Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, S.Ag., M.Si. KINERJA DALAM ISLAM Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, S.Ag., M.Si.
Kinerja Dalam Islam Dimensi kinerja dalam teori modern sesuai dengan tuntunan Islam, namun Islam lebih komprehensif, tidak sekedar pencapaian kinerja untuk kepentingan dunia, tetapi juga kepentingan akhirat. Kinerja tidak hanya harus dilakukan dg cara yg baik, tetapi juga dengan cara yg benar. Indikator Kinerja Islami (5K): Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu 4. Keandalan 5. Kreativitas
1a. Bekerja dengan Benar & Baik Allah telah menjanjikan balasan bagi orang yang banyak melakukan sesuatu yang baik (amal shaleh) dengan kehidupan yang baik/ thoyyiba : مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٩٧) Barangsiapa yang mengerjakan amall saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl, 16:97)
Amal shaleh : perbuatan yang bermanfaat untuk pribadi, keluarga, dan manusia secara keseluruhan (Shihab,2003, Vol.7:345). Kalimat hayatan thoyyibah Para ulama salaf menafsirkan dengan “kebahagiaan hidup” atau “rezeki yang halal” dan kebaikan-kebaikan lainnya. (Lihat “Tafsir Ibnu Katsir”, 2/772).
Jika dikaitkan dengan kinerja, ayat ini memberi motivasi agar melakukan amal yang baik dengan cara yang baik Balasan amal akan lebih baik dari amal yang telah dilakukannya. Dengan demikian kualitas kerja dapat diukur dari seberapa jauh melaksanakan amal sesuai aturan agama, jujur dan dapat dipercaya sehingga tidak terjadi manipulasi, penyalahgunaan wewenang, dan juga penipuan yang bisa merugikan orang lain.
عن جابر بن عبدالله قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أيهاالناس اتقوا الله وأجملوا في الطلب فإن نفسا لن تموت حتى تستوفى رزقها وإن أبطأ عنها فاتقوا الله وأجملوا في الطلب خذوا ماحل ودعوا ماحرم. Nabi bersabda; Wahai manusia, bertaqwalah pada Allah, berbuatlah yang indah dalam mencari rizki, sesungguhnya setiap orang tidak akan mati sampai dicukupi rizkinya sekalipun terlambat, maka bertaqwalah pad Allah, berbuatlah yang indah dalam mencari rizki,, ambil yang halal jauhi yang haram. (HR. Ibnu Majah,Matan : Infirad)
Pengertian Ajmiluu fi tholabiddunya dalam Hadits: bekerja dengan benar dari sisi syari’at dan terpuji dari sisi adat dengan cara yang halal, berpegang teguh pada syari’at Allah dan tidak terlalu berlebihan sehinngga menyebabka lupa kepada Allah SWT. (Zamakhsari dalam al-Manawi, 1994, Juz I:210) Ajmiluu fi tholabiddunya : melakukan amal sesuai syariah dan terpuji menurut ukuran standar pada umumnya. Hadits tersebut memerintahkan agar dalam bekerja dilakukan dengan berkualitas: melakukan dengan benar sesuai syariah, dan dengan cara yang baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
1b. IKHLAS ikhlas merupakan kunci diterimanya semua amal perbuatan. Orang yang ikhlas akan diberi pahala yang besar. Orang yang berkinerja baik adalah orang yang mengerjakan tugasnya dengan penuh ikhlas, sehingga ia menyelesaikan dengan tanpa ingin dipuji pimpinan, melaksanakan dengan penuh suka cita dan ramah.
إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا (١٤٦) Kecuali orang-orang yang taubat dan mengerjakan yang baik dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas(mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. (QS. An-Nisa, 4:146) Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang akan mendapat pahala besar :orang yang bertaubat, mengerjakan kebaikan, berpegang teguh pada agama, dan ikhlas.
1C. RAMAH Allah akan memberi rahmat pada orang yang ramah. Rahmat dapat diartikan juga dengan keberhasilan dari suatu yang diharapkan. عن جابر بن عبدالله رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال رحم الله رجلا سمحا إذا باع وإذا اشترى وإذا اقتضى. Nabi bersabda ; Allah merahmati seseorang yang ramah ketika menjual, membeli, pembayaran hutang. (HR. Bukhori. 1934).
1D. EFISIEN/HEMAT Islam mengajarkan agar tidak berlebihan dan juga tidak kikir dalam menggunakan, seperti ayat berikut : وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا (٦٧) Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian (QS: Al-Furqan 67). Yusrifu : melampoi batas kewajaran, yaqturu :memberi kurang dari apa yang dapat diberikan sesuai kondisi pemberi dan penerima. qowwama : moderat sesuai ukuran normal. Apabila dikaitkan dengan kinerja, maka seorang dinilai baik kinerjanya jika dapat menjaga aset lembaga, tidak berlebihan dalam penggunaanya tetapi juga tidak menahannya sama sekali sehingga mengorbankan milik pribadi (Shihab,2003, Vol.9:533).
