VALUASI EKONOMI OLEH : NOVINDRA
PENDAHULUAN Penilaian terhadap barang lingkungan yg Non-Market mempunyai implikasi kebijakan yang penting. Dulu, barang tersebut dianggap bernilai nol atau bernilai rendah sehubungan dengan berbagai kesulitan yang dihadapi dalam menentukan nilai ekonominya. Kegagalan dalam menentukan nilai dari beberapa sumberdaya lingkungan telah menghasilkan keputusan yang mempunyai implikasi negatif untuk lingkungan dan masyarakat. Penilaian lingkungan adalah penting terhadap kerusakan alam, baik karena tangan manusia maupun yg terjadi secara alami.
Misal: tumpahnya minyak Exxon Valdez di lautan Alaska dan Tsunami Aceh Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan bahwa masyarakat Alaska harus mendapat ganti rugi atas kehilangan mata pencarian dan tempat rekreasi sebagai hasil dari kecelakaan tsb. Pemerintah Indonesia membangun kembali infrastruktur di Aceh dan memberi ganti rugi atas kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian, dsb. Kebanyakan dari hilangnya manfaat adalah bukan bernilai pasar teknik pasar konvensional tidak bisa digunakan.
VALUASI EKONOMI Jenis pendekatan penilaian ekonomis (Barbier, 1997) 1. Impact analysis : nilai ekonomi dilihat dari dampak akibat adanya aktivitas tertentu 2. Partial analysis : dengan menetapkan 2 atau lebih alternatif pilihan pemanfaatan ekosistem 3. Total Valuation : untuk menduga total kontribusi ekonomi dari sebuah ekosistem tertentu kepada masyarakat. Nilai Ekonomi atau TEV adalah penjumlahan WTP dari banyak individu WTP ini merefleksikan preferensi individu
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pembuat kebijakan adalah bagaimana menilai suatu sumberdaya alam secara komprehensif. Dalam hal ini tidak saja market value dari barang yang dihasilkan dari suatu sumberdaya melainkan juga jasa yang ditimbulkan oleh sumberdaya tersebut. Pertanyaan yang sering timbul misalnya bagaimana mengukur, atau menilai jasa tersebut padahal konsumen tidak mengkonsumsinya secara langsung, bahkan mungkin tidak pernah mengunjungi tempat dimana sumberdaya alam tersebut berada. Salah satu cara untuk melakukan valuasi ekonomi adalah dengan menghitung Nilai Ekonomi Total (TEV).
Nilai Ekonomi Total (TEV) adalah nilai2 ekonomi yang terkandung dlm suatu SDA, baik nilai guna maupun nilai fungsional yang harus diperhitungkan dalam menyusun kebijakan pengelolaannya sehingga alokasi dan alternatif penggunaannya dapat ditentukan secara benar dan mengenai sasaran. Misalnya dalam konteks penentuan alternatif penggunaan lahan dari ekosistem terumbu karang. Berdasarkan hukum biaya dan manfaat (a benefit-cost rule), keputusan untuk mengembangkan suatu ekosistem terumbu karang dapat dibenarkan (justified) apabila manfaat bersih dari pengembangan ekosistem tersebut lebih besar dari manfaat bersih konservasi. Jadi dalam hal ini manfaat konservasi diukur dengan TEV dari ekosistem terumbu karang tersebut. TEV ini juga dapat diinterpretasikan sebagai TEV dari perubahan kualitas lingkungan hidup.
Formula untuk TEV, menurut CSERGE (1994) TEV = UV + NUV TEV = (DUV + IUV) + (OV + XV + BV) Dimana : TEV = Total Economic Value UV = Use Value NUV = Non Use Value DUV = Direct Use Value IUV = Indirect Use Value OV = Option Value (nilai pilihan) XV = Existance Value (nilai keberadaan) BV = Bequest Value (nilai warisan)
Dimana: TEV = Total economic value Dimana nilai ekonomi diukur dalam terminologi sebagai kesediaan membayar (willingness to pay) untuk mendapatkan komoditi tersebut. UV = Use values (Nilai Manfaat) Suatu cara penilaian atau upaya kuantifikasi barang dan jasa sumberdaya alam dan lingkungan ke nilai uang (moneter), terlepas ada atau tidaknya nilai pasar terhadap barang dan jasa tersebut. DUV = Direct use value (Nilai Langsung) Output (barang dan jasa) yang terkandung dalam suatu sumberdaya yang secara langsung dapat dimanfaatkan. Misal : pada SDA berupa hutan a. Consumptive use memanen kayu b. Non-consumptive use camping, hiking
IUV = Indirect use value (Nilai Tidak Langsung) Barang dan jasa yang ada karena keberadaan suatu sumberdaya yang tidak secara langsung dapat diambil dari sumberdaya alam tersebut. Misal pada SDA hutan terdapat : pemeliharaan sistem hidrologi, stabilisasi iklim (penyerapan karbon) dan stabilisasi tanah.
