SUBKELAS OLIGOCHAETA Berasal dari bahasa Yunani Oligos = sedikit dan chaete = duri. Oligochaeta yang terkenal adalah cacing tanah dan tubifex. Berbeda.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

BIOLOGI ANNELIDA.
Kelompok rabu : Andrean Dwi audini Mariana Meyske Pala
TUGAS BIOLOGI KINGDOM ANIMALIA PLATYHELMINTHES SMA NEGERI 3 PONTIANAK
FILUM PLATYHELMINTHES
Ruang Lingkup Fisiologi Hewan Air
Mollusca Indikator Setelah mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan siswa dapat menjelaskan ciri hewan Mollusca, memberikan beberapa contoh hewan dan.
Filum Arthropoda-Kelas Myriapoda Made by : Raden Iqrafia Ashna www
SUBKELAS HIRUDINEA.
ORGANOGENESIS (MORPHOGENESIS)
PERKEMBANG BIAKAN HEWAN
BRACHIOPODA Menjelaskan morfologi, anatomi, reproduksi, daur hidup dan klasifikasi serta arti ekonomis Filum Brachiopoda.
PERTEMUAN 6 FILUM ROTIFERA Tujuan Instruksional Khusus:
KELAS POLYCHAETA.
SIPUNCULA Hidup sebagai benthos : Terdiri atas 330 spesies
NEMATODA Menjelaskan morfologi, anatomi, reproduksi dan daur hidup dan klasifikasi serta arti ekonomis Filum Nematoda.
A. KELAS CHAETODERMOMORPHA
Sistem Pernafasan Ikan
DIFERENSIASI SEL OLEH Dr.Hasnar Hasjim.
Sistem Peredaran Darah Ikan
FILUM ANNELIDA Annelida adalah nama umum untuk sekitar 9000 spesies dari binatang tidak bertulang belakang seperti cacing dengan segmen tubuh yang berkembang.
PADA BEBERAPA STADIA DALAM DAUR HIDUPNYA MEMPUNYAI :
PHYLUM ANNELIDA.
KELAS SCAPHOPODA Menjelaskan morfologi, anatomi, reproduksi, dan daur hidup.
Ekskresi Melalui Kulit
PHYLUM NEMATODA.
BIOLOGI ULAT SUTERA ANDI SADAPOTTO.
Kelompok 11 Anisa Carolin Fitroh Amandini Novi Kurnia
SISTEM REPRODUKSI DAN SISTEM RESPIRASI
Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih) Sub Bab 4
KINGDOM ANIMALIA all about wormy
PLATYHELMINTHES DAN NEMERTEA
Turbellaria.
Oleh DIMAS MUHAMMAD NURKHOLIQ DWI SAPUTRA NURMAYA HAPIJAH
FILUM MOLUSKA.
Sistem Peredaran Darah Pada Hewan tertentu
ANATOMI DAN FISIOLOGI SERANGGA.
Filum Nemathelminthes
Dr.Yuni Kilawati, S.Pi.,M.Si
SISTEM KARDIOVASKULER
ANNELIDA sekitar 9000 spesies dari binatang tidak bertulang belakang seperti cacing dengan segmen tubuh yang berkembang baik.
Anggota : Kariman ( ) Fikri Rastina( )
SISTEM KARDIOVASKULER
KELAS DIPLOPODA OLEH KELOMPOK : 25
SISTEM EKSKRESI PADA Hewan Avertebrata
UROCHORDATA.
P l a t y h e l m i n t h e s P l a t y h e l m i n t h e s.
Nematoda Yuni Widyawati,S.Pi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
CHONDRICHTHYES.
ANNELIDA KELOMPOK 7 1. Suandi 2. Zul Badmi 3. Rendi Diwida Nasution 4. Abdul Rajak 5. M Andi Martada 6. Maulidar 7. Cut Nurul Hadiani 8. Haryati Y.
PENDAHULUAN * RUANG LINGKUP * PEMBAGIAN & PRINSIP STRUKTUR HEWAN
Phylum Nemathelminthes
BIOLOGI Tugas Individu
Invertebrata & Vertebrata
Muhammad Sahidu Saifun
FILUM ECHIURA Menjelaskan morfologi, anatomi, reproduksi, daur hidup dan klasifikasi serta arti ekonomis Filum Echiura.
Qurrota A’yunin, SPi., MP., MSc. Tim Pengajar MK Avertebrata Air
POLICHAETA JANNARIA : ERLIANA :
SISTEM RESPIRASI HEWAN
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
Acanthocephala Akanthos duri dan Kephale  kepala
INVERTEBRATA By Lili Andajani.
ROTIFERA.
NEMATODA Menjelaskan morfologi, anatomi, reproduksi dan daur hidup dan klasifikasi serta arti ekonomis Filum Nematoda.
NEMATODA DAN NEMERTEA AVERTEBRATA AIR ALFI NUR AINI
Tubuh terdiri dari: Scolex = kepala Neck = leher Strobila = tubuh
Phylum Nemathelminthes
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
SISTEM PERNAFASAN PADA HEWAN
Kingdom Animalia Wildebeest merupakan contoh kingdom animalia yang berasal dari kelompok mamalia.
Transcript presentasi:

