Perspektif Konflik 1. Pendahuluan : Asumsi dasar perspektif konflik :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
Advertisements

Universitas Dian Nuswantoro
TEORI PERILAKU MENYIMPANG KONTEMPORER (Teori Labeling & Konflik)
Dua (2) Pendekatan utama yang digunakan dlm pembahasan S.S.B.I.
Andi alfian alipaisal ( )
TEORI SOSIOLOGI KONFLIK KONTEMPORER
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF
Masalah-masalah Sosial
Teori konflik.
TRANSKRIP DAN CODING dalam Penelitian Kualitatif
Konflik dalam Masyarakat
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL
Perspektif Struktural Fungsional
TEORI KONFLIK DIALEKTIKA

PERILAKU MENYIMPANG SUTINAH DEPARTEMEN SOSIOLOGI
KONFORMITAS, PENYIMPANGAN dan KONTROL SOSIAL
Beberapa Perspektif Sosiologi Politik
Organisasi & Manajemen
KONFORMITAS dan PERILAKU MENYIMPANG
Oleh: Dr. Retno Mawarini Sukmariningsih Nusantari, S.H M.Hum
L/O/G/O KONSENSUS DAN KONFLIK.
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF.
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
Lembaga Kemasyarakatan Karina Jayanti
KB 1. FAKTOR MANUSIA DALAM PERUBAHAN ORGANISASI
Dimensi dan Struktur Pendidikan IPS Oleh: Dr
STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
REKONSTRUKSI KERANGKA DASAR KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI ( bahan ke-5 )
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
BAB l PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN
AGAMA DALAM PERUBAHAN SOSIAL
Komunikasi dan Manajemen Konflik
Nama : dwi nur hayati NIM :
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
BUDAYA POLITIK M.Mamun Salman.
Pertemuan 3 KEKUASAAN Matakuliah : O0032 – Pengantar Ilmu Politik
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
Teori-teori Sosial (Social Theories)
NILAI DAN NORMA.
TEORI KONFLIK DIALEKTIKA
PERILAKU MENYIMPANG DAN MASALAH SOSIAL
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
Fungsi Hukum Mengkaji tentang fungsi hukum dalam masyarakat sangat penting mengingat dalam kehidupan sosial masyarakat senantiasa terjadi perbedaan kepentingan.
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA
SOSIOLOGI KELAS XI. SOSIOLOGI KELAS XI BERANDA KONFLIK SOSIAL XI semester 1.
Welcome to the gate of Sociology
DINAMIKA KELOMPOK DAN Team work
Pertemuan II Sosiologi Kritis
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Oleh : Elvri T Simbolon
STRUKTURAL KONFLIK KARL MARX SBG TOKOH PENCETUS UTAMA
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Assalamu'alaikum.
PERKEMBANGAN TEORI KEPEMIMPINAN
KESALAH-PAHAMAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
Konsep dan pendekatan sosiologi
OLEH : NUR ENDAH JANUARTI
LEMBAGA SOSIAL SOCIAL INSTITUTION
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF
TEORI STRUKTURAL KONFLIK
HUBUNGAN SOSIAL ANTAR KELOMPOK ETNIK
Pertemuan 9 :Conflict Management Disusun : Lies Sunarmintyastuti
Latar Belakang Lembaga sosial  lemabag kemasyarakatan  social institution Didalam masyarakat pasti ada norma yang mengatur hidup mereka guna mencapai.
Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial 1. Konflik dalam Kehidupan Sosial 2. Integrasi dalam Kehidupan Sosial.
Transcript presentasi:

Perspektif Konflik 1. Pendahuluan : Asumsi dasar perspektif konflik : - Proses perubahan dalam masyarakat tidak pernah berhenti (melekat). - Setiap masyarakat mengandung konflik dalam dirinya atau konflik merupakan gejala yang melekat. - Setiap unsur dalam masyarakat potensial menyebabkan disintegrasi dalam masyarakat itu. - Setiap masyarakat terintegrasi atas dasar dominasi (penguasaan) satu atas yang lain.

2. Pendalaman asumsi dasar - Perubahan sosial atau norma perilaku dalam masyarakat tidak hanya melekat tetapi justru “bersumber” pada faktor internal dalam masyarakat itu. - Faktanya misalnya bahwa dalam setiap masyarakat mengenal adanya pembagian otoritas yang tidak sama (merata). - Fakta tersebut menimbulkan 2 kategori dalam masyarakat yaitu mereka yang memiliki otoritas dan yang tidak memiliki. - Kategori itulah yang akhirnya menimbulkan konflik- konflik sosial, mengapa ?

3. Mengapa kategori sosial menimbulkan konflik ? (ingat diskusi di Sosiologi : kategori sosial memilki banyak dimensi) - Kategori sosial dalam konteks ini mereka yang memiliki otoritas dan yang tidak memiliki otoritas, menimbulkan perbedaan dan kadang berlawanan kepentingan satu dengan lainnya. - Oleh karena itu pendekatan ini sebenarnya beranggapan bahwa * Dalam setiap masyarakat terdapat konflik antara mereka yang memiliki otoritas dengan berusaha untuk mempertahankan atau memeliharanya (status quo) dengan mereka yang tidak memiliki otoritas dan ingin merombak status quo itu. * Proses terjadinya konflik kepentingan ini sering tidak disadari terutama oleh mereka yang memiliki otoritas, sehingga disebut dengan kelompok semu/laten (quasi group). * Meskipun kelompok semu tetapi para anggotanya memiliki perilaku yang sama dan pola-pola hubungan kekuasaan sehingga akhirnya berubah menjadi kelompok yang sebenarnya yaitu kelompok kepentingan (interest group).

4. Bagaimana kelompok semu berubah menjadi kelompok kepentingan ? Menurut Dahrendorf ada 3 syarat yaitu : a. Kondisi Teknis suatu Organisasi (Technical condition of organization) : ada orang yang mampu merumuskan kepentingan laten. b. Kondisi Politik (political condition of organization) : ada tidaknya kebebasan berpolitik. c. Kondisi Sosial (social kondition of organization) : adanya sistem komunikasi (politik) yang memudahkan para anggota untuk berinteraksi dan berbagi informasi.

5. Apa yang dapat diperoleh dari pendekatan konflik ini ? - Konflik dalam masyarakat merupakan realita (melekat) sehingga tidak mungkin dihindari atau dihilangkan. - Menurut Nasikun (2003:22) yang lebih penting mengendalikan agar konflik tidak menjadi bentuk tindakan kekerasan (violence). 6. Bahan diskusi - Coba identifikasi berbagai bentuk perubahan sosial yang terjadi di sekitar Anda. - Hal-hal apa saja yang potensial (laten) menimbulkan konflik dalam perubahan itu ? - Bagaimana proses terjadinya kelompok laten menjadi kelompok kepentingan ?