Non-Use Value (NUV) dapat dibagi atas : Option Value (OV), yg mengukur WTP atas penggunaan alternatif pilihan saat memanfaatkan sumberdaya alam manfaat yang “disimpan atau dipertahankan” untuk kepentingan yang akan datang, dalam satu generasi manusia. Misalnya: perlindungan keanekaragaman hayati, sumber daya genetik, perlindungan spesies, keragaman ekosistem. Existence Value (XV) yang mengukur WTP dlm rangka menjaga keberadaan sebuah SDA. c. Bequest Value (BV) yang mengukur suatu WTP untuk menjamin bahwa turunan mereka akan mampu menggunakan sumberdaya di masa yang akan datang. Contohnya: konservasi habitat, upaya preventif terhadap perubahan yang tidak dapat diperbaharui
Gambar 1. Taksonomi Valuasi Ekonomi untuk Sumberdaya Alam & Lingkungan
Tabel 1. Pendekatan Teknik Valuasi Ekonomi Lingkungan dengan Metode Valuasi Pasar (Anwar dan Asikin, 2001) No. Efek Perubahan Teknik Valuasi 1. Perubahan dalam ketersediaan, kualitas, atau kuantitas dari output Perubahan dalam produktivitas 2. Perubahan dalam ketersediaan, kualitas atau kuantitas dari input Perubahan dalam pendapatan 3. Perorangan, kelompok atau masyarakat menggantikan seluruh aset, sebagian aset, atau kualitas aset Biaya penggantian 4. Perorangan, kelompok atau masyarakat mengeluarkan uang untuk mempertahankan lingkungan mereka Pengeluaran preventif 5. Perorangan, kelompok atau masyarakat merelokasi aktivitas Biaya relokasi
Beberapa cara pengukuran yang dapat dilakukan menyangkut surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus konsumen adalah pengukuran kesejahteraan di tingkat konsumen yang diukur berdasarkan selisih keinginan membayar dari seseorang dengan apa yang sebenarnya dia bayar. Di dalam valuasi ekonomi sumberdaya, surplus konsumen ini dapat digunakan untuk mengukur besarnya kehilangan (loss) akibat kerusakan ekosistem dengan mengukur perubahan konsumer surplus. Surplus Produsen Surplus produsen diukur dari sisi manfaat dan kehilangan dari sisi produsen atau pelaku ekonomi. Dalam bentuk yang sederhana, nilai ini dapat diukur tanpa harus mengetahui kurva penawaran dari barang yang diperdagangkan.