2. KUANTITAS Kuantitas : seberapa banyak aktivitas yg berhasil dikerjakan. Semakin banyak dan semakin bermanfaat maka semakin bagus kinerja individu. Allah sangat memperhitungkan secara matematis setiap harta yang dikeluarkan untuk zakat atau sedekah(QS.al-Baqarah, 2:261) .
2A. JUMLAH KERJA مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (٢٦١) Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS.al-Baqarah, 2:261) Ayat tersebut menjelaskan balasan bagi orang yang menafkahkan harta di jalan Allah (untuk kebaikan, membantu yang lemah). Ayat tersebut juga mengisyaratkan tidak saja nafkah berupa harta tetapi juga tenaga dan pikiran. masing-masing satu amal akan dilipatkan pahalanya menjadi 7 bulir, setiap satu bulir ada seratus biji, sehingga satu amal mendapat 700 pahala. ayat tersebut tidak harus dipahami dalam arti angka 7 yang sesungguhnya, tetapi bisa lebih besar dari angka tersebut (Shihab, 2003, Vol.1:566).
2B. SESUAI TARGET , seorang muslim dituntut untuk bekerja sesuai dengan tujuan dan target. Inilah yang kemudian disebut dengan profesional. Nabi bersabda : حدثنا أحمد قال : نا مصعب قال : نا بشر بن السري ، عن مصعب بن ثابت ، عن هشام بن عروة ، عن أبيه ، عن عائشة ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « إن الله عز وجل يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang jika mengerjakan tugas dilaksanakan dengan itqon (sesuai tujuan, target dan sebaik-baiknya). (HR.Tabrani) Al-Itqan berarti melakukan kegiatan sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan sesuai target yang diharapkan, serta teratur sesuai tahapan-tahapannya.
2C. MAMPU MENGELUARKAN ZIS Kinerja juga bisa diukur dari sisi seberapa banyak zakat dan sedekah yang dikeluarkan dari hasil kerja yang dicapai selama periode tertentu. Ini dapat dilihat dari konsep nisab dalam zakat. Zakat harta dikeluarkan apabila memenuhi nisab atau jumlah tertentu. Misalnya seseorang tidak dikenakan zakat apabila hasil kerja selama satu tahun tidak mencapai satu nisab.
3. Keandalan Keandalan : kemampuan memenuhi atau mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan kerjasama (Husnan,1990:126). Kerjasama tim dalam Islam sangat dianjurkan, agar dapat memperoleh hasil kerja yang maksimal. Begitupun dalam bekerja, antar karyawan perlu kerja sama untuk mencapai sebuah keberhasilan organisasi.
4. Kreativitas kreatif : selalu berpikiran ke depan, menciptakan hal baru yang lebih baik, dan dapat menyelesaikan setiap ada pesoalan, serta kreatif mengembangkan kemampuan diri. Allah telah menganjurkan hambanya untuk merubah hidup dg berusaha dan kreatif , tanpa usaha dan kreasi maka tujuan manusia tidak akan tercapai (QS. Ar-ra’du,13:11)
5.Istiqomah Waktu Kinerja yang baik dapat diukur dari keistiqomahan waktu dalam bekerja. Hal ini dapt dilihat : Ajaran Islam tentang kewajiban membayar zakat setelah memenuhi waktu satu tahun, Ajaran Islam tentang ketepatan waktu dalam melakukan ibadah sholat, Ajaran Islam untuk melakukan aktivitas secara seimbang antara kebutuhan kerja, ibadah dan istirahat. Islam memberi batasan waktu satu tahun bagi muzakki, ini menunjukkan bahwa kinerja dapat dinilai dalam satu periode yaitu satu tahun. Waktu adalah modal utama manusia, jika tidak diisi sebaik mngkin maka ia akan berlalu begitu saja tanpa hasil yang maksimal.
No Indikator Item 1 Kualitas Bekerja dengan benar sesuai syari;ah Bekerja dengan baik sesuai ketentuan Ikhlas Ramah Efisiensi/hemat 2 Kuantitas Jumlah kerja Bekerja Sesuai target Mampu mengeluarkan ZIS 3 Ketepatan waktu Bekerja tepat waktu Bekerja dengan Cepat & tepat 4 Keandalan mengikuti instruksi, hati-hati, Teliti Mampu kerjasama 5 Kreativitas Mempunyai kemauan peningkatan diri Mempunyai ide/gagasan dlam penyelesain masalah