CAATT untuk Ekstraksi dan Analisis Data

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB 6 SISTEM MANAJEMEN DATABASE
Advertisements

Bab 10 BASIS DATA.
DESAIN & KONFIGURASI DATABASE
PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA
Metode Alokasi Berkas.
TEKNIK PERANCANGAN BASIS DATA
Oleh : Suparno Blog : Organisasi File Pengenalan Pengolahan Data Elektronik.
Bagian Ke-6 Manajemen File Pertemuan Ke-6
BASIS DATA.
Team Keamanan Data Direktorat Sistem Informasi Universitas Airlangga
SISTEM MANAJEMAN DATA TOPIK : Pendekatan Manajamen Data
Sistem Basis Data - Universitas Semarang
Sistem File dan Basis Data. 5 5 Basis Data  Mengapa Mempelajari Sistem File?  Dapat memberikan perspektif sejarah.  Mengajarkan kita bagaimana cara.
Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks
ORGANISASI FILE INDEKS SEKUENSIAL
PERSPEKTIF DATABASE.
Manajemen File.
Manajemen Sistem File Konsep File Metode Akses Struktur Direktori
“ SISTEM BERKAS DAN KEAMANAN DATA ”
SISTEM OPERASI Pertemuan 6 : Manajemen File
Pertemuan 5-1 Database dan Sistem Manajemen Database
Basis Data dan DBMS Pertemuan 14.
Pertemuan 8 SISTEM BASIS DATA Renni Angreni, M.Kom.
Struktur Penyimpanan dan Macam-Macam Atribut
Modul 2 : Teknologi Informasi Lecture Note: Inayatullah, S.Kom., M.Si. Yoannita, S.Kom Hardware Komputer Software Komputer Manajemen Sumber Daya Data Telekomunikasi.
SISTEM MANAJEMEN DATABASE
Manajemen Sumber Daya Data
Sistem manajemen Data Bab 3.
Manajemen Sistem File Konsep File Metode Akses Struktur Direktori
SISTEM MANAJEMEN FILE.
ORGANISASI BERKAS PRIMER
PARAMETER PENYIMPAN SEKUNDER
BAB XIII BASISDATA.
Universitas Gunadarma
“ SISTEM BERKAS DAN KEAMANAN DATA ”
Presented by Team Basis Data
File Sekuensial Berindeks
ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL berINDEKS
SISTEM BASIS DATA I Pemodelan Basisdata
Sistem Berkas Materi 7,8 MANAJEMEN KOLISI.
Sistem Berkas Sesi 10 dan 11 MANAJEMEN KOLISI.
File Sekuensial Adanya keberurutan rekord-rekord di file
SISTEM MANAJEMEN DATABASE
ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL berINDEKS
PEMODELAN DATA.
“ SISTEM BERKAS ” Oleh : Didik Haryanto ( ) A.
Universitas Gunadarma
Management Information System
CHAPTER 3 ORGANISASI FILE.
Gambaran Umum Sistem Pengarsipan dan Akses
File Sekuensial Adanya keberurutan rekord-rekord di file
Materi ke 1 KONSEP DASAR.
7. Mengelola Sumber Data Anggota Kelompok :
ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL berINDEKS
ORGANISASI BERKAS RELATIF
Perancangan Fisik Basis Data
ORGANISASI BERKAS RELATIF
File Sekuensial Berindeks
BAB XIII BASISDATA.
“ SISTEM BERKAS DAN KEAMANAN DATA ”
Sistem Berkas 2. ORGANISASI FILE.
SISTEM MANAJEMEN FILE.
Modul Sistem Operasi / 2010 / Maria Cleopatra, S.Kom
Penjelasan Umum & Pengenalan Data
Manajemen Sistem File Konsep File Metode Akses Struktur Direktori
ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL berINDEKS
Sistem Berkas Materi 9 dan 10
Rina Kurniawati, S.Kom., MT /
BASIS DATA DATABASE TOKO SEPATU SEVANA grutty (Cibaduyut no 08 Kota Bandung)
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Transcript presentasi:

CAATT untuk Ekstraksi dan Analisis Data Dibuat oleh : 1. Febria Githa Riana 2. Eliza Ramadona 3. Meilisa Djunaidi 4. Vito Satya Yoga 5. Viin Septiani

Bab ini membahas penggunaan CAATT untuk ektraksi dan analisis data Bab ini membahas penggunaan CAATT untuk ektraksi dan analisis data. Auditor sering menggunakan alat ini dalam menggumpulkan data akuntansi untuk menguji pengendlian aplikasi dan melakukan uji substansi.

Struktur Data Struktur data (data structures) memiliki dua komponen dasar : organisasi dan metode akses. Organisasi mengacu pada cara record disusun secara fisik pada peralatan penyimpanan sekunder. Ini bersifat berurutan atau acak. Metode akses adalah teknik yang digunakan untuk menemukan lokasi record dan bernavigasi di basis data atau file.

Struktur File Datar Model file-file datar mendeskripsikan suatu lingkungan dimana file data individual tidak diintegrasikan dengan file lainnya. Pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki file data mereka masing-masing dan tidak membaginya dengan pengguna lainnya. Struktur Berurutan File berurutan sederhana dan mudah di proses. Aplikasi dimulai pada awal file dan memproses setiap record secara berurutan. Jika file yang akan diproses dalam satu operasi cukup besar (misalnya 20% atau lebih), struktur berurutan akan efisien untuk pembaruan record.

Struktur berindeks Struktur ini disebut struktur berindeks, selain file data actual terdapat indeks terpisah yang juga merupakan file alamat record. Indeks berisi nilai numeric dari lokasi penyimpanan disk fisik (silinder, permukaan dan blok record) untuk setiap record dalam file data terkait. File data itu sendiri bisa diatur secara berurutan atau acak. Organisasi fisik dari indeks itu sendiri bisa bersifat berurutan berdasarkan nilai kunci atau acak. Indeks lebih mudah dipelihara, dalam hal penambahan record, karena record kunci baru dapat ditambahkan langsung ke akhir indeks tanpa memerhatikan urutannya.

Indeks yang berurutan lebih sulit dipelihara karena kunci record yang baru harus disisipkan antara kunci- kunci yang ada. Struktur Hashing Struktur hashing mengunakan algoritma yang mengonversikan kunci primer suatu record langsung ke alamat penyimpanan. Hashing menghilangkan kebutuhan akan indeks terpisah. Dengan menghitung alamat, bukan membacanya dari suatu indeks, record bisa ditelusuri dengan lebih cepat.

Struktur pointer Struktur pointer digunakan untuk menciptakan file daftar terhubung. Pendekatan ini menyimpan alamat record (pointer) dalam satu field dari record yang berkaitan. Record dalam jenis file ini tersebar di seluruh disk tanpa melihat kedekatan fisiknya dengan record lain yang terkait. Pointer bisa juga digunakan untuk menghubungkan record antara file.

Jenis – jenis pointer Pointer alamat fisik Pointer alamat relatif Pointer kunci logis

Struktur basis data hierarkis dan jaringan Model struktur basis data hierarkis dan jaringan menerapkan banyak dari teknik-teknik file yang sebelumnya serta struktur basis data kepemilikan yang baru. Perbeedaan utama antara kedua pendekatan ini adalah tingkat proses integrasi dan pembagian data yang bisa dicapai.

Struktur basis data relasional Di bagian sebelumnya , kita melihat bagaimana basis data hierarkis dan jaringan menggunakan penghubung (pointer) eksplisit antar-record untuk menetapkan hubungan. Pehubungan dalam model relasional bersifat implisit.

Bentuk – bentuk normalisasi data Anomali pembaruan Anomali penyisipan Anomali penghapusan

Terima kasih