAN DAN SUSUNANNYA. SEHINGGA PADA SAAT BANGSA INDONESIA AKAN MEMBENTUK KEHIDUPAN BERNEGARA DIUSAHAKAN TERLEBIH DAHULU HAL YANG SANGAT PENTING UNTUK BERDIRINYA SUATU NEGARA, YAITU: ASAS, BAGI KEHIDUPAN BERNEGARA & PENGATURANNYA HARUS BERLANDASKAN PADA ASAS TSB.
MANFAAT DAN PENGGUNAAN FILSAFAT PANCASILA SETIAP BIDANG KEHIDUPAN NEGARA, BAIK SEBAGAI ALAT PERLENGKAPAN NEGARA MAUPUN SEBAGAI PERORANGAN, YANG BERSANGKUTAN DENGAN NEGARA INDONESIA, WAJIB UNTUK MELAKSANAKAN PANCASILA. AJARAN FILSAFAT PANCASILA BERMANFAAT, DIGUNAKAN UNTUK MEMPERDALAM DAN MENYEMPURNAKAN PENGETAHUAN DAN PENGERTIAN TENTANG PANCASILA, DASAR FISAFAT, PANDANGAN HIDUP SERTA IDEOLOGI BANGSA & NEGARA, SEHINGGA MEMPERKUAT PELAKSANAAN & PENJELMAANNYA DI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA. FILSAFAT PANCASILA BERMANFAAT DAN PERLU DIGUNAKAN UNTUK MEMBANGUN SISTEM FILSAFAT INDONESIA DAN SISTEM KETATANEGARAAN. FILSAFAT PANCASILA BERMANFAAT UNTUK PENDIDIKAN MORAL, AGAR; 1. MENIMBULKAN KESEIMBANGAN ANTARA UNSUR KEROHANIAN DAN KEMANUSIAAN. 2. MEMBENTUK MANUSIA YANG BERJIWA KSATRIA, MENJUNJUNG TINGGI KEJUJURAN &KEADILAN, YANG BERTANGGUNGJAWAB. 3. MENGHIDUPKAN KESADARAN BERPIKIR & KESERASIAN DALAM HIDUP BERMASYARAKAT SERTA MEMPERDALAM KEINSYAFAN PERLUNYA PERSATUAN DAN KESATUAN.
LIMA POKOK AJARAN FILSAFAT PANCASILA AJARAN FILSAFAT PANCASILA TEDIRI ATAS LIMA INTI PAHAM, YAITU: 1. PAHAM KETUHANAN YANG MAHA ESA, BERINTIKAN KESADARAN MORAL, KETUHANAN DAN KEAGAMAAN. 2. PAHAM KEMANUSIAAN DAN KEBANGSAAN, SEIMBANG (DENGAN ALAM DAN SESAMA MAKHLUK HIDUP) & BERINTIKAN AZAS KEKELUARGAAN. 3. PAHAM KERAKYATAN, BERINTIKAN KEDAULATAN RAKYAT DAN PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN. 4. PAHAM KEADILAN SOSIAAL. 5 POKOK AJARAN FILSAFAT SOSIAL, BERINTIKAN EKSISTENSI MANUSIA, BAGIAN DARIPADA EKSISTENSI KESEMESTAAN UNIVERSAL YANG BERKE SADARAN SOSIAL VERTIKAL DAN HORISONTAL. PANCASILA ADALAH FILSAFAT BANGSA YANG BERHIMPIT DENGAN JIWA BANGSA SEHINGGA KEDUDUKAN PANCASILA SANGAT PENTING BAGI KEHIDUPAN BANGSA & NEGARA INDONESIA, MAKA PERLU DI PAHAMI ISI & MAKNANYA. ORANG TIDAK AKAN MAMPU MENEMPATKAN PANCASILA SEBAGAI OBYEK YANG MERUPAKAN PRASYARAT CARA BERFIKIR KEFILSAFATAN, APABILA TIDAK MENGHAYATI DAN MENGAMALKAN DENGAN BENAR “APAKAH PANCASILA ITU SEBENARNNYA”. DENGAN DEMIKIAN, PERLU MEMAHAMI BAGAIMANA HAKIKAT DARIPADA PANCASILA TSB.
PELAKSANAAN PANCASILA DAPAT DIBEDAKAN ANTARA YANG OBYEKTIF DAN YANG SUBYEKTIF DIMAKSUD DENGAN PELAKSANAAN OBYEKTIF, BAHWA PANCASILA HARUS DILAKSANAKAN DALAM UUD, PENGUASA NEGARA & SEGALA SESUATU MENGENAI PENYELENGGARAAN NEGARA. MELIPUTI : a. BIDANG KEKUASAAN, LEGISLATIF, EKSEKUTIF DAN YUDIKATIF. b. SEMUA BIDANG KENEGARAAN DAN KEMASYARAKATAN DALAM MENENTUKAN KEBIJAKSANAAN NEGARA. DIMAKSUD DENGAN PELAKSANAN YANG SUBYEKTIF, IALAH PELAKSANAAN DALAM PRIBADI PERSEORANGAN, PENGUASA NEGARA, WARGA NEGARA DAN PENDUDUK. PELAKSANAAN PANCASILA YANG SUBYEKTIF INI PENTING KARENA MERUPAKAN PERSYARATAAN BAGI BERHASILNYA PELAKSANAAN YANG OBYEKTIF. BERARTI BAHWA PELAKSANAAN SUBYEKTIF DAPAT TERLAKSANA DENGAN BAIK APABILA TERCAPAI KESEIMBANGAN KEROHANIAN YANG MEWUJUDKAN SUATU BENTUK KEHIDUPAN. DALAM MANA KESADARAN HUKUM TELAH BERADA SEIMBANG DENGAN KESADARAN MORAL. PENERAPAN NILAI - NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN NASIONAL ADALAH BERMUARA PADA PERADABAN PANCASILA YANG DISEBUT “SOSIO-REFORMASI MORAL”