Industri Oligopoli PERTEMUAN 5
Sejumlah perusahaan industri tidak bebas menentukan berapa banyak output dan berapa besar harga jual. Setiap perusahaan menghadapi pesaing di pasar, setiap tindakan yang diambil akan berpengaruh terhadap prilaku pesaing. Model oligopoli ini sering disebut dengan oligopoli interdependensi, yang tersebar luas di dunia bisnis.
Secara Umum Industri Oligopoli: Di dalam pasar terdapat sejumlah kecil. perusahaanyang menguasai pasar. Produk yang dihasilkan adalah homogen atau diferensiasi produk. Produsen adalah sebagai penentu harga (price maker/price setter). Adanya rintangan bagi perusahaan untuk keluar masuk perusahaan. Produsen memaksimumkan keuntungan.
Di dalam pasar terdapat sejumlah kecil. Hadirnya sejumlah besar perusahaan yang beroperasi, namun sedikit yang dapat menguasai pasar. Perusahaan yang ada di dalam pasar dalam jumlah yang banyak, namun skala produksi berbeda. Sejumlah kecil perusahaan memiliki skala produksi besar, sehingga output yang mereka hasilkan menjadi besar dan mereka dapat menguasai pasar. Banyak perusahaan kecil sehingga jumlah output yang dihasillkan relatif kecil dan andil di dalam pasar menjadi kecil. Adanya sejumlah kecil pesaing yang memiliki keunggulan bersaing, sehingga output mampu menguasai pasar. Output industri sebagaian besar dikuasai sejumlah kecil perusahaan yang memiliki kekuatan pasar tertentu, sisanya dikuasai oleh sejumlah besar perusahaan yang memiliki kelemahan pasar tertentu.
Produk yang dihasilkan adalah homogen atau diferensiasi produk. Jika produk bersifat homogen, maka perusahaan yang memiliki modal besar akan dapat bersaing secara bebas. Konsumen memiliki pilihan yang beragam terhadap produk. Guna menguasai pasar sejumlah perusahaan akan menggunakan strategi bisnis. Jika pasar bersifat diferensiasi produk, akan memberikan keunggulan ekstra karena memiliki wilayah pasar sendiri.
Produsen adalah sebagai penentu harga (price maker/price setter). Perusahaan yang mampu menguasai pasar memiliki keunggulan bersaing di pasar. Melalui modal, pembedaan produk, promosi, dan kolusi.
Adanya rintangan bagi perusahaan untuk keluar masuk perusahaan. Rintangan pasar dapat berupa rintangan alamiah atau rintangan artifisial. Rintangan alamiah berupa unggul pada modal, efisien di dalam produksi, dan memilliki manajemen yang unggul Rintangan artifisial, berupa keunggulan yang dimiliki perusahaan karena proses ditunjuk oleh pemerintah, dan kolusi formal. Perusahaan dominan dapat menaikan dan menurunkan harga. Perusahaan yang memiliki ongkos produksi rendah dapat menghalangi calon pesaing dengan mengenakan harga jual sampai batas biaya marginal, sehingga menjadi keuntungan normal. Pesaing tidak tertarik memasuki pasar dan pesaing mapan menjadi dominan di pasar.
Kolusi formal OPEC. Asosiasi-asosiasi legal. Melakukan promosi untuk meningkatkan image product.
Produsen memaksimumkan keuntungan. Perusahaan swasta umumnya memaksimalkan keuntungan. Perusahaan pemerintah lebih mengutamakan manfaat sosial. Perusahaan oligopoli berproduksi pada kurva permintaan yang berlereng negatif dengan harga jual diatas biaya produksi rata-rata. Melakukan berrbagai pendekatan strategi, pendekatan output, pendekatan harga. Harga jual di pasar tidak stabi, sehingga bisa memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Struktur Perilaku Kinerja P, C MC P1 AC A C MR A1 A/t Keadaan keseimbangan Pasar Perusahaan oligopolistik
Gambar: Keseimbangan pasar, kurva penerimaan marginal memotong kurva biaya marginal. Memiliki keuntungan maksimal, harga jual melebihi biaya produksi yang dikeluarkan. Berproduksi pada tingkat harga (P1) melebihi biaya rata-rata (A1). Berproduksi pada kurva biaya rata-rata menurun sebesar c, oligopoli menerima keuntungan besar di wilayah A.
Adanya miss-allocation and distribution resources. Sumber ekonomi dikuasai perusahaan kuat, sehingga distribusi output tidak merata. Beberapa perusahaan menguasai pasar, sehingga perilaku oligopoilis sring menimbulkan kerugian bagi konsumen. Membutuhkan campu tangan pemerintah.
Oligopoli Bebas dan Interdependensi Bersaing bebas. Tidak terikat secara langsung antar pesaing. Interdependensi, adanya sifat saling ketergantungan antar perusahaan industri pada saat persaingan, tidak dapat mengatur secara bebas harga di pasar.
Agoustin Cournot ahli ekonomi, model oligopoli klasik yang bersifat saling ketergantungan (1838) dengan asumsi (Bilas, 1985: 235): ...each rival assumed the other output will remain fixed and each will attempt to maximize profits within the remaining of the market.
Keadaan Keseimbangan Pasar Oligopli Kasus Dua Perusahaan Industri P, C E = 1 PA1 B C PA2 MR A2 A/t A1 Keadaan Keseimbangan Pasar Oligopli Kasus Dua Perusahaan Industri
Ada dua pesaing di pasar: Menjual output dengan harga (PA1) dengan output sebesar (A1). Menjual output dengan harga (PA2) dengan output sebesar (A2). Sangat tergantung pada permintaan pasar masing-masing pesaing. Berdasarkan gambar pesaing kedua memasok setengah dari output pasar yang seharusnya dapat dikuasai (seperempat bagian pasar).
Harga pasar turun, menyebabkan keuntungan perusahaan pertama turun, sehingga mendorong persaingan. Jika pesaing kedua tetap memasok output sebesar seperempat bagian pasar yang dipenuhi. Maka perusahaan pertama akan memasok pasar sebesar: 1/2(1 - 1/4) = 3/8 Pesaing kedua bereaksi akan memasok pasar sebesar: 1/2(1 - 3/8) = 5/16
Bila ada 3 perusahaan menurut Cournot masing-masing akan menghasilkan ouput ¾. Bila terdapat n perusahaan industri di pasar maka: [n/(n+1)] x OD
Reaksi Persaingan Pasar antar Dua Perusahaan 1 a A1 1/2 Cournot Point A2 1/3 A’1 A’2 1/3 1/2 Reaksi Persaingan Pasar antar Dua Perusahaan
b P’A1 P’A2 PA1 PA2