Ringkasan k.h. AHMAD BADAWI Adyssa Sekarini P. Caca. 6B
ringkasan K.H. Ahmad Badawi merupakan ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1962 – 1965 menggantikan K.H. R.M. Yunus Anis. Beliau terpilih kembali sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar ke- 36. Pendidikan K.H. Ahmad Bdawi banyak ditempuh di bangku pondok pesantren.
ringkasan Untuk pendidikan di pondok pesantren dimulai dari belajar agama kepada orangtuanya sendiri K.H. Muhammad Fakih. Selesai mencari ilmu di berbagai pondok pesantren, K.H Ahmad Badawi ingin menerapkan ilmu – ilmunya agar bermanfaat. Kecintaannya untuk mengajar dan berdakwah didorong oleh hadist nabi “ Jika manusia telah meninggal, maka putuslah amalny kecuali tiga macam; sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak yang sholeh yang mendoakannya.
Ringkasan Karier di Muhammadiyah antara lain sebagai Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammaadiyah tahun 1933. Muhammadiyah menegluarkan kebijakan agar K.H. Ahmad Badawi mendekati Presiden Soekarno dengan tujuan; 1) Muhammadiyah sebagai gerakan Islam diberi kesempatan untuk tetap menjalankan aktifitasnya, 2) Muhammadiyah diberi kesempatan untuk menegur dan menasihati presiden. Terhitung sejak tahun 1963, K.H. Ahhmad Badawi diangkat sebagai penasihat pribadi Presiden Soekarno di bidang agama.
Ringkasan Karya tulis yang dihasilkan oleh K.H. Ahmad Badawi antara lain : Pegajian Rakyat, Kitab Nukilan Sju’abul Imam, Kitab Nikah, Kitab Parail, Kitab Manasik Haji, Miah Hadits, Mudzakkirat fi Tasji’il Islam, Qawaidul – Chams, Menghadapi Orla, dan Jadwal Waktu Sholat untuk Selama – lamanya. K.H. Ahmad Badawi meninggal pada hari Jumat tanggal 25 April 1969 pukul 09.45 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Gambar K.H.Ahmad badawi