Kompetensi Editing 8 PROBLEM SOLVER Editor harus mampu memecahkan masalah kebahasaan maupun masalah substansi naskah. DECISION MAKER Editor harus mengambil keputusan yang cepat dan tepat untuk mewujudkan karya tulis yang dapat dibaca dan dipahami banyak. COMMUNICATOR Editor harus mampu mengomunikasikan ide-ide para pengarang atau penulis dengan tepat sasaran sesuai dengan maksud sebenarnya. TIME KEEPER Editor harus menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan deadline karena terkait dengan momentum tertentu ataupun tuntutan bisnis yang serba-cepat.
Perbaikan dan Pengemasan Smart Editing 9 NASKAH OTAK KIRI OTAK KANAN Perbaikan dan Pengemasan “Editing merupakan kegiatan yang memerlukan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, bahkan kecerdasan spiritual. Tanpa ketiganya, proses editing menjadi pincang.”
Proses Editing 10 Baca Pertama Pahami Maknai
Proses editing standar dimulai dari tiga aktivitas. 11 Proses editing standar dimulai dari tiga aktivitas. Baca Pertama merupakan aktivitas membaca keseluruhan isi naskah dengan cara membaca memindai (scanning) sehingga editor dapat memahami ide dasar penulis. Pahami merupakan proses menangkap makna dari setiap kata, kalimat, dan paragraf yang ditulis oleh penulis. Maknai merupakan sikap editor untuk mengambil keputusan: membiarkan-mengubah-memperbaiki-menambahi-mengurangi
5 Aktivitas Editing 12 1. Pengabaian: membaca awal (first reading) dan kemudian memaklumkan kebenaran naskah sehingga tetap sesuai dengan aslinya. 2. Perbaikan: memperbaiki naskah sesuai dengan gaya selingkung penerbit, pedoman EYD, ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia sehingga menjadi baik dan benar. 3. Pengubahan: mengubah naskah pada tingkat struktur kalimat, struktur paragraf, ataupun struktur outline sehingga lebih mudah dipahami dan runtut. 4. Pengurangan: mengurangi bagian-bagian naskah yang dianggap tidak perlu ataupun tidak relevan dengan naskah, termasuk juga dalam hal penyesuaian banyaknya halaman buku. 5. Penambahan: menambah bagian-bagian naskah yang dianggap perlu ataupun sangat relevan, termasuk juga dalam hal penyesuaian banyaknya halaman buku.
13 7 Aspek yang Disunting 1. keterbacaan dan kejelasan (readability dan legibility); 2. konsistensi atau ketaatasasan; 3. kebahasaan; 4. kejelasan gaya bahasa; 5. ketelitian data dan fakta; 6. kelegalan dan kesopanan; 7. ketepatan rincian produksi.
Fokus Editing 1. kebenaran (correctness); 2. kejelasan (clarity); 14 1. kebenaran (correctness); 2. kejelasan (clarity); 3. keterkaitan (coherency); 4. ketaatasasan (concistency).
15 Mechanical Editing Editing mekanik (mechanical editing) merupakan dasar keterampilan editing yang sangat perlu dikuasai seorang editor pemula. Seorang penulis profesional pun bisa menguasai keterampilan ini dengan cepat. • ejaan; • pemenggalan kata; • penggunaan huruf kapital; • penggunaan tanda baca; • penerapan angka dan rumus; • penerapan kutipan; • penggunaan singkatan dan akronim; • penggunaan huruf miring dan huruf tebal; • penerapan elemen khusus; • penulisan catatan kaki dan catatan akhir.
17
18 7 Pertanyaan Mendasar Apakah Anda menguasai kosakata bahasa Indonesia dengan baik? ________________________ Apakah Anda menguasai penggunaan tanda baca dengan baik? ___________________________ Apakah Anda tahu tentang kata-kata baku dan kata-kata nonbaku? ______________________ Apakah Anda tahu tentang kalimat rancu? ___________________________________ Apakah Anda pernah membuka KBBI? ______________________________________ Apakah Anda pernah membaca dan mempelajari EYD? _____________________________ Apakah Anda paham tentang paragraf? _________________________________
19 Substantive Editing Substantive editing atau structural editing memerlukan wawasan yang luas dan sekaligus kapabilitas editor terhadap topik naskah yang disuntingnya. Dalam proses substantive editing dapat dilakukan penyuntingan yang termasuk tingkatan berat, seperti mengubah struktur naskah (outline), baik bab, subbab, maupun sub-subbab; menambahi atau mengurangi bagian-bagian tertentu dari naskah; memperbaharui naskah dengan data dan fakta paling akhir (updating); mengubah penyajian naskah untuk disesuaikan dengan pembaca sasaran, misalnya naskah ilmiah-serius menjadi ilmiah-populer; naskah dewasa menjadi naskah remaja; mengoreksi kesalahan logika (nalar), kesalahan data dan fakta, maupun kesalahan informasi.
20 Pada Tahun 1991, Earvin “Magic” Jhonson mengumumkan bahwa dirinya postif mengidap AIDS. Sebagai akibatnya, dia mengundurkan diri sebagai pemain bola basket profesional. Selain itu, dia menjadi aktif mengampanyekan tentang kepedulian AIDS dan hubungan seksual yang aman. Pada tahun yang sama pula, Freddy Mercury, vokalis kelompok musik rock “Rolling Stone” menyatakan bahwa dirinya terinfeksi AIDS. Beberapa jam kemudian, diumumkan bahwa ia telah meninggal dunia. Pada April 1992, 700.000 penggemar lagu pop pertama kali memakai pita merah, saat konser musik memeringati Freddy Mercury, di Stadion Wembley, Amerika. Putri Diana (ketika masih hidup) juga pernah memakai pita merah saat Konser Harapan Hari AIDS Sedunia pada 1998.
21 Referensi Standar Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi III, terbitan Balai Pustaka Tesaurus Bahasa Indonesia, terbitan Gramedia Kamus Kata-kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karya Jus Badudu, terbitan Kompas Kamus Inggris-Indonesa Echols & Shadily, terbitan Gramedia Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan Buku Pintar Penerbitan Buku, terbitan Grasindo