EKSTERNALITAS Dampak Jenis kegiatan Keberadaan Eksternalitas negatif Eksternalitas adalah dampak yang diterima oleh beberapa pihak sebagai akibat kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi atau transaksi yang dilakukan oleh pihak lain. Eksternalitas dapat disebut juga sebagai efek limpahan atau efek kepada pihak ketiga, artinya ada pengaruh dari suatu transaksi tertentu kepada pihak lain yang tidak terlibat transaksi. Dampak dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi bisa bersifat positif (positive external effects, external economic) maupun bersifat negatif (negative external effects, external diseconomic). Dampak Eksternalitas negatif Eksternalitas positif Jenis kegiatan Eksternalitas produksi Eksternalitas konsumsi Eksternalitas distribusi Keberadaan Eksternalitas kepemilikan Eksternalitas teknik Eksternalitas barang publik
Gambar 2. Penentuan Output & Harga Sebagai Dampak Adanya Eksternalitas. Pada pasar persaingan sempurna Pada pasar monopoli Harga awal sebesar P1, tetapi setelah ada biaya eksternalitas, maka tingkat harga meningkat menjadi P2. P P2 MSC = MPC + biaya eksternalitas MPC Eksternalitas AR = D =MR P1 Q Q1 Q2 AR = D MR
Gambar 3. Klasifikasi dari Teknik Valuasi Ekonomi dgn Metode Valuasi Non-Pasar
Travel Cost Methode Salah satu pendekatan awal yg dipakai para ekonom lingkungan untuk menaksir demand atas manfaat lingkungan sebuah metode yg menggunakan biaya perjalanan sbg pengganti harga. Perjalanan membutuhkan biaya, kegiatan itu membutuhkan waktu & biaya. Dengan menggunakan biaya perjalanan ini sbg harga yg harus dikeluarkan orang untuk menikmati keindahan alam lingkungan, kita dapat memperkirakan sebuah fgsi demand untuk manfaat lingkungan tsb Dengan menggunakan data biaya perjalanan yg dikeluarkan oleh sejumlah besar orang, dpt membangun sebuah asumsi u/ agregat harga yg orang bersedia keluarkan atas sejumlah kondisi alam tertentu
Travel Cost Methode Pada Metode ini, biaya konsumsi untuk brg lingkungan akan memasukkan biaya perjalanan, retribusi masuk kawasan, dan pengeluaran2 lain di tempat tujuan. Keunggulan metode TC : Dpt mengestimasi besarnya surplus konsumen Hasil penghitungan manfaat berdasarkan tingkah laku pasar yg dpt diteliti dgn jelas
Travel Cost Methode Keterbatasan Metode TC : TCM tdk dpat digunakan untuk menilai non-use value Kunjungan ke lokasi yang tertentu bisa jadi hanya bersifat musiman, oleh karena itu hasil survei bisa dibiaskan kecuali jika hal tsb diselenggarakan atas periode yg lama.
Keterbatasan Metode TC : Masyarakat yg tinggal di dekat lokasi mungkin hanya mengeluarkan biaya yg rendah atau nol asumsi biaya perjalalanan merefleksikan nilai rekreasi tdk selalu benar Ketiadaan lokasi substitusi yg dekat menyebabkan tetap harus pergi ke suatu lokasi walaupun lokasi tsb memberikan nilai yg rendah
Keterbatasan Metode TC TCM menganggap bahwa biaya perjalanan (spt : biaya bensin) adalah determinan yg utama dari penilaian lokasi rekreasi. Bagaimanapun ada faktor lain juga yg berpengaruh thd demand rekreasi. Misal : waktu perjalanan adlh opportunity cost karena waktu yg dihabiskan dlm perjalanan tdk dpt tersedia untk melakukan hal yg lain.
Hedonic Price Methode Salah satu metode penilaian terhadap lingkungan yg digunakan untuk menentukan keterkaitan yg muncul antara tingkat jasa yang dihasilkan lingkungan dengan harga suatu barang yg mempunyai nilai pasar. Contoh dari penggunaan HPM yg sering digunakan adalah menentukan harga lingkungan yg dicerminkan oleh harga rumah atau lahan.
Hedonic Price Methode Metode ini juga dapt digunakan untuk mengukur benefit dan biaya ekonomi yg terkait dengan kualitas lingkungan, meliputi polusi udara, polusi air maupun kebisingan serta kenyamanan lingkungan. Fungsi hedonic price menjelaskan ttg faktor2 yg mempengaruhi harga sebuah rumah. Harga rumah misalnya dipengaruhi oleh karakteristik rumah itu sendiri (a), karakteristik lingkungan sekitar (b), dan kualitas lingkungan (c).