SUBKELAS OLIGOCHAETA Berasal dari bahasa Yunani Oligos = sedikit dan chaete = duri. Oligochaeta yang terkenal adalah cacing tanah dan tubifex. Berbeda dengan Polychaeta, bentuk tubuh oligochaeta tidak banyak variasinya.

Berdasarkan fungsi dan lingkungannya, oligochaeta dibagi menjadi dua tipe : Microdrile Microdrile merupakan spesies akuatik, berukuran 1-30 mm, dinding tubuh agak transparan. Megadrile merupakan spesies darat, dinding tubuh tebal, umumnya panjang antara 5-30 cm, bahkan Megascolides di Australia dapat mencapai 3 m.

Anatomi Cacing Tanah (Oligochaeta) Secara Umum

Morfologi, Anatomi, Fisiologi Ruas-ruas tubuh cacing dewasa dapat dikatakan sama bentuk dan ukurannya, kecuali bagian anterior dan posterior. Pada tiap ruas terdapat 4 rumpun setae; 2 rumpun pada dorso-lateral dan 2 rumpun pada ventro-lateral. Tergantung jenisnya, jumlah setae dalam satu rumpun antara 1-25 buah. Bentuk dan ukuran setae ada beberapa macam, dan dipakai untuk identifikasi.

Hampir semua oligochaeta bernafas dengan cara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Hanya beberapa jenis akuatik mempunyai insang, misalnya Dero dan Branchiura. Banyak jenis akuatik yang dapat hidup pada perairan dengan kadar oksigen rendah, bahkan beberapa jenis dapat bertahan tanpa oksigen untuk jangka pendek. Tubifex biasa mengeluarkan bagian posteriornya dari tabung, guna mendapatkan oksigen lebih banyak dari udara, apabila kandungan oksigen dalam air sangat rendah.

Jaringan chloragogen terdapat di sekeliling usus dan pembuluh dorsal, merupakan lapisan sel berwarna kekuningan, mempunyai peranan penting dalam “intermediary metabolism”, seperti hati pada vertebrata. Jaringan chloragogen merupakan pusat sintesa dan cadangan glycogen dan lemak. Dalam sel pada jaringan chloragogen juga terjadi deaminasi protein, pembentukan ammonia dan sintesa urea.

Sistem saraf oligochaeta seperti pada polychaeta, tetapi otak oligochaeta terletak pada ruas ketiga di bagian dorsal pharynk. Kebanyakan oligochaeta akuatik mempunyai 4 pasang saraf lateral pada tiap ruas, sedangkan jenis darat mempunyai 3 pasang. Oligochaeta tidak mempunyai mata, kecuali beberapa jenis akuatik yang mempunyai bintik mata sederhana. Di seluruh permukaan tubuh, kecuali bagian ventral, terdapat sel indera sebagai photoreceptor. Oligochaeta adalah phototropik negatif terhadap cahaya kuat dan positif terhadap cahaya lemah. Di samping itu, dinding tubuh kaya akan ujung-ujung syaraf sebagai alat peraba.

Sistem peredaran darah oligochaeta pada dasarnya sama dengan polychaeta. Pada oligochaeta biasanya pembuluh dorsal dan pembuluh ventral dihubungkan oleh pembuluh lateral pada tiap-tiap ruas. Beberapa pasang pembuluh penghubung didaerah oesophagus sangat kontraktil, dan berfungsi sebagai jantung. Beberapa jenis oligochaeta mempunyai hemoglobin dalam plasma darahnya, dan darah mengandung amebocyte.

