Desain dan Analisis Eksperimen Abdul Kudus, PhD.
Dua Sampel Berpasangan Dalam eksperimen sampel berpasangan, 2 perlakuan dikenakan kepada unit eksperimen yang saling terkait (atau bahkan sama). Contoh: Kajian Klinis-Setiap pasien diberi 2 obat berbeda pada 2 kesempatan berbeda -Setiap pasien diberi 2 obat secara serentak (misal 2 jenis salep pada 2 bagian badan yg berbeda) -Pasangan yg dipasangkan (matched pairs); 2 pasien dipasangkan berdasarkan kesamaan karakteristiknya (umur, jenis kelamin, stadium penyakit) Kajian Pra-klinis2 jenis obat diberikan secara acak kepada 2 mencit seinduk Pengembangan Produk -Setiap analis menguji 2 produk berbeda -2 jenis metode digunakan kepada sampel yang sama
Uji 2 Sampel Berpasangan yang Samar Eksperimen tentang antihypertensive, dimana dilakukan pengukuran penurunan tekanan darah. = penurunan
2 jenis perlakuan harus dikenakan dalam urutan yang acak, atau dengan desain crossover Dalam desain crossover, separuh unit sampel (pasien) dikenakan perlakuan dalam urutan A B dan separuh lagi dalam urutan sebaliknya, B A Untuk contoh eksperimen penurunan tekanan darah, harus diperhatikan kemungkinan adanya faktor pembaur (confounding), yakni kondisi luar yang bisa mengakibatkan hasil eksperimen berbeda pada saat sebelum dan sesudah.
Contoh: Produk obat baru yang akan dipasarkan diuji bioavailability-nya melalui perbandingan tingkat penyerapannya dengan obat yang ada dengan menggunakan 6 mencit. Setiap mencit diberi 2 jenis obat tsb dalam urutan yang acak dalam 2 kesempatan yang berbeda.
Hipotesis Statistik uji Karena uji dua pihak (uji dua pihak) yang harus dibandingkan dengan distribusi acuannya, yakni t 5 (derajat bebas = 5, krn ada 6 pasang) P-value sebesar 2 = menunjukkan besarnya risiko menolak H 0 (menyatakan berbeda) padahal sebenarnya H 0 benar (sama) Sebelum eksperimen kita tidak tahu obat yang mana yang akan lebih atau kurang ampuh
Atau hipotesisnya berdasarkan rasio
SPSS