Hedonic Price Methode Karakteristik rumah jumlah kamar, ukuran kebun/halaman serta ketersediaan garasi kendaraan. Karakteristik lingkungan sekitar faktor budaya/etnis yg tinggal di lingkungan tsb, tingkat kriminalitas maupun jumlah sekolah yg tersedia. Kualitas lingkungan kualitas udara maupun tingkat keramaian dan kebisingan
Hedonic Price Methode Fungsi hedonic price dpt ditentukan dgn persamaan regresi berganda, yaitu Ph = d1 + d2*a + d3*b + d4*c + e Dimana : a = karakteristik rumah itu sendiri b = karakteristik lingkungan sekitar c = kualitas lingkungan e = faktor lain yg berpengaruh thd harga rumah namun tdk masuk dalam model/persamaan
Keunggulan Hedonic Price Methode Dapat digunakan untuk mengestimasi nilai berdasarkan pilihan yg ada. Pasar tempat tinggal relatif efisien dalam pengumpulan informasinya indikator yg cukup baik dlm penentuan nilai Data yg terkait dgn tempat tinggal dan karakteristiknya dpt diperoleh dari berbagai sumber dan dapat dikaitkan dengan sumber data sekunder lainnya untuk menentukan variabel di dalam analisis.
Keterbatasan Hedonic Price Methode Kemampuan dan keahlian statistik sangat dibutuhkan untuk mensortir variabel yg relevan agar diperoleh model yg fit Asumsi yg digunakan dlm metode tersebut adalah seseorang mempunyai kesempatan untuk memilih kombinasi yg digunakannya dgn tingkat pendapatan tertentu. Padahal pasar perumahan dipengaruhi oleh faktor lain seperti pajak dan tingkat suku bunga.
Contingent Valuation Methode Pendekatan yg tepat untuk memperkirakan kebersediaan membayar disebut metode “ contingent valuation” Didasarkan pada ide sederhana bahwa jika kita ingin mengetahui berapa nilai yg bersedia dikeluarkan oleh orang untuk mencapai kondisi lingkungan tertentu, kita dapat menanyakannya kepada mereka. Metode ini disebut “contingent” valuation karena metode ini mencoba mendorong orang untuk mengungkapkan apa yg akan mereka lakukan jika mereka ditempatkan pada kondisi contingent tertentu
Contingent Valuation Methode Studi CV telah digunakan untuk mempelajari banyak faktor lingkungan : kualitas udara, nilai keindahan alam, kualitas kondisi pantai, perlindungan spesies liar, kepadatan populasi alam liar
Langkah-langkah dalam CVM adalah: Menyusun pasar hipotetisnya Memperoleh penawaran (bid) Mengestimasi mean WTP dan/atau WTA Mengestimasi kurva permintaannya
1. Menyusun pasar hipotetisnya Langkah yg pertama adalh menetapkan suatu alasan untuk suatu barang atau jasa dimana tdk ada arus pembayaran. Misal : ada proposal pemerintah untuk membuka penambangan di area hutan belantara. Diasumsikan beberapa orang berkunjung ke area tsb. Analis akan menguraikan ttg area dan dampak proyek thd lingkungan. Seharusnya digunakan gambar untuk menunjukkan pasar hipotetis tsb.
2. Memperoleh penawaran (bid) Metode untuk memperoleh penawaran adalah : Bidding games responden diberikan penawaran yg lebih tinggi secara progresif hingga mereka memperoleh Max WTP-nya Payment card suatu kisaran nilai sudah diberikan pada kartu dan responden diminta untuk memilih satu. Open-ended question responden diminta memberi laporan ttg max WTP-nya Close ended question 3 jenis : 1. dichotomous choice diberikan sebuah penawaran, responden dimintan jawab “ya” atau “tdk” 2. double bounded choice yg menjawab tdk pada penawaran pertama akan diberikan penawaran selanjutnya yg lebih sedikit. 3. trichotomous choice responden diberikan 3 pilihan untuk membayar, “ya”, “tdk”, atau “indiferen”
3. Mengestimasi mean WTP dan/atau WTA Dgn 3 pendekatan pertama dalam menimbulkan penawaran, nilai mean dan median dari WTP dapat diperoleh. Sedangkan metode close-ended choice adalah sulit diperoleh, kecuali dengan analisis Logit, Probit, dan model kegunaan acak.
4. Mengestimasi kurva permintaannya Kurva demand diestimasi pada tahap ini untuk validasi hasil WTP dan untuk estimasi WTP agregat. Fungsi demand adalah Mean WTPi = f (Ai, Ei, Yi, Mi) Dimana A = umur E = tk pendidikan Y = tk pendapatan M = keanggotaan individu dlm suatu organisasi lingkungan Total value dari barang atau jasa perkalian antara mean WTP dgn jumlah responden
TERIMA KASIH