Alat ekresi adalah metanephridia, terdapat sepasang pada tiap ruas, kecuali pada ujung anterior dan posterior. Eksresi oligochaeta berupa amonia. Keseimbangan air dan garam juga diatur sebagian oleh nephridia.

Semua oligochaeta hermaprodit, dengan gonad yang jelas. Ruas reproduktif sangat terbatas, terletak di bagian anterior. Pada jenis akuatik biasanya hanya terdapat sebuah ruas berisi ovari dan sebuah ruas berisi testes, dan ruas betina selalu terletak di belakang ruas jantan. Kantung telur dan kantung sperma sangat besar dan mendesak rongga tubuh.

Semua oligochaeta mempunyai clitellum, yaitu epidermis yang menebal dan menutupi ruas-ruas reproduktif, terutama bagian dorsal, sehingga bentuknya seperti pelana kuda. Pada clitellum terdapat banyak sel kelenjar yang menghasilkan lendir untuk perkawinan, bahan untuk dinding kokon, dan albumin untuk melekatkan telur dalam kokon. Clitellum pada cacing tanah tebal dan tampak jelas, pada jenis akuatik tipis, setebal satu sel dan tidak jelas, kecuali pada musim kawin.

Reproduksi seksual melibatkan dua ekor cacing. Pada waktu perkawinan terjadi pertukaran sperma, yang disimpan dalam spermatheca. Beberapa hari setelah perkawinan, clitellum menghasilkan lendir yang menyelubungi ruas-ruas anterior dan clitellum, kemudian menghasilkan dinding kokon. Telur dikeluarkan dari gonopore betina dan diluncurkan ke arah clitellum, di mana terdapat dinding kokon. Dinding kokon berisi beberapa butir telur kemudian meluncur ke anterior, dan pada waktu melalui muara spermatheca mendapat sperma, sebagai hasil pertukaran sperma yang lalu. Pembuahan terjadi pada lapisan albumin di dalam dinding kokon, sementara itu dinding kokon terus meluncur ke anterior dan lepas dari kepala cacing, kemudian lendir hancur dan ujung-ujung dinding kokon berkerut, hingga berbentuk seperti kapsul.

Perkawinan dan pembentukan kokon pada cacing tanah, Lumbricus terrestris. A, Perkawinan dua ekor cacing diselubungi lendir; B, Telur dikeluarkan dari gonopore betina; C, Dinding kokon meluncur ke anterior dan menerima sperma dari spermatheca; D, Kokon berisi embrio diletakkan di tanah.

Pada jenis akuatik, kokon diletakkan pada sampah, lumpur atau tumbuhan di bawah permukaan air. Kokon tubifex berukuran sekitar 1.60x0.85 mm. Parthenogenesis terjadi pada beberapa spesies. Pada semua oligochaeta perkembangan embrio berlangsung di dalam kokon, tidak ada stadium larva. Tergantung spesies dan keadaan lingkungan, anak cacing menetas dari kokon setelah 8 hari sampai 10 minggu.

Reproduksi aseksual biasa terjadi pada jenis akuatik, terutama Naididade, dengan cara pembelahan tranversal menjadi dua bagian atau lebih. Apabila regenerasi menjadi cacing baru terjadi setelah pemisahan, disebut fission, dan hal ini lebih sering terjadi daripada fragmentasi. Adakalanya pada satu individu terdapat beberapa daerah fission, sehingga terdapat rangkaian zooid seperti pada turbelaria.

Cacing tanah Cacing tanah tidak memiliki mata, telinga, atau paru-paru. Mereka bernafas manakala udara yang berada di antara partikel tanah berdifusi melalui kulit mereka yang tipis, dan mereka terpaksa ke permukaan jika kantong udara ini terisi dengan air hujan. Manakala seekor gerak cacing, mereka menggunakan ototnya yang membujur untuk memperpanjang bagian depan tubuhnya ke tanah yang ada di depannya, menarik ekor yang ada di belakangnya. Setae, tonjolan kecil dari masing-masing segmen pada cacing, menancap pada tanah di sekitarnya agar cacing tidak tergelincir.