MULTI STAGE Pertemuan 2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA (K3)
Advertisements

METODE STATISTIKA Pertemuan III DISTRIBUSI SAMPLING.
Teknik penarikan sampel
Materi 2 Sampling klaster (Cluster sampling)
PENGERTIAN DAN PROSEDUR
SURVEI CONTOH APLIKASI METODE SAMPLING (DESAIN SAMPEL)
THE RATIO ESTIMATOR VARIANCE DAN BIAS RATIO PENDUGA SAMPEL VARIANCE
SUPLEMEN SIMPLE RANDOM SAMPLING
Praze061 STRATIFIED RANDOM SAMPLING  Pengertian, alasan, persyaratan dan keuntungan  Pendugaan rata-rata, proporsi, total serta dan ragamnya  Penentuan.
Penarikan Sampel Dua Fase ( Two phase / Double sampling )
Materi 1 Pengertian dan prosedur penduga beda dan penduga regresi
PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE (PPS) SAMPLING
Materi Penarikan Sampling Bertahap (Multi-Stage Sampling)
Metode Penarikan Contoh I (Praktikum)
Rancangan Penarikan Sampel Tertimbang Otomatis (Self-weighting Design)
STRATIFIED TWO STAGE SAMPLING (SRS WR-SRS WR)
Materi 2 Sampling Klaster (Cluster sampling)
Metode Penarikan Contoh II
SURVEI CONTOH Rancangan Survei Ekonomis/ The Economic Design Survey
UJIAN KOMPREHENSIP MPC + SURCON
1 Kuliah ke-12 Rancangan Survei Ekonomis/ The Economic Design Survey Penentuan Besarnya Sampel Penentuan Besarnya Sampel Rancangan Survei Ekonomis Rancangan.
KULIAH KE - ( 9 dan 10) APLIKASI METODE SAMPLING (DESAIN SAMPEL)
SUPLEMENT SURVEI CONTOH
Metode Penarikan Contoh II
Metode Penarikan Contoh II
Simple Random Sampling (SRS)
PENGERTIAN DAN PROSEDUR
Aplikasi Metode Sampling (Desain Sampel)
3). Klaster dengan jumlah unit tidak sama (unequal cluster)
DOUBLE SAMPLING (TWO PHASE SAMPLING)
….About Me…. Quotes: “ Do U see a star? It’s in your heart… That’s a hope.” Ika Yuni Wulansari, SST Lecturer June 2 nd, 1986
Rancangan Survei Ekonomis The Economic Design of Surveys.
Metode Penarikan Contoh II
Cluster Sampling By. Kadarmanto, Ph.D.
Penarikan sampel dua fase ( Two phase / Double sampling )
PENGERTIAN DAN PROSEDUR
Sampling klaster stratifikasi (Stratified cluster sampling)
Materi 3 Penarikan sampling bertahap (Multi-Stage Sampling)
PENARIKAN SAMPEL BERTAHAP Multistage Sampling
Sampling Klaster untuk Proporsi
Stratified Random Sampling
Oleh: J. Purwanto Ruslam
KULIAH KE ( 9 -10) (DESAIN SAMPEL) APLIKASI METODE SAMPLING
PENGERTIAN DAN PROSEDUR
Pendugaan Parameter Pendugaan Titik dan Pendugaan Selang
PENGERTIAN DAN PROSEDUR STRATIFIED RANDOM SAMPLING
1 SAMPLING ACAK STRATIFIKASI. 2 Populasi berukuran N dikelompokkan menjadi L strata : Sampel berukuran n dan setiap strata akan terpilih subsample berukuran.
SAMPLING ACAK STRATIFIKASI
Metode Penarikan Contoh II
Random Sampling (lanjutan)
BAB X TEKNIK SAMPLING (PROBABILITY)
Pertanyaan minggu ini Apa beda populasi dengan sampel?
Metode Statistika Pertemuan VII
SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING
SAMPLING.
By Daniel Damaris Novarianto S.
SAMPLING CLUSTER TIGA TAHAP
Metode Statistika Pertemuan VI
TEKNIK PENENTUAN SAMPEL
Taksiran varians sampel
SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING
PERBANDINGAN BERBAGAI METODE SAMPLING (ditinjau dari design effect)
SAMPLING ACAK SEDERHANA
Nilai Harapan dari Kombinasi Linier Peubah Acak
Pengertian Tentang Survei
Topik 2 Sampling audit dalam pengujian substantif ( jpg)
Metode Statistika Pertemuan VII
Sebaran Penarikan Contoh
Metodologi Penelitian Positifis Ari Utomo SaputraA Lilian Grace A Nur Rahma AS A Kelompok 4.
Sesi 2: Dasar Teori Rancangan Sampel
Transcript presentasi:

MULTI STAGE Pertemuan 2

Rumus klaster yang kedua Dalam suatu survei dengan skala besar biasanya perkiraan varian didekati dengan penghitungan dengan pemulihan.     Penarikan sampel dua tahap dengan metode penarikan sampel sebanding ukuran unit (probability proportional to size – pps) dan metode PSAS DP. Rancangan penarikan sampel yang direncanakan adalah penarikan sampel dua tahap, dengan tahapan sebagai berikut : Tahap pertama, dari N unit penarikan sampel tahap pertama dipilih n unit dengan menerapkan metode penarikan sampel sebanding terhadap ukuran unit xi dengan pemulihan. Nilai-nilai xi untuk seluruh unit untuk penarikan sampel tahap pertama harus tesedia sehingga dapat dihitung    TTahap kedua, misalkan pada setiap unit pstp yang terpilih memuat Mi unit pstd, selanjutnya dipilih mi unit dengan menerapkan metode PSAS DP. Dari uraian rancangan penrikan sampel yang direncanakan dapat ditentukan peluang, dan fraksi sampling pada setiap tahap pemilihan sampel seperti tercantum pada tabel berikut.

Tabel 3.2 : Rencana penarikan sampel 2 tahap dengan metode PPS dan PSAS DP   Tahap Banyaknya unit di dalam Metode penarikan sampel Peluang pemilihan sampel Fraksi sampling Populasi Sampel Pertama N n PPS DP Kedua Mi mi PSAS DP   Penduga tak bias bagi total karakteristik Y yang hanya didasarkan pada unit penarikan sampel tahap pertama ke-i adalah Contoh

Penduga tak bias bagi total populasi dari seluruh unit penarikan sampel tahap pertama n, adalah merupakan rata-rata sederhana dari , yaitu Dengan demikian penduga tak bias bagi varian adalah (3) Penentuan ukuran sampel Secara umum tujuan dari penarikan sampel adalah untuk menduga parameter- parameter populasi dengan presisi yang ditentukan pada biaya yang minimum. Presisi dalam hal ini biasanya diungkapkan dengan varian dari statistik yang dihasilkan. Semakin rendah varian yang diharapkan, semakin tinggi biaya yang harus disiapkan. Fungsi biaya yang sederhana dalam kaitannya dengan rancangan penarikan sampel dua tahap dapat dinyatakan sebagai berikut : atau Biaya tetap ( C0 ) seperti biaya penentuan desain, analisis dan sebagainya yang tidak dipengaruhi besarnya sampel tidak dimasukkan dalam hitungan. Ukuran sampel optimum dengan varian minimum (diusahakan sekecil mungkin dengan biaya telah ditentukan) adalah sebagai sebagai berikut :

dan ; C  ditentukan dengan : , bila pstp menerapkan metode PSAS DP , bila pstp menerapkan metode penarikan sampel PPS , bila pstd menerapkan metode PSAS DP , bila pstd menerapkan metode penarikan sampel PPS dan

Bila varian (tingkat presisi), misalnya V telah ditetapkan, maka ukuran sampel tahap pertama yang optimum adalah dan Ukuran sampel tahap kedua yang optimum dapat juga dinyatakan dalam kaitannya dengan intraclass correlation  (rho), yaitu :